Selasa, 22 Maret 2011

Berita Pertanian : Kementan Anggarkan Insentif Penyuluh Rp 660 Juta

Jakarta. Kementeriaan Pertanian (Kementan) tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp660 juta untuk memberikan insentif kepada tenaga penyuluh pertanian yang berprestasi dalam mendorong peningkatan produksi pangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Ato Suprapto, di Jakarta, Selasa (22/3), menyatakan, insentif tersebut diberikan dalam bentuk penghargaan senilai Rp20 juta per orang kepada 33 penyuluh dari seluruh Indonesia. "Penghargaan untuk penyuluh yang berprestasi meningkatkan produksi pangan di wilayahnya tersebut diberikan setiap tahun sekali pada bulan Agustus," katanya.

Menurut Ato, angggaran insentif bagi penyuluh sebesar Rp660 juta tersebut seperti pada tahun lalu, namun demikian, ada kemungkinan untuk tahun ini akan ditingkatkan jika dana yang tersedia mencukupi.

Sebenarnya, lanjutnya, pemberian insentif untuk tenaga penyuluh tersebut telah dilakukan sejak tiga tahun lalu yang mana diberikan kepada penyuluh semua komoditas pertanian baik peternakan, perkebunan, hortikultura maupun tanaman pangan.

Namun, untuk tahun ini insentif tersebut hanya akan diberikan kepada tenaga penyuluh untuk sektor tanaman pangan karena menyangkut target pemerintah untuk meningkatkan produksi padi nasional sebesar 7 persen menjadi 70,60 juta ton gabah kering giling (GKG) pada 2011.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi pengawalan percepatan peningkatan produksi padi 2011 tingkat Propinsi Lampung di Bandarlampung, Ato Suprapto, menyatakan, untuk mencapai target produksi pangan nasional sebesar itu pemerintah memfokuskan peningkatan produksi di 11 sentra produksi. "Lampung merupakan salah satu dari 11 propinsi sentra beras diminta untuk meningkatkan produksi padi menjadi 3,061 juta ton untuk mendukung produksi nasional," katanya.

Ia menjelaskan, berbagai upaya strategis harus dilakukan untuk memenuhi target produksi padi tersebut antara lain pemanfaatan indeks pertanaman (IP), pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian. Kemudian, penerapan teknologi, pemilihan varietas benih unggul, ketersediaan pupuk dan lain-lain.

Selain itu, lanjutnya, peran penyuluh juga penting untuk mengawal penggunaan varietas unggul, penggunaan pupuk, dan lain-lain. Dengan demikian, tugas penyuluh adalah mendampingi petani dalam menerapkan paket teknologi yang direkomendasikan Badan Litbang Pertanian.

Untuk pencapaian target itu diperlukan keterpaduan antara instansi terkait termasuk Dinas Pertanian, Bakorluh (Badan Koordinasi Penyuluhan), dan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian). Ia menambahkan, kunci dari keberhasilan peningkatan produksi padi itu adalah bagaimana bisa menggerakkan semua komponen di lapangan. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar