Selasa, 30 April 2013

Berita Umum : Buaya masuk kampung gegerkan warga

Jambi - Seekor buaya dilaporkan masuk ke perkampungan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi dan menggegerkan warga setempat.

"Keberadaan buaya ini sudah ada sejak tiga hari terakhir di daerah Parit 15, RT 04, Dusun Bhakti Utama, Desa Karya Bhakti, Kecamatan Rantau," ujar Sekretaris Desa (Sekdes), Karya Bhakti, Ngatijo di Muarasabak, ibukota Kabupaten Tanjabtim, Selasa.

Ia memperkirakan panjang buaya itu sekitar tiga meter lebih. Apalagi, keberadaanya di sebuah parit menyebabkan warga sekitar menjadi resah.

Menurut dia, awal masuknya buaya tersebut, yakni pada Minggu (31/3). Saat itu, jarak buaya masih jauh dari pemukiman warga. Bertambah hari, sang buaya diketahui makin mendekati pemukiman warga.

"Diperkirakan buaya ini berasal dari Sungai Batanghari. Namun belum diketahui penyebabnya apa," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya bersama warga lain sudah melaporkan kejadian itu ke camat setempat. Agar buaya itu segera dipindahkan, sehingga tidak meresahkan warga, meski tidak menyerang.

"Keberadaan buaya ini sekarang menjadi tontonan warga. Ada juga salah seorang warga yang memberikan makan telur, tapi tidak dimakan," ujarnya lagi.

Sementara itu, Camat Rantau Rasau, Rusdan Tanjung mengatakan, bahwa pihaknya telah menghubungi Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi agar buaya tersebut segera dipindahkan.

"Apalagi lokasi dimana buaya berada sering digunakan warga untuk aktifitas mandi dan mencuci pakaian. Karena ada buaya warga jadi tidak berani beraktifitas," ujarnya.

Dirinya mengimbau agar warga sekitar lebih berhati hati meski buaya tidak menyerang. Warga untuk sementara dilarang melakukan aktifitas diseputaran parit dimana buaya berada.

Dihubungi terpisah, Kasi Wilayah III, BKSDA Jambi, Nurasman membenarkan adanya buaya di Desa Karya Bhakti.

"Kami dapat dari laporan kades dan camat," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan buaya masih disekitar kawasan sungai. Hanya saja, jika sudah memasuki perkampungan warga, BKSDA Jambi akan menurunkan tim untuk menangkap dan memindahkan buaya tersebut.(ant)

Pupuk Cair BSP-ELF pada tanaman cabai

Penggunaan pupuk cair enzim pada tanaman cabai meningkatkan hasil panen seperti yang telah diterapkan petani di Desa Singgaranggarang Karo.

Banyak Petani Terjerat Ijon karena Terpaksa

Medan. Hingga kini, masih banyak petani di Sumatera Utara (Sumut) yang terjerat dengan sistem ijon. Ini dilakukan karena petani tidak memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. “Banyak petani yang terpaksa menjual hasil tanamannya sebelum bisa dipanen. Di sisi lain, fasilitas kredit dari perbankan yang bisa dimanfaatkan petani tidak terserap secara maksimal,” kata seorang petani di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sutiman, Senin (29/4) di Medan. Menurutnya, kurun waktu 3 bulan, yakni dari  saat penanaman sampai panen, petani harus mengeluarkan biaya yang tidak  sedikit. Misalnya untuk beli pupuk atau obat, mereka terpaksa minjam. “Bahkan harus jual ijon, kalau tidak, kita makan apa," katanya.

Dikatakanya, untuk mendapatkan hutang/pinjaman, tidak terlalu rumit. Peminjam biasanya menawarkan pinjaman dengan beberapa persyaratan diantaranya besaran persen dari pelunasan. "Kalau bayar, kita kena bunga bisa sampai 10 persen," katanya.

Yang lebih muddah, menurutnya, dengan menjual hasil tanamannya sebelum bisa dipanen. Dengan begitu, biasanya persentasenya lebih kecil namun konsekuensinya, ketika panen, berarti panennya sudah bukan menjadi miliknya lagi. "Kita hanya memanen punya orang," katanya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sumatera Utara, John A Sinaga mengatakan, sistem ijon sangat merugikan petani karena besarnya persentase yang harus dibayar petani. Padahal, sebenarnya petani bisa meminjam ke perbankan, karena ada fasilitas untuk membantu petani.

Selama ini, kata dia, sekira Rp 2 triliun kredit yang bisa diakses petani untuk melanjutkan usahanya dengan persentase bunga yang lebih kecil. Menurutnya, masih sedikitnya petani yang mengakses kredit di perbankan dikarenakan minimnya sosialisasi. Padahal, di perbankan, misalnya untuk Bank Rakyat Indonesia, bunganya hanya 4%, sedangkan selama ini petani berani dengan pinjaman yang bunganya bisa sampai 10 - 15 persen.

Wagimin, Petani Rimbang yang Tak Pernah Bimbang

Langkat. Banyak petani sayur yang kondisinya memprihatinkan saat ini akibat banyak faktor, di antaranya harga jual yang tidak sebanding dengan biaya tanam, pemupukan, perawatan tanaman maupun pembelian pestisida. Tetapi petani yang mengembangkan tanaman rimbang (cepokak) mereka tidak pernah bimbang akan  anjloknya harga maupun tingkat kematian tanaman tersebut. “Harga jual rimbang saat ini lumayan bagus. Kami menolak ke penampung paling rendah Rp 9.000 per kilogram. Memang harga sebelumnya mencapai Rp 12.000 per kilogram.

Saat ini mengalami penurunan menjadi berkisar Rp 9.000 – Rp 10.000 per kilogram,” kata Wagimin ( 55), seorang petani rimbang di dusun  Kelantan  Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang, Langkat ketika ditemui

Menurut petani rimbang yang pernah meraih sukses ini, keberhasilan menanam rimbang dikarenakan ketekunan dan menjiwai tanaman  tersebut.

“Jika selama ini banyak petani yang kurang beruntung dengan tanaman rimbang, dengan alasan mati ketika tanaman berusia 4 bulan, mereka menduga unsur hara pada tanah tidak cocok untuk tanaman rimbang. Itu salah besar,” kata Wagimin.

Perlu diketahui, kata dia, rimbang merupakan tanaman liar di hutan dan semak belukar, yang biasa tumbuh dengan sendirinya akibat biji buah rimbang dibawa burung dan hewan pemakan buah-buahan.

Tetapi tanaman liar itu bisa dikembangkan, jika perawatannya cukup, sepohon rimbang jika sudah berusia 3-4 bulan bisa memproduksi buah rimbang hampir 1 kilogram untuk sekali panen.

Artinya, setiap 10 hari buah rimbang yang ada dalam satu pohon bisa dipanen antara 6 – 9 ons. Karena bunga dan putik rimbang terus muncul tanpa henti dan tidak mengenal musim. Asal saja, tanaman rimbang diperoleh dari hasil stek.

Untuk keberhasilan tanaman lanjut Wagimin, pohon rimbang yang subur dan menghasilkan banyak buah, bisa dipotong batang mudanya untuk disemaikan dalam polybag yang sudah berisi tanah gembur bercampur dolomit dan kotoran ternak.

Setelah tumbuh setinggi 25 centi meter atau selama 1 bulan, bisa dipindah ke lahan yang sudah disediakan.

“Perawatannya ringan, dan jangan terlalu banyak  menggunakan pupuk kimia, usahakan pupuk kandang. Tetapi penyemprotan pada daun menggunakan pupuk daun dan racun hama jangan sempat terlambat, setiap pekan harus dilakukan penyemprotan,” terangnya.

Sebab lanjut Wagimin, daun pohon rimbang sangat disukai berbagai macam hama dan ulat. Jadi, kalau petaninya lalai, daun akan kering, tergulung dan layu serta gundul, hingga menuju kematian.

“Jika ini terjadi masih bisa diselamatkan dengan menghentikan pemberian pupuk pada batang atau akar tanaman, tetapi berikan penyemprotan meyeluruh pada pohon rimbang.

Sepuluh hari kemudian daun akan bertunas dan bercabang baru hingga mengeluarkan bunga dan putik buah. Asalkan jangan lupa melakukan penyemprotan dan perawatan rutin. Tanaman rimbang bisa bertahan hingga 4 tahun,” jelasnya.

Dengan jumlah tanaman 100 pohon saja, jika satu pohon menghasilkan rata-rata 6 ons, setiap sepuluh hari bisa panen 60 kg, sekali jual bisa berpenghasilan Rp 500 ribu.

Berarti jika sebulan berpenghasilan Rp 1,5 juta. “Jika ada lahan seluas 8 rante kan tanaman rimbangnya sudah bisa mencapai 350 pohon lebih, maka petani itu bisa meraup uang sebanyak Rp 5 juta setiap bulannya. Petani kelapa sawit saja tidak sampai demikian penghasilannya,” ungkap Wagimin.
, Senin (29/4).

Jumat, 26 April 2013

Bengkulu Tengah dijadikan sentra kacang hijau


Bengkulu - Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, akan dijadikan sentra produksi kacang hijau di Bengkulu karena lahannya sangat cocok dan dekat dengan ibukota provinsi.

Pengembangan tanaman kacang hijau itu dilakukan setiap desa dan hasilnya dapat menjadi pendapatan petani di luar tanaman tahunan seperti tanaman kopi, kayu manis dan kelapa sawit, kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bengkulu Tengah Durani, Jumat.

Ia menjelaskan, mulai 2013 instansinya membagikan bibit kacang hijau di beberapa sentra produksi antara lain di Kecamatan Talang Empat, Taba Penanjung dan Kecamatan Merigisakti.

Areal tanaman kedelai terluas berada di Kecamatan Talang Empat yaitu mencapai 87 hektare pada 2010 dan produksinya hanya 85 ton. Namun bisa ditingkatkan menjadi 114,70 ton pada 2012.

Saat ini produksi kacang hijau di daerah itu sudah ditingkatkan rata-rata 13 ton per hektare, sedangkan luas tanaman kacang hijau di wilayah itu seluruhnya sekitar 750 hektare dan tersebar disetiap desa dan kecamatan.

Sentra tanaman kacang hijau sangat cocok ditanam pada lahan berpasir di sepanjang bantaran sungai daerah itu, berbeda dengan perkembangannya pada lahan daratan.

Di Bengkulu Tengah terdapat beberapa sungai besar termasuk Sungai Bengkulu dan Sungai Rinduhati. Selain itu terdapat aliran sungai baru yaitu Sungai Susup.

Di sepanjang bantaran sungai itu, tidak hanya berpotensi menjadi areal tanaman kacang hijau, tapi bisa menjadi kolam air deras dan areal persawahan irigasi teknis, ujarnya.

Produksi kacang hijau daerah itu sebagian besar dipasok ke Kota Bengkulu dan kabupaten tetangga, sedangkan permintaan dari provinsi tetangga juga sudah banyak.

Saat ini pedagang membeli kacang hijau langsung ke petani karena mutu kacangnya cukup baik untuk bahan makanan ringan dan industri. Sementara harga jual pada tingkat petani rata-rata Rp2.500 per kilogram, ujarnya. (ant)


Perbandingan Tanaman Cabai Menggunakan Pupuk Cair BSP-ELF Dengan Tidak Memakainya








Kamis, 25 April 2013

Sulut ekspor ikan segar ke AS dan Belanda


Manado - Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor ikan segar ke Amerika dan Belanda sebanyak 21,16 ton, pekan ketiga April 2013.

"Ekspor ikan segar ke dua negara tersebut, mendatangkan devisa sebesar 304.496 dolar Amerika ke daerah ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Sanny Parengkuan di Manado, Selasa.

Dia menyebutkan, kedua negara tersebut menjadi tujuan utama ekspor Sulut, karena banyak mengajukan permintaan ikan ke daerah ini.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong, merinci untuk Belanda ikan yang diekspor sebanyak 2,70 ton dengan nilai devisa sebesar 43.537 dolar AS.

"Sedangkan Amerika ikan segar volume ikan yang diekspor sebanyak 18,46 ton, dengan devisa sebesar 260.959 dolar AS," kata Hanny.

Menurut dia, permintaan ikan dari Amerika dan Belanda lumayan tinggi, yang ditandai dengan terus meningkatkan ekspor ikan dari daerah ini keluar, setiap bulan.

Ia mengatakan, hal tersebut harus menjadi perhatian para pengusaha ikan serta nelayan, jika mau meningkatkan pendapatannya harus bisa memaksimalkan hasil tangkapan, walaupun itu bukan hal yang mudah, karena nelayan masih sering terkendala cuaca.

"Dengan tingginya permintaan ekspor, maka nelayan di daerah ini, harus bisa berpacu meningkatkan hasil tangkapannya, supaya bisa meningkatkan kesejahteraan mereka nantinya," kata Hanny. (ant

)

Sektor Pertanian Kontributor Terbesar Kedua Setelah Industri

Medan. Sosialisasi Sensus Pertanian (ST-2013) yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tebingtinggi, Rabu (24/4) di gedung Balai Kartini Jalan Imam Bonjol kota setempat dibuka Wakil Walikota H Irham Taufik. Hadir sebagai narasumber Thomas Wunang Tjahjo dari BPS Sumut dan Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi.

Wakil Walikota H Irham Taufik mengatakan, pelaksanaan Sensus Pertanian mendapat dukungan dari semua kalangan. “Sensus pertanian sangat tepat, karena banyak kalangan mengkhawatirkan ancaman terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Dampak dari alih fungsi lahan pertanian di kota ini bisa dilihat dari kian menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) secara nasional,” terangnya.

Data PDRB 2009 kata dia, menunjukkan sektor pertanian hanya menyumbang 1,63%. Persentase itu menurun pada tahun 2010 menjadi 1,60%, bahkan pada 2011, PDRB sektor pertanian kembali menurun hingga 1,47%.

Meski demikian, pertanian tetap menjadi sektor penting dalam ekonomi nasional. Pertanian memberikan kontribusi terbesar kedua (14,7%) setelah industri (24,3%) pada PDRB 2011, berdasarkan data buklet Sensus Pertanian 2013. Bahkan, dari 112,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang bekerja hingga Februari 2012, sektor pertanian menyerap tenaga kerja terbesar mencapai 36,52%.

Thomas Wunang Tjahjo mengatakan, dalam sensus pertanian akan difokuskan pada pengumpulan data, meliputi tanaman pangan (padi, palawija), tanaman holtikultura (sayuran, buahan, tanaman hias dan obatan), tanaman perkebunan, peternakan, budidaya dan penangkapan ikan). Termasuk tanaman kehutanan, perburuan, penangkapan atau penangkaran satwa liar dan pemungutan hasil hutan.

Menurutnya, Sensus Pertanian 2013 bertujuan mendapatkan data pertanian yang lengkap, kerangka sampel untuk survei-survei di bidang pertanian. Juga memperoleh informasi populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, jumlah ternak, distribusi penguasaan, dan penggunaan lahan.

Kepala BPS Kota Tebingtinggi Ridwan menginformasikan, saat ini penduduk Kota Tebingtinggi yang bergerak di sektor pertanian mencapai 4.392 rumah tangga, tersebar di 35 kelurahan dan 5 kecamatan. “Nantinya BPS akan mengerahkan 17 tim dengan petugas sebanyak 68 orang yang direkrut dari relawan di kelurahan-kelurahan,” jelasnya.

Sedangkan untuk Sumut, terdapat 1.534.773 rumah tangga yang hidup di sektor pertanian, mendiami 5.866 desa/kelurahan di 422 kecamatan. BPS Sumut akan mengerahkan 3.023 tim dengan 12.092 petugas pencacah. “BPS menetapkan 1-31 Mei 2013 sebagai pelaksanaan ‘Sensus Pertanian 2013’ secara nasional. Sensus Pertanian 2013 ini penting untuk program pembangunan pertanian 10 tahun ke depan. Jadi harus didukung semua kalangan,” tandas Kepala BPS Kota Tebingtinggi.

Rabu, 24 April 2013

Pemupukan memakai Pupuk Cair Enzim BSP-ELF menaikkan hasil panen cabai

Budidaya Tanaman Cabai menggunakan Pupuk Cair ENzim BSP-ELF di Desa Singgaranggarang Kec. Naman Kabupaten Karo.
 Tanaman cabai memakai Pupuk Cair Enzim BSP-ELF ini hanya berjumlah 1200 batang tanaman cabai dan sudah berumur 6 bulan atau 180 hst. Penyemprotan tanaman cabai ini dimulai berumur 1 bulan atau 30 hst kemudian disemprotkan Pupuk BSP-ELF setiap dua minggu sekali sebelum cabai berbuah sampai umur 4 bulan atau 120 hst. Setelah itu disemprotkan setiap seminggu sekali supaya menhasilkan banyak bunga dan buah serta menghasilkan buah yang besar dan berkwalitas tanpa ada yang busuk atau rusak.
Pada kebun cabai ini baru atau sudah dilakukan penyemprotan pupuk BSP-ELF sebanyak 16 kali yaitu 54 pompa gendong 10 lt air. Dosis pemakaian pupuk BSP ini adalah 10-12 ml Pupuk Cair Enzim BSP dicampur 10 liter air atau 10-12 ml dalam 1 pompa atau semprot gendong. Berarti pada budidaya cabai ini baru memakai 6 botol 100 ml Pupuk Cair BSP-ELF. Harga Pupuk Cair BSP-ELF adalah Rp. 55 rb - Rp. 60 rb pada kios pertanian dalam harga eceran, berarti kebun cabai ini baru menghabiskan biaya pemupukan 6 botol BSP-ELF x Rp. 60.000 yaitu Rp. 360.000.
Perlu diketahui bahwa budidaya cabai dikebun ini tidak lagi diberikan pupuk susulan tambahan yang ditabur, dicorkan atau disemprotkan tetapi hanya memakai pupuk susulan Pupuk Cair Enzim BSP-ELF. Berarti dengan pemakain pupuk BSP-ELF juga akan mengurangi biaya produksi untuk pemakaian pupuk terutama pemupukan susulan atau lanjutan.
Panen pada kebun cabai ini sudah 10 kali pengutipan hasil baik itu panen belajar atau panen awal sekitar 10 - 15kg sebanyak 4 kali. Sedangkan panen selanjutnya menghasilkan sekitar 80-150kg sekali panen dan dua kali panen terakhir sudah menghasilkan 150 kg sekali panen. Jumlah total panen budidaya cabai di kebun ini sudah menghasilkan 750 kg hanya dengan 1200 batang tanaman cabai saja.
Harga cabai 2 bulan ini antara Rp. 10 rb - Rp. 20 rb, minggu terakhir Rp. 18 rb. Panen pada kebun tanaman cabai ini mungkin akan sampai minimal 10-12 kali panen so jika panen berikutnya tetap 150 kg setiap panen, mudah-mudahan yaa..

Panen Dini Bawang Merah

Sejumlah pekerja memanen dini bawang merah di lahan pertanian bawang kawasan Mudikan, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (23/4). Para petani di daerah setempat terpaksa memanen lebih dini tanaman bawang merah karena terserang hama jamur (Mboler) yang di sebabkan curah tinggi yang membuat tanaman bawang merah tidak bisa berkembang, sehingga produksi bawang merah merosot hingga 50 persen dengan harga jual juga rendah hanya Rp. 9000 per kilogramnya, sedangkan harga bawang merah di pasaran Rp 18.000 - Rp 20.000 per kilogramnya.(ant)


Kiras Bangun - Garamata, Pahlawan Nasional Dari Tanah Karo

 

Kiras Bangun ( Gara Mata), Pahlawan Nasional dari Desa Batukarang

Legenda Garamata/ Kiras Bangun

Peranan Kiras Bangun/ Garamata di Tengah Masyarakat Karo
Kiras Bangun lahir di Batukarang sekitar tahun 1852. penampilannya sederhana, berwibawa dengan gaya dan tutur bahasa yang simpatik. Masyarakat menamakan beliau Garamata yang bermakna “Mata Merah”. Masa mudanya ia sering pergi dari satu kampung ke kampung lain dalam rangkaian kunjungan kekeluargaan untuk terwujudnya ikatan kekerabatan warga Merga Silima serta terpeliharanya norma-norma adat budaya Karo dengan baik.
Pemerintahan yang ada pada masa itu disebut pemerintahan Urung dan Kampung yang berdiri sendiri/otonomi. Jalannya roda pemerintahan dititikberatkan pada norma-norma adat. Tidak jarang pula terjadi sengketa antar Urung dan antar Kampung dengan motif berbagai macam persoalan.
Pihak-pihak yang bertikai, acap kali mengundang Garamata turut memecahkan persoalan. Dengan sikap jujur, berani dan bertanggung jawab Garamata bertindak tegas tetapi arif dan bijaksana, berlandaskan semboyan “Rakut Sitelu” (Kalimbubu, Sembuyak dan Anakberu) yang sudah membudaya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bertindak beliau selalu berpegang teguh pada prinsip membenarkan yang benar, tidak berpihak, menyebabkan berbagai sengketa dapat diredakan secara damai yang memuaskan semua pihak. Simpati masyarakat tidak terbatas dikawasan Tanaha Karo saja, melainkan meluas sampai ke daerah tetangga seperti: Tanah Pinem Dairi, Singkil Aceh Selatan, Alas Gayo Aceh Tenggara, Langkat dan Deli Serdang. Hubungan dengan daerah–daerah tersebut terpelihara serasi, terlebih-lebih kegigihan perlawanan rakyat Aceh Selatan dan Aceh Tenggara terhadap penjajah Belanda, dikagumi dan dipantau secara berlanjut.
Latar Belakang Ekspansi Belanda ke Tanah Karo
Pada tahun 1870, Belanda telah menduduki Sumatera Timur yaitu di Langkat dan sekitar Binjai membuka perkebunan tembakau dan karet. Belanda ingin memperluas usaha perkebunan ke Tanah Karo dengan alasan tanah di sekitar Binjai telah habis ditanami.
Tanah Karo telah diketahui Belanda karena kerbau sebagai penarik kereta keperluan perkebunan diperoleh dari Tanah Karo. Disamping itu Binjai pada waktu itu telah menjadi kota yang didiami tuan-tuan kebun Belanda dimana banyak didatangi orang-orang Karo dari Karo Tinggi dan ada diantaranya yang bekerja sebagai pekerja kebun maupun mandor.
Kepopuleran Kiras Bangun/ Garamata telah diketahui oleh Belanda dari penduduk Langkat dan lebih jelas lagi dari Nimbang Bangun yang masih ada ikatan keluarga dengannya. Untuk itu timbul keinginan Belanda menjalin persahabatan dengan Garamata agar dibenarkan memasuki Tanah Karo guna membuka usaha perkebunan. Persetujuan Garamata atas kedatangan Belanda akan diberi imbalan uang, pangkat dan senjata.
Tawaran Belanda demikian mengandung maksud-maksud tersembunyi yang sukar ditebak apalagi Tanah Karo tidaklah cukup luas untuk jadi perkebunan.
Timbulnya Permusuhan dengan Belanda
Utusan Belanda Nimbang Bangun telah bolak-balik dari Binjai ke Tanah Karo namun keinginan Belanda memasuki Tanah Karo tetap ditolak. Keputusan ini diambil setelah dilakukan musyawarah dengan raja-raja Tokoh Karo sebagai berikut:
Keinginan Belanda untuk bersahabat dengan rakyat Karo dapat diterima asal saling menghargai dan menghormati.
Keinginan Belanda untuk memasuki Tanah Karo ditolak. Belanda tidak perlu campur dalam soal pemerintahan di Tanah Karo sebab rakyat Karo selama ini sudah dapat mengatur diri sendiri menurut peradatannya sendiri.
Keinginan Belanda masuk Tanah Karo diwujudkan pada tahun 1902, dengan mengirim Guillaume bersama sejumlah serdadu Belanda sebagai pengawalnya ke Tanah Karo setelah sebelumnya mendapat izin dari salah seorang Kepala Urung lain.
Garamata memberikan beberapa kali peringatan untuk meninggalkan Tanah Karo tetapi Guillaume tidak mau berangkat. Kemudian Garamata bekerja sama dengan beberapa Urung berhasil mengusir Guillaume, setelah 3 bulan bermukim di Kabanjahe.
Sejak pengusiran itu timbullah puncak permusuhan dengan Belanda.
Menggalang Kekuatan
Perkembangan situasi yang sudah menegang disampaikan kepada tokoh-tokoh Aceh Tenggara dan Aceh Selatan sebagai daerah tetangga yang sehaluan. Kemudian Garamata menugaskan beberapa orang untuk mengetahui informasi tentang keinginan Belanda ke Tanah Karo dengan dalih membuka perkebunan, yang merupakan tindakan memaksakan kehendaknya. Dari tokoh-tokoh Aceh Tenggara dan Aceh Selatan ini diperoleh jawaban akan membantu Garamata.
Situasi yang berkembang di Tanah Karo sudah semakin memanas semenjak Guillaume dan sejumlah pengawalnya bersenjata lengkap menduduki Kabanjahe. Garamata dan pengikutnya berupaya untuk menghimpun segenap kekuatan. Pertemuan Urung/Rapat pimpinan merupakan satu-satunya sarana yang paling mudah untuk menyampaikan berbagai macam situasi kepada segenap tokoh Urung/Pasukan Urung serta melaksanakan rencana-rencana.
Melalui pertemuan Urung, Garamata dalam pengarahannya membentuk pasukan Urung dan mengadakan benteng pertahanan di tiap-tiap Urung. Persenjataan pasukan Urung terdiri dari pedang, parang, tombak, dan senapan (dalam jumlah terbatas) yang tersedia di Urung masing-masing. Dengan demikian upaya menghimpun kekuatan, mengobarkan semangat perlawanan gigih dan bersatu sembari kewaspadaan tidak dilengahkan merupakan tekad Garamata dan pengikut-pengikutnya yang setia.
Kenyataan membuktikan bahwa pertemuan Urung di Tiga Jeraya mampu mengerahkan ribuan orang pria dan wanita mengangkat “Sumpah setia melawan Belanda” yang pengucapannya dilakukan secara serempak yang menggemuruh. Pertemuan Urung dilakukan sebanyak 6 kali dan yang terbesar pertemuan Jeraya Surbakti.
Intervensi Belanda di Seberaya Membangkitkan Kemarahan Garamata
Pada tahun 1904 serdadu ekspedisi Belanda datang dari Aceh melalui Gayo Alas dan Dairi menuju Medan. Dalam perjalanannya ke Medan melalui Tanah Karo, pasukan tersebut memasuki kampung Seberaya dimana saat itu terjadi perang saudara. Dalam perjalanan pasukan Belanda mampir di kampung Sukajulu terjadi pertempuran dengan pasukan Simbisa Urung dan pasukan Urung tewas 20 orang.
Perisitiwa berdarah di beberapa tempat merupakan petunjuk bagi tokoh Karo bahwa Belanda telah mulai menginjak-injak kedaulatan rakyat Karo. Kecurigaan Garamata demikian terbukti bahwa maksud kedatangan Belanda ke Tanah Karo adalah menjajah seperti di Langkat. Garamata memastikan bahwa perang pasti terjadi dan karena itu menugaskan beberapa orang ke Alas dan Gayo memperoleh bantuan sebagaimana disepakati setahun lalu.
Batukarang Jatuh
Karena kedudukan musuh di Kabanjahe maka disusun benteng pertahanan terdepan, yang merupakan garis pertahanan sepanjang jalan Surbakti-Lingga Julu (Kabanjahe Selatan) dan sepanjang jalan Kandibata-Kacaribu (Kabanjahe Barat) sedangkan pucuk pimpinan (Pos Komando) Garamata berkedudukan di Beganding (Kabanjahe Tenggara) untuk memudahkan pelaksanaan komando.
Ultimatum Garamata kepada Guillaume yang sudah menduduki Kabanjahe untuk kedua kalinya tidak mendapat tanggapan, bahkan mendatangkan marsuse Belanda lebih banyak lagi. Serdadu pengawalnya sudah diperkuat lagi dari sebelumnya.
Patroli-patroli Belanda menghadapi perlawanan pasukan Urung mengakibatkan terjadinya tembak-menembak. Dimaklumi memang bahwa daya tempur pasukan Simbisa/Urung terbatas pada tembak lari atau sergap “bacok lari”, kemudian berbaur dengan masyarakat setempat. Begitu pula benteng-benteng pertahanan dengan senjata pedang, parang, tombak, bedil locok dan senapang petuem yang terbatas tidak mendukung untuk bertahan lama. Adapun tembak-menembak terjadi tidak seimbang dan pihak Belanda memiliki senjata yang lebih mutakhir sedangkan di pihak Simbisa/Urung mempunyai senjata yang kalah jauh dari perlengkapan lawan.
Satu demi satu benteng pertahanan pasukan Simbisa/Urung dapat dikuasai musuh, seperti benteng pertahanan LIngga Julu, meminta korban jiwa, termasuk pimpinan pasukannya tewas tertembak. Sementara benteng pertahanan Kandibata yang dibantu pasukan dari Aceh Tenggara ditarik ke garis belakang. Benteng Mbesuka dan Tembusuh di Batukarang, (15/9/1904) dikuasai Belanda. Mujur atas dorongan para ibu dengan sorak sorai beralep-alep merupakan dorongan semangat tempur tetap tinggi. Pasukan Urung terpaksa membayar mahal dan tidak kurang dari 30 orang tertembak mati, seorang diantaranya perwira. Seusai pertempuran pasukan Urung menyingkir ke Negeri, 3 km dari Batukarang yang dipisah oleh Lau Biang yang bertebing terjal.
Negeri sebagai tempat menyingkir Garamata dan pasukannya jadi sasaran serangan mendadak oleh pasukan Belanda, seusai Batukarang diduduki, Nd. Releng br Ginting isitri Garamata menderita luka tembak sembari Garamata dan pasukannya menduduki Singgamanik dan sekitarnya.
Liren dan Sekitarnya Jadi Basis Perlawanan
Walaupun pasukan Simbisa/Urung sudah berpencar, keesokan harinya ditetapkan Kuala menjadi daerah tempat berkumpul. Pasukan Belanda terus melakukan pengejaran, maka pasukan Simbisa/Urung berangkat menuju Liren, Kuta Gamber, Kempawa, Pamah dan Lau Petundal sebagai basis pertahanan.
Dijelaskan bahwa daerah ini termasuk Dairi yang berbatasan dengan aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Tanah Karo. Medannya bergunung-gunung, lembah yang dalam dan terjal, kurang subur, berpenduduk jarang sehingga cocok menjadi basis gerillya tetapi lemah dalam dukungan logistik.
Sebagai daerah penyingkiran semua rencana diatur dari basis ini baik untuk kontak hubungan dengan daerah tetangga maupun mengganggu patroli-patroli Belanda yang secara rutin melewati Liren dan daerah sekitarnya.
Perang Gerilya
Garamata dalam pengarahannya kepada pasukan Simbisa/Urung membuat pesan dari pedalaman antara lain, teruskan perjuangan melawan Belanda dimana saja semampu yang dimiliki dengan motto: “namo bisa jadi aras, aras bisa jadi namo” (namo=lubuk, aras=arus air yang deras). Artinya sekarang kita kalah, besok kita menang.
Pada kesempatan lain Garamata berangkat ke Singkil dengan tujuan menemui teman seperjuangannya Sultan Daulat tetapi tidak ketemu. Tidak ada keterangan diperoleh selain Aceh Selatan dan Aceh Tenggara sudah dikuasai Belanda sehingga hubungan antara kedua pihak menjadi terputus. Perlu dijelaskan bahwa waktu hendak kembali ditengah jalan ketemu dengan marsuse Belanda, Garamata dapat mengelabuinya dengan menyamar sebagai pengail.
Dalam perjalanan pulang ke Lau Petundal, Garamata singgah di Lau Njuhar, tidak lama kemudian pasukan Belanda datang mengepung. Posisi Garamata dalam bahaya dan diatur bersembunyi dalam satu rumah.
Sementara itu Garamata dipersiapkan menyamar seperti seorang perempuan yang baru melahirkan dengan muka disemburi pergi kepancuran, dengan demikian loloslah Garamata dari serangan Belanda.
Opportinuteits Beginsiel
Pendudukan Belanda atas Batuk arang dengan mengerahkan sebanyak 200 orang marsuse Belanda bersenjata lengkap ternyata belum memulihkan keamanan. Patroli Belanda tetap mendapat perlawanan walau tidak secara frontal.
Betapapun usaha yang diupayakan untuk menangkap tokoh-tokoh Urung terutama Garamata tidak berhasil sehingga semua rencana Belanda memperkuat kedudukannya seperti membuka jalan dari Kabanjahe ke Alas, mengutip blasting, menjalankan roda pemerintahan selalu terganggu/tidak dapat dijalankan. Maka dikeluarkan opportinuteits beginsiel terhadap Kiras Bangun atau Garamata bersama pengikut-pengikutnya.
Mengingat banyaknya rakyat korban akibat tindakan marsuse Belanda yang semakin membabi buta seperti peristiwa di Kuta Rih disamping itu disadari bahwa pasukan tidak dapat bertahan lebih lama mengingat keadaan yang sudah parah, terutama disebabkan hubungan dengan Alas, Gayo, Singkil sudah tertutup, pada saat mana Belanda menawarkan opportinuteits maka Garamata bersama anak buahnya berunding untuk mengambil keputusan. Dengan pertimbangan prikemanusiaan dan untuk menghindari rakyat korban lebih banyak maka penawaran Belanda atas opportinuteits beginsiel diterima dengan berat hati dan bertekad untuk menyusun kekuatan sehingga pada suatu saat dapat bangkit kembali mengusir Belanda.
Ternyata Belanda tidak mentaati tawaran sendiri karena Garamata tetap dihukum dalam bentuk pengasingan di salah satu tempat di perladangan Riung selama 4 tahun.

Kamis, 18 April 2013

Pengaruh Pupuk Cair BSP-ELF Pada Tanaman Hortikultura Lebih Cepat Bereaksi

Pengaruh Pupuk Cair BSP-ELF Pada Tanaman Hortikultura Lebih Cepat Bereaksi diantaranya akan mempercepat pertumbuhan tanaman dan mempercepat  pembungaan dan tentunya pembuahaan tanaman

Inspirasi : Jualan Pisang Ijo, Perempuan Ini Raup Ratusan Juta

JAKARTA - Ungkapan kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda sepertinya cocok dengan Riezka Rahmatiana. Perempuan berdarah India kelahiran Mataram, Lombok, 21 Maret 1986 ini sempat mencicipi pahitnya kegagalan sebelum akhirnya menuai kesuksesan.

Dengan modal awal sekira Rp150 ribu dia mampu mengeruk omzet hingga ratusan juta, bisnis kuliner pisang ijo asal Makassar menjadi jalan kesuksesan yang diraihnya. Berawal dari kecintaannya kepada kuliner, Riezka yang saat itu tengah mencoba pisang ijo di salah satu rumah makan yang ada di kota Makasar, merasa bahwa campuran dalam makanan tersebut aneh namun rasanya enak. Dirinya menanyakan apakah resep dari makanan khas kota Makasar tersebut.

"Saya tanya resepnya apa, tapi mereka tidak kasih tahu karena itu resep rahasia rumah makan. Namun saya tidak menyerah. Dengan bermodal sisa uang hasil bisnis saya sebelumnya, saya akhirnya mencoba sendiri membuat makanan khas Makasar tersebut," katanya kepada Okezone beberapa waktu lalu.

Namun, dalam menjalankan bisnisnya, Riezka pun mengalami berbagai kesulitan. Diantaranya mengenalkan makanan pisang ijo yang saat itu belum populer di Bandung. Selain itu, dirinya juga harus menghadapi orang tua dan teman-temannya yang menentang bisnisnya tersebut. Meski begitu, hal tersebut tidak lantas membuat dirinya berhenti untuk mencoba.

"Orangtua sempat menentang, karena saat itu kedua orang tua saya bekerja  dan semua kebutuhan saya bisa tercukupi oleh orangtua," ungkap wanita lulusan Sarjana Komunikasi Universitas Padjadjaran ini.

Sebelum akhirnya menekuni bisnis kuliner, dirinya sempat mencoba bisnis menjual pulsa hingga bakso. Belajar dari kegagalan sebelumnya, dalam mencoba bisnisnya kali ini, dirinya harus membuat inovasi dan meluncurkan produk baru serta mengemasnya secara menarik. Maka munculah ide Pisang Ijo “JustMine”.

Makanan ini merupakan makanan tradisional khas Makassar terbuat dari bahan dasar pisang raja yang dibalut dengan tepung beras dan diberi warna hijau alami dari daun suji. Namun dalam panyajiannya dirinya berinovasi dengan menambah cita rasa baru dengan berbagai varian rasa, yaitu fla cokelat, vanila, stoberi, durian dan rasa orisinal pisang ijo khas Makassar.

Dalam memasarkan produknya tersebut, tak jarang dirinya membagikan sampel kepada teman-teman, rekan bisnis dan keluarganya. Awalnya mereka mengatakan kurang enak. Namun, dengan usaha dan tekad yang kuat, akhirnya makanannya tersebut dapat diterima.
 
"Syukur akhirnya kami bisa menghasilkan produk yang optimal dan disukai banyak orang," jelas dia.

Sambutan yang baik dari konsumen ditambah dengan peluang pada usaha ini membuat banyaknya permintaan kerja sama dan waralaba. Ajakan ini tentu saja diterimanya, Riezka mengaku sangat ingin menularkan semangat berwirausaha kepada semua orang sejak dini.

Dengan strategi kemitraan ini, dirinya juga bisa memiliki waktu lebih banyak. Francise yang ditawarkannya adalah dengan sistem Business Oportunity (BO) dengan paket Rp5 juta, Rp15 juta hingga Rp55 juta. Dengan mengikuti sistem ini maka pay back periode kurang dari satu tahun, tanpa royalti fee, tanpa franchise, dan keuntungan untuk mitra 100 persen.

"Dengan modal Rp5 juta sudah termasuk semua peralatan dan booth, jadi siap jualan. Ini berbeda dengan franchise, BO adalah mekanisme yang ditawarkan bagi pemula yang ingin bebrbisnis dengan modal minim,"paparnya.

Berkat sistem franchise dan jaringan kemitraan yang dibangunnya, jangkauan usahanya juga terus membesar. Hingga kini, dirinya memiliki 250 outlet yang tersebar di Indonesia dan Malaysia yang baru dibuka Februari 2013. Berkat usahanya tersebut, orang tuanya yang dulu menentang usahanya, kini berbalik mendukung dan menyemangatinya.

Berita Umum : 3 Jenderal Calon Kuat Kapolri

JAKARTA - Jenderal Polisi Timur Pradopo akan segera memasuki masa pensiun dari jabatan Kepala Kepolisian RI (Kapolri). Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menjagokan tiga nama jenderal untuk menggantikan posisi Timur.

"Sutarman, Anang Iskandar dan Budi Gunawan," kata anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan saat ditanya Okezone siapa calon kuat Kapolri, Rabu (17/4/2013).

Tapi, menurutnya, bisa saja ada nama lain jika ada bintang dua mendapat job kemudian jadi bintang tiga. "Artinya selama tidak ada pengangkatan tiga orang ini saja," ungkapnya.

Lanjut Edi, syarat untuk jadi Kapolri sesuai Undang-Undang (UU) nomor 2 tahun 2002 yakni Perwira Tinggi Polri. Kendati sudah mengantongi nama yang dijagokan, Edi mengatakan, Kompolnas menyiapkan delapan atau sembilan nama untuk diajukan ke Presiden.

"Yang diajukan mungkin ada delapan atau sembilan nama. Ada jenderal bintang tiga dan jenderal bintang dua," ujarnya.

Komjen Pol Sutarman saat ini menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri. Pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah itu menggantikan posisi yang ditinggalkan Ito Sumardi itu pada 6 Juli 2011 lalu.

Sedangkan Komjen Pol Anang Iskandar saat ini duduk sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Sejumlah jabatan penting pernah dipegang pria 54 tahun itu sebelum menjadi kepala BNN, seperti gubernur Akpol, Kadiv Humas Polri dan Kapolda Jambi.

Sementara itu,

Seperti diketahui, Timur Pradopo dipercepat masa pensiunnya, seharusnya dia memasuki masa pensiun Januari 2014, namun SBY mempercepatnya menjadi tahun ini. SBY menginginkan Kapolri baru segera dipilih agar Kapolri terpilih nanti bisa segera mempersiapkan pengamanan jelang Pemilu 2014.
Komjen Pol Budi Gunawan saat ini menjabat sebagai Kalemdikpol. Sebelumnya jenderal bintang tiga itu pernah menjabat sebagai Kapolda Bali dan Kadiv Propam Polri.

Selasa, 16 April 2013

Pupuk Cair BSP-ELF mempercepat pertumbuhan Tanaman Tomat

Budidaya tanaman tomat dengan memakai Pupuk cair enzim BSP-ELF mempercepat pertumbuhan tanaman tomat, tanaman tomat di atas adalah berumur 30 hst.

Tips Ampuh : Turunkan Tensi dengan Putih Telur?

Kabar baik bagi Anda pencinta telur dan memiliki masalah dengan tekanan darah tinggi (hipertensi). Sebuah studi terbaru menyatakan, putih telur dapat menurunkan tekanan darah dengan cara yang sama seperti obat-obatan.

Pada putih telur ditemukan substansi yang berfungsi menurunkan tekanan darah. Substansi tersebut juga ada dalam obat penurun tekanan darah Captopril.

Kepala riset dr. Zhipeng Yu dari  China's Jilin University mengatakan, studi ini menunjukkan alasan untuk menyebut telur sebagai "makanan yang luar biasa".

"Kami memiliki bukti laboratorium bahwa kandungan di dalam putih telur yang berupa peptida, salah satu penyusun protein, dapat mengurangi tekanan darah. Kandungan tersebut bekerja sebanyak yang bisa dilakukan oleh obat penurun tekanan darah Captopril dosis rendah," tutur Yu.

Yu dan koleganya meneliti peptida yang ditemukan dalam putih telur tersebut. Peptida itu disebut dengan RVPSL. RVPSL memiliki kemampuan untuk menghambat aksi dari ACE, yaitu substansi yang dibentuk oleh tubuh yang menaikan tekanan darah.

Percobaan pada tikus menunjukkan RVPSL tidak memiliki efek racun dan dapat menurunkan tekanan darah.

Temuan ini dipresentasikan dalam National Meeting and Exposition dari American Chemical Society (ACS) di New Orleans.

Yu mengatakan, hasil ini mendukung temuan sebelumnya dengan topik yang sama. Yu optimis peptida dalam putih telur dapat terus dikembangkan dengan penelitian lebih lanjut dan memiliki potensi yang menjanjikan.

"Peptida dalam putih telur, baik di dalam telur ataupun suplemen lain, dapat sangat berguna untuk menjadi tambahan dalam pengobatan hipertensi," ungkap Yu.

Di tahun 2009, peneliti asal University of Alberta Kanada menemukan bahwa telur memproduksi protein yang berefek sama seperti obat-obatan penurun tekanan darah. Mereka juga menemukan bahwa telur dapat menurunkan tekanan darah dengan cara yang sama seperti penghambat ACE.

Obat-obatan menurunkan tekanan darah dengan cara menghentikan hormon angiotensin yang menyempitkan pembuluh darah. Para peneliti menemukan bahwa telur memiliki hubungan dengan enzim lambung yang memproduksi protein yang berfungsi serupa.

Pupuk Cair BSP-ELF membuat cabai lebih besar


Menggunakan Pupuk Cair Enzim BSP-ELF mampu meningkatkan hasil produksi panen tanaman hortikultuta dimana diantaranya tanaman cabai. Buah cabai nyata lebih besar jauh setelah memakai pupuk cair enzim BSP-ELF, dimana besarnya sebesar jari telunjuk orang dewasa.

Suhu udara di Riau capai 36,6 derajat celsius

Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan suhu udara untuk sebagian besar wilayah Provinsi Riau dalam beberapa hari terakhir maksimum mencapai 36,6 derajat celsius.

"Kondisi demikian sudah termasuk ekstrem dan harus diwaspadai karena bisa berdampak buruk bagi kehidupan manusia," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Warih Budi Lestari kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Temperatur udara yang demikian ekstrem, kata Warih, telah terjadi sejak Senin (15/4) puncaknya pada siang hari mulai pukul 12.00 hingga 16.00 WIB.

Kondisi tersebut menurut dia, disebabkan pembentukan daerah tekanan rendah di sejumlah titik yang berdekatan dengan Pulau Sumatra.

Dia mengatakan, ada tiga daerah tekanan rendah yang terbentuk hingga mengakibatkan masa udara di atas permukaan Sumatra khususnya Riau menjadi tertarik ke pusat daerah tekanan rendah itu.

Yang pertama terbentuk di Samudra Hindia tepatnya pada Barat Pulau Sumatra, dimana menurut dia, kondisinya telah berlangsung sejak dua hari terakhir.

Kemudian, kata dia, daerah tekanan rendah juga terbentuk di daerah Laut Cina Selatan dan wilayah Selatan Pulau Jawa.

"Pembentukan daerah tekanan rendah ini mengakibatkan sebagian besar Sumatra khususnya Riau menjadi minim hujan dan begitu terasa panas dan gerah," katanya.

Daerah tekanan rendah tersebut menurut Warih akan mampu bertahan hingga dua atau tiga hari kedepan.

"Itu artinya, kondisi kering dan suhu udara diatas rata-rata atau bisa dikatakan ekstrem akan terus berlangsung hingga beberapa hari kedepan juga," katanya.

Dia menjelaskan, normalnya temperatur udara untuk wilayah Riau maksimum yakni 35 derajat celsius.

"Jika telah berada di atas 35 derajat celsius, atau bahkan mencapai 36 derajat celsius, kondisi ini bisa dikatakan ekstrem dan patus diwaspadai. Khususnya pada dampak kebakaran hutan atau lahan perkebunan," katanya.(ant)

Presiden berdialog dengan petani Cilamaya

Cilamaya, Karawang - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdialog dengan para petani di Dusun Jeruk Simer, Desa Rawa Gempol Wetan, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Selasa.

"Kami datang untuk melihat langsung kehidupan petani dan nelayan, padi beras dan perikanan, apakah program pemerintah dilaksanakan baik atau tidak. Setelah itu saya mendengar usul dari masyarakat kita, termasuk yang baru saja disampaikan," kata Presiden.

Ia mengatakan permasalahan pertanian yang ada harus segera diselesaikan oleh seluruh kementerian dan dinas terkait supaya semua kebijakan dan program pemerintah berjalan baik dan membawa kebaikan bagi rakyat.

"Demikian juga jika semua pemimpin mendengarkan harapan rakyat maka program akan baik dan tekad, kami datang melihat permasalahan dan dipecahkan bersama," tegasnya.

Selama dialog, para petani antara lain menyampaikan keluhan soal harga komoditas yang turun saat panen, kesulitan pemasaran produk, pola tanam dan keinginan meningkatkan keterampilan beradaptasi dengan perubahan iklim.

Sementara petugas penyuluh lapangan komponen tenaga harian menyampaikan keluhan soal kepastian untuk menjadi pegawai negeri sipil dan fasilitas untuk meningkatkan kemampuan.

"Itu menjadi pemikiran kami untuk bantu kesejahteraan, saya katakan bertahap sesuai kemampuan negara dan kita akan mengusahakannya. Saya berdoa presiden pengganti saya bisa meneruskan program dan mari kita pilih presiden yang lebih baik dari saya," kata Presiden.

Dalam kesempatan itu Presiden juga memberikan arahan agar pemanfaatan sarana irigasi dan waduk di sekitar Cilamaya dioptimalkan.

Presiden menugaskan Bupati Karawang Ade Swara, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Pertanian untuk meninjau langsung sarana irigasi sekaligus menginventarisir permasalahan yang ada dan menyampaikan laporan dua pekan mendatang.

Dalam acara itu Presiden antara lain didampingi oleh Menteri Pertanian Suswono, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hassan, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf. (ant)

Petani Kurang Tertarik Kembangkan Padi Organik

Palembang. Pertani kurang tertarik mengembangkan produk padi organik, karena sulit meninggalkan cara-cara lama.
"Tantangan terbesar, sebenarnya pada pola pikir petani sendiri karena ada keengganan untuk mengubah yang selama ini sudah ada, mengingat telah turun-temurun," ujar Konsultan Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Medco E&P Indonesia Wahyudin di Palembang, Senin (15/4).

Seusai menghadiri seminar "Kemitraan dalan pengembangan agribisnis sumber daya lokal dan display hasil karya gemilang binaan Tanggung Jawab Sosial PT Medco E&P", ia mengemukakan, petani tetap saja berpegang teguh pada cara konvensional meskipun telah diinformasikan bahwa pengelolaan lahan dengan cara organik akan lebih menguntungkan.

Selain produk yang sehat dan ramah lingkungan, pertanian jenis organik ini juga menghasilkan delapan ton padi untuk setiap hektarenya atau unggul sekitar enam ton, serta panen sebanyak dua kali dalam setahun.

"Saat pertama kali dikenalkan di Kabupaten Banyuasin tahun 2009, masih banyak petani yang ragu sehingga hanya mencoba-coba, semisal memiliki total lahan tiga hektare maka yang diperuntukkan organik hanya setengah hektare saja. Namun setelah melihat keberhasilan maka setiap tahun terjadi penambahan lahan," ujarnya.

Meski awalnya sangat lambat yakni hanya menjangkau 5 hektare, namun pada 2012 telah menjadi 40 hektare setelah terjadi penambahan secara bertahap yakni 14 hektare pada 2010 dan 23 hektare pada 2011.

Hasil itu membuat pihaknya optimistis mencapai 60 hektare pada 2013, apalagi kesadaran masyarakat setempat mulai membaik seperti  membuat pupuk kompos dari jerami dan kotoran sapi.
Terkait dengan pemasaran produk padi organik itu, menurutnya sama sekali tidak terdapat kendala berarti. "Para petani biasanya melepas ke pasaran dengan harga Rp9.000 per kilogram, sementara harga itu hanya berselisih Rp1.000 dari beras jenis biasa. Meski relatif lebih mahal tapi permintaan tetap tinggi karena masyarakat telah memahami keunggulan jenis organik," katanya.

Pengembangan padi organik terus diupayakan untuk menekan ketergantungan petani terhadap pestisida.  Pertanian jenis ini merupakan sistem budidaya yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.(ant)

Pupuk Cair BSP-ELF mempercepat Tanaman Untuk Panen


Pupuk Cair Enzim BSP-ELF terbukti mempercepat pertumbuhan tanaman dan mempercepat waktu untuk panen tanaman.

Kamis, 11 April 2013

Petani Hadapi Musim Tak Bersahabat

Jakarta. Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengungkapkan pada tahun 2013 ini petani akan menghadapi musim yang tidak bersahabat karena adanya fenomena anomali iklim. Ketua Umum KTNA Winarno Tohir di Jakarta, Selasa (9/4) mengatakan  anomali iklim itu akan menyebabkan mundurnya musim tanam 2012/2013.     "Musim tanam 2012/2013 mengalami kemunduran dua bulan, harusnya Oktober tapi nanti baru Desember," kata Winarno dalam diskusi tentang pengadaan gabah oleh Bulog tahun 2013 yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Menurut Winarno, sinyalemen anomali iklim itu sudah diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak 2010 bahwa waktu musim hujan akan lebih singkat, sementara musim kemarau akan lebih lama. "Perkiraan akhir April atau Mei sudah memasuki musim kemarau," katanya.

Menurut dia, budidaya tanaman padi membutuhkan air yang relatif banyak, namun dengan berpatokan pada prediksi BMKG itu, secara hitung-hitungan petani terutama di Jawa, akan kesulitan memperoleh air.

"Dari 283 zona musim di Indonesia, sekitar 82,7 persen sudah memasuki musim kemarau. Petani menghadapi musim tanam yang kurang bersahabat," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah baik pusat maupun daerah perlu secepatnya mengatasi fenomena anomali iklim ini antara lain dengan memperbaiki saluran irigasi dan pembuatan embung untuk menampung air.

Selain itu, apabila memungkinkan modifikasi cuaca di sekitar waduk dengan bantuan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT).    Sedangkan untuk petani, tambahnya, diharapkan melakukan penyesuaian pola tanam sesuai karakter daerah apakah dalam satu tahun petani terus menanam padi atau diselingi palawija.

Winarno mengingatkan kebutuhan beras di Jawa berkontribusi lebih dari 60 persen dari total kebutuhan nasional, apabila budidaya tanam terganggu maka hal itu tentunya akan menganggu ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Pertanian Jawa Barat (Jabar) Dody FN mengatakan pihaknya tetap optimistis masalah iklim tidak menganggu produksi beras tahun 2013.

Menurutnya, produktivitas padi Jabar mencapai 7,49 ton per hektare gabah kering giling, melebihi standar nasional sebesar 6,86 ton per hektare. Meski begitu, tambahnya, pemerintah senantiasa mengantisipasi segala potensi gangguan dan puso tanaman padi. Upaya yang dilakukan antara lain dengan memfasilitasi sarana dan prasarana seperti bantuan traktor ke masing masing kabupaten/kecamatan.(ant)

Selasa, 02 April 2013

Gula Aren Lebak Bersertifikat Pangan Organik Internasional

Lebak. Gula aren produksi perajin Kabupaten Lebak yang diekspor ke Belanda dan negara lain di Benua Eropa
Dengan sertifikat internasional itu tentu omzet penjualan ke luar negeri meningkat," kata Anwar, penampung gula aren di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, saat dihubungi di Rangkasbitung, Minggu (31/3).

Ia mengatakan bahwa pihaknya saat ini memasok gula aren ke Belanda sekitar 20 ton dengan menggunakan angkutan dua kontainer. Pasokan ini dilakukan secara rutin per bulan sesuai dengan permintaan.

Selama ini, produksi gula cetak asal Kabupaten Lebak diminati masyarakat Belanda sebab gula aren masuk kategori makanan organik dan tidak terdapat bahan-bahan kimia. Meningkatnya permintaan itu, menurut dia, karena dilengkapi dengan sertifikat pangan organik internasional yang dikeluarkan pemerintah. "Kami terbantu dengan keluarnya sertifikat pangan organik internasional sehingga kepercayaan konsumen cukup tinggi," katanya.

Anwar mengatakan, masyarakat Belanda sangat menyukai gula aren Kabupaten Lebak sebagai bahan pemanis minuman maupun aneka jenis makanan. Bahkan, gula aren bisa dicampur pemanis makanan roti. "Kami menjamin gula aren ini alami dan menyehatkan karena tidak terdapat bahan kimia," katanya.

Menurut dia, gula aren Lebak memiliki kelebihan dibandingkan dengan gula aren dari Pulau Sumatera. Keunggulan gula aren Kabupaten Lebak, selain rasanya manis dan beraroma, juga bertahan lama. Oleh karena itu, lanjut dia, wajar jika permintaan ekspor meningkat karena kualitasnya cukup bagus.

Anwar juga menampung produk dari enam kelompok pembuat gula aren binaannya di Kecamatan Sobang, Cigemblong, dan Panggarangan. "Kami bisa memasok gula aren ke perusahaan eksportir di Jakarta sebanyak 20 ton per bulan. Perusahaan itu kemudian mengekspornya ke Belanda," katanya.

Maman, pedagang warga Rangkasbitung, mengaku bahwa dirinya memiliki 200 perajin dan setiap pekan produksinya ditampung. "Kami memasok produk gula aren itu ke luar daerah juga ke luar negeri melalui agen di Jakarta," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong perajin gula aren agar bisa berkembang sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah daerah juga melakukan pembinaan terhadap perajin agar kualitas gula aren yang dihasilkan lebih bagus, dan memiliki nilai jual di pasar lokal maupun mancanegara.
Produksi gula aren saat ini menjadikan andalan ekonomi masyarakat Lebak karena terdapat perkebunan tanaman aren. Hampir sebagian wilayah Lebak terdapat perkebunan aren sebagai bahan baku gula cetak tersebut.

Pemerintah daerah terbantu dengan banyaknya perajin gula aren sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Kami melihat perajin gula aren berkembang karena permintaan pasar lokal dan ekspor cukup tinggi," katanya.     

Ia menjelaskan bahwa sentra perajin gula aren di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Sobang, Panggarangan, Cibeber, Cilograng, Lebakgedong, Muncang, Cigemblong, dan Cijaku.
Diperkirakan perajin gula aren di Kabupaten Lebak terhimpun dalam 300 kelompok, dengan anggota antara 30--40 orang per kelompok. "Saat ini, kehidupan ekonomi para perajin gula aren lebih sejahtera," katanya. (ant)
bersertifikat pangan organik internasional sehingga permintaan masyarakat

2500 pohon ditanam di bantaran Sungai Ciwulan

Tasikmalaya.
Sebanyak 2500 bibit pohon di tanam sepanjang bantaran aliran Sungai Ciwulan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sebagai upaya mengatasi bencana longsor atau abrasi sungai yang sudah mengancam permukiman penduduk.

Penanaman pohon tersebut dilakukan bersama-sama oleh relawan bencana, lingkungan, masyarakat, dan Pemerintah Kota Tasikmalaya, yang berhasil ditanam seluruhnya dalam Kegiatan Kali Bersih Serta Reboisasi Sungai Ciwulan (KEKASIH SRIWULAN), Minggu.

Ketua Panitia KEKASIH SRIWULAN, Ismet mengatakan penanaman pohon tersebut untuk menguatkan kondisi tanah dipinggiran sungai agar tidak mudah longsor atau terjadi abrasi.

"Kegiatan tanam pohon sebanyak 2500 bibit di bantaran sungai ini supaya tidak terjadi abrasi dan longsor," katanya.

Menurut dia, kondisi sungai Ciwulan cukup memprihatinkan dengan banyaknya sampah dan beberapa titik yang sudah abrasi dan mengancam rumah warga tergerus air sungai.

Jika kondisi sungai Ciwulan terus dibiarkan, ia khawatir bencana alam seperti banjir dan longsor terjadi dan merugikan masyarakat, terutama yang tinggal dekat sekitaran aliran sungai.

"Makanya kami lakukan kegiatan membersihkan Sungai Ciwulan dari sampah, dan melakukan reboisasi di bantaran sungai, tujuannya untuk kepentingan kita semua," katanya.

Ia berharap, seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah ikut menjaga dan memelihara aliran Sungai Ciwulan agar tetap asri dan bersih dari sampah.

Bibit pohon jenis picung, trembesi, pilisium, mahoni, dan ketapang, kata Ismet, akan terus dipantau agar dapat tumbuh dengan baik.

"Di bantaran sungai ini minim tumbuhan pengikat tanah, sehingga mudah terjadi longsor," katanya

Inflasi pada Maret tidak murni karena pangan

Jakarta . Inflasi Maret 2013 yang merupakan inflasi tertinggi (year on year) dalam lima tahun terakhir dinilai tidak murni hanya karena kenaikan harga pangan tetapi juga akibat wacana kenaikan harga BBM, kata pengamat ekonomi dari INDEF Enny Sri Hartati.

"Saya tidak yakin inflasi Maret ini "pure" karena bahan makanan, pasti ada dampak dari rentetan ekspektasi inflasi akibat wacana kenaikan harga BBM juga," ujar Enny saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Enny mencontohkan dengan kejadian tingginya inflasi pada awal tahun 2012 akibat pada tahun sebelumnya ada wacana kenaikan harga BBM.

"Mestinya kita kan belajar dengan kejadian 2012. Jadi ketika 2011 lalu kita hiruk pikuk mewacanakan kenaikan BBM, pada Januari Februari 2012 inflasinya tinggi," ujar Enny.

Menurutnya, hal tersebut menjadikan ekspektasi inflasi yang berlebihan di masa yang akan datang.

"Jadi ini yang menyebabkan harga bahan-bahan makanan ini hampir semuanya naik pasti ada kaitannya dengan wacana kenaikan harga BBM itu. Orang juga kalau sudah naikkan harga, susah turunnya kan," katanya.

Selain itu, lanjut Enny, kenaikan harga Tarif Dasar Listrik (TDL) secara bertahap juga dinilai akan menyebabkan terjadinya inflasi berantai.

"TDL ini kan ditentukan tiga kali juga dilema sebenarnya. Kalau kemarin langsung 15 persen itu memang akan sangat menghantam daya beli tetapi dengan bertahap begini ini inflasinya akan berantai terus," kata Enny.

Enny mengatakan, ketika April ini TDL dinaikkan lagi maka pengusaha akan menaikkan harga lagi untuk sektor-sektor industri, begitu pula ketika kenaikan pada tahap ketiga.

"Inflasinya jauh lebih besar kalau dibikin bertahap tiga kali begini kenaikan TDL-nya. Kalau kenaikannya sekali saja pengusaha tidak punya alasan lagi untuk menaikkan harga," ujar Enny.