Minggu, 06 Maret 2011

Berita Pertanian : Akses Keuangan Sulit, Kesejahteraan Petani Terancam


Jakarta- Masih sulitnya akses dari perbankan kepada sektor pertanian di Indonesia, dinilai menjadi faktor yang menghambat kesejahteraan petani.

Ketua Tim Implementasi Program Studi Ekonomi Syariah FEM IPB, Irfan Syauqi Beik, menilai dengan adanya bank syariah yang masuk ke sektor pertanian akan mempermudah keuangan petani. "Dengan adanya bank yang masuk ke sektor pertanian nantinya akan mempermudah keuangan petani," ujarnya dalam seminar Pembiayaan Agribisnis Secara Syariah di Jakarta, kemarin.

Irfan menjelaskan dalam tingkatan perekonomian petani berada dalam tingkatan paling bawah. Dengan tidak adanya keuangan yang mendukung sebagai modal maka mereka terpaksa menjual hasil pada para tengkulak. "Karena saat ini petani adalah makhluk yang paling lemah dalam perekonomian, belum lagi jika harus menjual hasil pertaniannya kepada tengkulak," ujarnya.

Selain itu dia melihat, masih menggandalakana bunga dalam peminjaman untuk modal pertanian yang sekarang memberatkan petani. Lebih lanjut Irfan menilai sistem syariah (bagi hasil) dinilai lebih tepat untuk setor pertanian Indonesia. "Dari dulu kan masyarakat kita lebih mengetahui bagi hasil, jadi bagus jika bank ada yang masuk ke sektor pertanian dan menerapkan itu," ungkapnya.

Irfan juga menjelaskan jika ini harus secepatnya diterapkan, mengingat sebagian besar masyarakat Indonesi masih menekuni sektor pertanian terutama untuk aerah-daerah tradisional. "Kita ketahui juga masyarakat Indonesia banyak yang berprofesi sebagai petani, apalagi untuk daerah-daerah yang masih tradisional," tuturnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar