Selasa, 16 Juli 2013

Tips Ampuh : Sukses Bikin Kue Lebaran Pakai Oven Kaleng



TIDAK setiap rumah punya oven modern untuk memanggang kue. Kalau terpaksa pakai oven kaleng, hasil kue juga bisa tetap maksimal.

Cake shop
yang menawarkan beragam cake serta cookie akan memakai oven modern untuk menghasilkan produknya. Dengan ini, kapasitas produksi bisa lebih banyak, juga dengan hasil cake dan cookie yang maksimal. Meski demikian, oven tradisional berbahan kaleng juga bisa menghasilkan kue enak.

Oven kaleng biasanya dipakai oleh pembuat kue rumahan, dan akan laris dicari menjelang Lebaran. Meski tradisional, kue yang dihasilkan tetap enak asalkan Anda tahu trik memakainya.

“Oven kaleng, kalau tidak biasa mungkin agak susah. Untuk mengetahui suhu oven kaleng, pakai termometer khusus,” kata Fuad Hasan, Executive Pastry Chef Cheese Cake Factory Cikini kepada Okezone di Jakarta, baru-baru ini.

Chef Fuad menegaskan, triknya adalah memahami bagaimana memakai oven kaleng agar kue Lebaran yang dihasilkan bisa memiliki tekstur mirip yang dipajang di toko kue. Namun, kue yang memungkinkan penggunaan oven kaleng adalah yang tidak memerlukan pembakaran menyeluruh, misal nastar dan kastengel.

“Ada cookie yang kadar airnya masih banyak, seperti nastar dan kastengel, yang bisa tahan 3-4 bulan. Setelah itu berjamur. Kue seperti ini yang bisa memakai oven kaleng,” imbuhnya.

Berbeda dengan chocolate chip, croissant, danish, cheese stick, puff pastry, dan macaroon yang garing karena kadar airnya sedikit dan bisa tahun hingga setahun. Kue-kue kering semacam ini membutuhkan oven dengan pembakaran lebih merata, secara warna dan kematangannya.

“Harus pakai oven rotary. Oven ini berputar; bentuknya tinggi dan satu rak bisa memuat banyak adonan. Di tengahnya ada kaca, begitu kita tutup oven, rak ini berputar sehingga pembakarannya rata,” jelasnya.

Sementara, untuk kategori cake, Chef Fuad menyarankan oven deck. Oven ini memungkinkan cake agak garing di bagian atas, tetapi bawahnya tetap lembut.

Brownies bisa pakai oven deck. Roti manis atau cake yang bagian bawahnya cenderung lembut bisa pakai oven deck,” tutupnya.

Bank Sampah hasilkan Rp15,7 miliar



Probolinggo- Kementerian Lingkungan Hidup mencatat seluruh Bank Sampah yang ada saat ini secara nasional mampu menghasilkan uang mencapai Rp15,7 miliar per bulan.

"Saat ini ada 1.195 Bank Sampah di 58 kabupaten kota dengan 106.000 tenaga kerja dan menghasilkan Rp15,7 miliar setiap bulan pendapatan dari Bank Sampah," kata Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Sudirman, di Probolinggo, Minggu.

Ia mengatakan, awalnya kehadiran Bank Sampah hanya untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah.

"Pengelolaan sampah bukan hanya menjadikan kota bersih atau cantik, tapi juga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat," ujarnya.

Ia mengemukakan, Bank Sampah sudah berhasil memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat dan hal itu memang diharapkan Kementerian Lingkungan Hidup.

"Sekarang orang bayar listrik dengan sampah. Sampah ditabung ke Bank Sampah dan menghasilkan uang," katanya.

Bank Sampah merupakan teknik pengelolaan sampah dengan mengadopsi manajemen perbankan, tapi yang menjadi alat transaksi adalah sampah, dan bukan uang layaknya di lembaga perbankan.

Manajemen Bank Sampah memiliki direktur dan petugas teller yang akan menerima dan menimbang sampah. Setiap sampah yang ditabung, dinilai dengan sejumlah uang dan setiap nasabah memiliki buku tabungan.

Bank Sampah selain bermanfaat membantu mengurangi jumlah timbunan sampah juga menciptakan nilai ekonomi dalam pengelolaan lingkungan.

Kehadiran Bank Sampah dimulai masyarakat di Bantul, Daerah Istimewa Yogyajarta (DIY), secara swadaya dan saat ini berkembang sekaligus diterapkan di daerah lain.

Sudirman menambahkan, berbagai kegiatan yang dilakukan terkait pengelolaan sampah di antaranya melatih pemanfaatan sampah melalui kegiatan daur ulang dan Bank Sampah.

Presiden berharap perubahan harga daging hitungan hari



Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku tidak sabar dengan upaya para menterinya untuk mengatasi melambungnya harga daging sapi di pasaran menjelang perayaan Idul Fitri dan meminta agar dalam beberapa hari mendatang telah ada perubahan.

"Saya kira instruksi saya sudah sangat jelas, wapres juga sangat jelas, Menko Perekonomian juga sudah memimpin beberapa pertemuan, tapi implementasinya lama, terus terang saya tidak sabar, sama dengan tidak sabarnya rakyat," kata Presiden di Jakarta, Sabtu.

Menanggapi melambungnya harga daging sapi di pasaran, di sejumlah daerah dilaporkan tembus di atas Rp90.000 per kilogramnya, Presiden Yudhoyono mengumpulkan sejumlah menteri terkait guna membahas masalah tersebut di Bandara Halim Perdanakusuma setibanya dari melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Rapat ini harus `action oriented`, saya ingin dalam hitungan hari harus sudah ada perubahan, kita ingin tetapkan sasaran dan kita capai," katanya seraya meminta para menterinya memantau pasar dan media sosial.

Ia menilai urusan harga daging sapi masih berputar di masalah birokrasi dan perizinan.

"Saya berbicara dengan Mendag kemarin, izin dimana? Di sini, disini, lah (ternyata di --red) negara kita sendiri kok. Kalau izinnya ke New York, ke Jenewa mungkin lama. Urusan kita kok. tidak boleh saling melempar, tidak boleh birokrasi terlalu lama di Pertanian, Bulog," ujarnya.

Menurut Presiden, sebelum keputusan untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) diambil, Wakil Presiden Boediono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa telah mengingatkan agar stabilitas harga dijaga.

Ia memaklumi kenaikan harga musiman menjelang Hari Raya Idul Fitri, misal untuk harga cabai.

Presiden menilai asalkan kenaikannya tidak berlebihan maka wajar para petani setahun sekali mendapatkan penghasilan yang lebih.

"Tapi urusan daging sapi ini bukan `seasonal` (musiman--red) dan sudah lama kita berteriak-teriak, sudah lama kita membahasnya," ujarnya dalam rapat yang dihadiri oleh antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menperin MS Hidayat, Mentan Suswono, Seskab Dipo Alam, Menkeu Chatib Basri, Mendag Gita Wirjawan, dan Kepala Badan Urusan Logistik-Bulog Sutarto Alimuso.

Presiden meminta pebisnis besar dilibatkan guna mencari penyelesaian dari harga daging sapi tersebut.

"Ajaklah mereka untuk menyelesaikan jangan hanya berorientasi dengan kepentingannya sendiri. Jangan pula pebisnis besar main mata entah dengan unsur pemerintah, unsur manapun, yang membuat susah," ujarnya.

Sementara itu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada Jumat (12/7) mengatakan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memasok sebanyak 800 ton daging sapi beku asal Australia dengan menggunakan angkutan udara supaya bisa masuk ke pasar dalam waktu dekat.

Gita mengatakan, daging sapi beku sebanyak 800 ton tersebut merupakan bagian dari total alokasi kuota untuk Bulog sebanyak 3.000 ton daging sapi beku yang importasinya dikhususkan untuk operasi pasar demi menciptakan stabilitas harga daging sapi.

"Pasokan dari angkutan udara akan memakan waktu dua sampai tiga hari, sementara itu untuk sisanya (2.200 ton), akan dikirimkan melalui jalur laut," ujar Gita seraya menambahkan bahwa daging sapi beku yang dikirim melalui angkutan laut dan akan masuk di Pelabuhan Tanjung Priok, akan memakan waktu pengiriman selama 10 hingga 15 hari.

Sementara itu sebanyak 27 perusahaan penggemukan sapi yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Daging & Feedlot Indonesia (Apfindo), menyediakan 109 ribu ekor sapi siap potong untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2013, yang terdiri dari 99 ribu sapi eks impor dan 10 ribu ekor sapi lokal.

Sekitar 50 ribu ekor atau 46 persen sapi siap potong tersebut akan didistribusikan ke rumah potong yang ada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan sisanya tersebar untuk distribusi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera.

Stok sapi bakalan pada 1 Juli 2013 mencapai 146.747 ekor terdiri dari 117.747 ekor atau sebanyak 79,7 persen merupakan sapi bakalan eks impor dan 30.000 ekor atau sebanyak 20,3 persen adalah sapi lokal.

Penyebaran populasi sapi bakalan impor berada di wilayah Sumatera Utara sebanyak 13,8 persen, 34,3 persen di wilayah Lampung, 38,7 persen di wilayah Jawa Barat, dan 13,2 persen di wilayah Banten, sementara khusus untuk Jawa Timur hanya penggemukan sapi lokal.

Senin, 15 Juli 2013

Tanaman jeruk memakai Pupuk Cair Enzim BSP-ELF

Tanaman jeruk memakai Pupuk Cair Enzim BSP-ELF cepat mengeluarkan tunas tunas tempat tumbuhnya bunga baru pada tanaman jeruk, hanya dalam waktu 2 minggu

Nano Technology Mulai Rambah Pertanian


Meski penerapan nano technology pada sektor pertanian khususnya pada pembuatan pupuk baru akan diterapkan pemerintah tahun 2015 mendatang, namun sejumlah perusahaan pupuk di tanah air sudah lebih dulu melakukannya. Ini karena sejumlah negara-negara di dunia telah menerapkannya sejak beberapa tahun lalu seiring dengan manfaat yang dihasilkan nano technology dalam pertanian sangat signifikan.
Belum lama ini Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Haryono menegaskan bahwa tahun 2015, semua pupuk di targetkan sudah menggunakan nano technology. “Nano technology merupakan metode pertanian masa depan. Inisiasi ini berangkat dari pertemuan global para pengamat pertanian di Beijing beberapa waktu lalu,” kata Haryono belum lama ini di Jakarta.

Awalnya, pertemuan global leader for agricultural science and technology, 6 Juni di Beijing. Yang dihadiri Dirjen FAO dan lembaga penelitian dunia serta 2 Badan Litbang Pertanian. Salah satu isu yang diambil, adalah nano technology. “Jadi, di tahun 2015 nanti, teknologi ini akan diaplikasikan untuk pupuk. Dan, Kementerian Pertanian sedang membangun leboratorium penelitian nano technology di Bogor yang akan rampung 2014,” sebutnya.

Sampai di situ keterangan Haryono yang dikutip MedanBisnis beberapa waktu lalu. Lantas bagaimana kesiapan perusahaan pupuk di tanah air khususnya di Sumatera Utara (Sumut) terhadap penerapan nano technology?

Menurut Direktur Citra Buana Utama Mandiri Eka JB, pihaknya selaku produsen pupuk Bio Micro Decomposer, Bio Micro Neutralizer dan Bio Micro Fertilizer sangat merespon penerapan nano technology dalam pembuatan pupuk. Bahkan, pihaknya sudah menggunakan nano technology pada pupuk yang mereka produksi, seperti Bio Micro Decomposer, Bio Micro Neutralizer dan Bio Micro Fertilizer sejak tahun 2007 bahkan terhadap pupuk organik granul (POG) sejak tahun 2010.

“Untuk pupuk organik granul kami juga sudah menerapkan nano technology sehingga tampilan pupuk organik lebih mengkilap dan bersih,” kata Eka dalam perbincangannya dengan MedanBisnis, Jumat pekan lalu di kantornya Mandiri Building Lt 5, Jalan Imam Bonjol, Medan.

Didampingi General Manager (GM) Sumber Daya Manusia Benny Tobing dan GM pemasaran Ferry Tampubolon, Eka mengatakan, nano technology merupakan sebuah penemuan hasil riset dan rekayasa teknologi dalam pemecahan partikel mineral dan materi lain menjadi ukuran nano atau seperjuta diameter rambut manusia.

Nano technology ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang bermanfaat dalam bidang pertanian, peternakan, farmasi, energi, elektronik, industri tinta, kertas, parfum dan lain sebagainya.

Di Indonesia, suku Jawa yang mempunyai peradaban yang sudah sangat tua dan maju, pada abad ke-12 sudah menerapkan ilmu nano technology, yang pada saat itu diaplikasikan oleh para Empu untuk pembuatan pusaka, pengobatan dan penyuburan tanah. Teknologi ini diterapkan di bidang pertanian untuk meningkatkan hasil produksi tanaman.

“Dan, mineral merupakan kebutuhan esensial semua makhluk hidup untuk pertumbuhan karena keterlibatannya dalam berbagai enzim dan reaksi kimia yang terjadi dalam jaringan tubuh. Mineral nano atau hypernano nutrients dapat langsung diserap tanaman dalam hitungan menit, sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan lebih produktif. Karena semua unsur yang dibutuhkan tanaman terpenuhi,” papar Eka.

Itulah sebabnya lanjut Eka, mengapa nano technology ini dipakai negara-negara maju seperti Amerika, Jerman, Australia dan sejumlah negara dunia lainnya termasuk China.

Menurut Eka, ada beberapa tahapan dalam proses nano technology. Pertama, pemanasan sampai dengan suhu 2700 derajat celcius untuk kristalisasi. Kedua, proses pemecahan dan ekstraksi mineral menjadi liquid (cair) selama 9 jam di dalam tabung reaksi. Ketiga, proses elektrisasi di dalam tabung untuk pengaktifan mineral nano menjadi lebih dinamis dan yang terakhir adalah penyimpanan liquid minerals selama 24 jam untuk menetralkan seluruh unsur mineral menjadi smooth dan sangat ramah bagi lingkungan.

“Jadi, nano technology yang kami terapkan dalam memproduksi pupuk kami mengadopsi teknologi itu dari Jerman dan Amerika. Memang, investasi awalnya sangat mahal, namun manfaat yang dihasilkan dalam dunia pertanian sangat luar biasa. Dan, kita mau sektor pertanian kita maju di tengah semakin terbatasnya lahan pertanian kita yang ada,” tegas Eka.

10 Makanan Populer di Dunia Hasil 'Kecelakaan'

Roti lapis alias sandwich dan keripik sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun, tahukah Anda bahwa makanan tersebut tercipta akibat ‘kecelakaan’? Ada banyak makanan populer lainnya yang tercipta akibat ketidaksengajaan.

Berikut makanan-makanan populer di dunia yang lahir berkat ‘kecelakaan’, seperti diulas Telegraph:

Sandwich
Sandwich terkenal ini dinamai John Montagu. Dalam sejarahnya dikatakan bahwa sang pangeran, yang sedang sibuk bermain kartu, memerintahkan pelayannya untuk membawakan daging di antara dua potong roti. Dengan cara ini, dia tidak harus berhenti mengonsumsi makanan yang baik karena daging kesukaannya diselipkan ke dalam roti gandum yang sehat.

Saus WorcestershireSaus Worcestershire diciptakan oleh kimiawan Inggris, John Wheeley Lea dan William Henry Perrins, di abad ke-19. Pasangan ini diminta membuat saus dengan rasa yang kuat untuk kliennya yang menyukai masakan India, tetapi produk yang mereka ciptakan ternyata begitu kuat. Mereka menyimpannya selama beberapa tahun dan ketika mereka mencoba lagi, mereka kagum karena rasanya menjadi sempurna.

Eton Mess
Sebuah mitos populer menyatakan bahwa Eton Mess, yakni racikan krim yang terbuat dari stroberi, meringue, dan krim pertama kali dibuat ketika seorang murid yang populer di sekolah menjatuhkan makanan penutup berupa meringue.

Cerita lain berpendapat bahwa eton mess diciptakan ketika Labrador, yang berada pada jajaran makanan penutup, ada di keranjang piknik seseorang pada Eton Open Day.

Loli drumstick (permen lollipop)Loli drumstick dikabarkan tercipta sebagai hasil dari kesalahan pada 1950-an, ketika seseorang di pabrik Swizzels-Matlow yang sedang bereksperimen dengan mesin baru dan berhasil menciptakan permen lolipop dengan dua rasa.

Keripik renyah

Meskipun masih dalam perdebatan, juru masak Amerika bernama George Crum disebutkan sebagai penemu penganan renyah. Dikatakan bahwa pada suatu hari di tahun 1853, pelanggan mengeluh bahwa keripik yang dibuat Crum terlalu tebal sehingga Crum memutuskan untuk membalas dendam. Dia mengiris tipis-tipis, lalu memanggangnya hingga garing dan menaburkan dengan garam. Nyatanya, pelanggan sangat menyukai keripik renyah tersebut.

 Kue kering chocolate chip
Sejarah mengatakan bahwa kue kering chocolate chip pertama kali dibuat di sebuah restoran di Massachussets, Amerika Serikat, pada 1930-an. Pada saat itu, pemilik restoran, Ruth Graves Wakefield, menambahkan potongan cokelat untuk campuran kue karena berharap coklat akan mencair dan mengubah adonan menjadi berwarna kecokelatan. Uniknya, kue tersebut tetap utuh yang menandai terciptanya kue kering chocolate chip.

Crêpe SuzetteHenri Charpentier, seorang pelayan Prancis, mengklaim telah menemukan Crêpe Suzette, sebuah crêpe dengan saus karamel beralkohol, di sebuah restoran Monte Carlo pada 1895. Charpentier sengaja membakar saus crêpes yang dipersiapkan untuk melayani pengunjung dari sebuah kelompok terkenal, di mana terdapat Prince of Wales Inggris, keturunan Raja Edward VII dalam kelompok tersebut. Pangeran mengatakan jika hidangan tersebut lezat, dan meminta untuk memberi nama hidangan tersebut seperti nama temannya, seorang wanita Prancis bernama Suzette.

Es lolli atau es lilinEs pop atau lilin diciptakan  dengan penuh inisiatif oleh bocah 11 tahun bernama Frank Epperson pada 1905. Frank meletakkan segelas soda dengan sebuat stik pengaduk di teras rumahnya di San Francisco. Keesokan harinya, setelah malam yang dingin, minuman tersebut membeku. Frank menarik stik dan terkejut karena minuman tersebut membeku. Sembilan tahun kemudian, ia mematenkan es loli sebagai "popsicles (es lilin)".

Tarte tatin (tart apel)
Hidangan penutup di Prancis ini memiliki kisah menarik di balik pembuatannya. Ceritanya berlangsung pada 1880-an, di sebuah hotel milik dua saudara perempuan, Stephanie dan Tatin Caroline. Stéphanie yang lelah sedang membuat tart apel, hanya saja apelnya menjadi kematangan, jadi dia mencoba menyelamatkan dengan meletakkan kue di atas. Kecelakaan, hingga akhirnya dia menciptakan sebuah tart yang dipanggang dengan kue di atas.

Liquorice allsorts (permen licorice)
Permen dari licorice atau akar manis ini sangat populer di Inggris. Menurut cerita, Liquorice allsorts diciptakan pada 1899, ketika seorang salesman Bassett sengaja menjatuhkan nampan berisi contoh hidangan manis yang berbeda kepada kliennya. Klien menyukai campuran warna cerah dan bentuknya, permen ini kemudian menjadi terkenal setelahnya.