Senin, 28 Maret 2011

Benalu Kopi Menjadi Primadona

Oleh: An’nisa

BENALU atau parasit yang dapat tumbuh dengan sendirinya diberbagai pohon, tanpa disediakan media tumbuhnya dapat berkembang subur.

Karena kehadirannya pada sejumlah batang pohon bukan sesuatu yang sangat diharapkan, maka tumbuh pula berbagai sebutan miring pada tumbuhan parasit ini.

Ada sebahagian menyebut- kan bahwa benalu atau parasit adalah sebagai tumbuhan yang mengambil sari dari batang atau ranting tempatnya tumbuh. Ada pula yang berkomentar, parasit seumpama lintah darat maka banyak para petani yang membencinya.

Benalu yang dapat tumbuh pada batang pohon yang menghasilkan buah seperti jambu, kuini, mangga dan kopi terdiri dari berbagai jenis. Ada benalu berwarna merah, hijau dan berwarna putih. Namun di balik berbagai sebutan yang tidak sedap terhadap benalu ini, be-nalu kopi adalah salah satu primadona yang dianggap mampu mengobati berbagai penyakit. Dari dulu benalu kopi sesuatu tumbuhan yang dicari sebagai obat alternatif. Adalah benalu yang tumbuh pada pohon kopi, sehingga disebut "benalu kopi."

Media tumbuh benalu kopi, umumnya pada tanaman pohon kopi yang usianya sudah tua.Benalu kopi tempat tumbuh pada batang atau ranting phon kopi untuk Sumatera Utara terdapat di kawasan dataran tinggi, misalnya pada tumbuhan batang kopi di Kabupaten Dairi dan di kawasan Pakantan Mandaling Natal.

Kopi Pakantan bahkan sudah terkenal sejak zaman penjajahan Belanda dan pada penjajahan zaman Jepang kopi Pakantan telah banyak diekspor ke Jepang melalui pelabuhan Teluk Bayur Padang.Kopi Pakantan yang telah berusia ratusan tahun tidak diragukan lagi tempat media tumbuh benalu kopi yang dianggap berkhasiat itu.

Dari ramuan pengobatan tradisional suku Batak tenyata benalu kopi memiliki manfaat yang tidak terkira jumlahnya. Benalu kopi diprediksi dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti asam urat, ginjal, diabetes, kanker dan berbagai penyakit lainnya.

Bukan hanya suku Batak yang memanfaatkan benalu kopi sebagai obat tradisional, di Tiongkok kuno benalu kopi sebagai campuran obat tradisional telah lama digunakan. Keunggulan obat tradisional tersebut sudah lama diketahui, selain manjur untuk pengobatan berbagi penyakit di atas, jelas pula bahwa penggunaan obat alami bebas dari kimia.

Obat-obat yang mengandung kimia di satu sisi dapat menyembuhkan penyakit, tepai di sisi lain dapat menimbulkan efek samping. Efek samping dari obat-obat yang mengandung kimia tersebut dalam jangka waktu tertentu muncul ke permukaandan penyebuhannya harus ditangani secara serius oleh pihak medis.

Pada dasarnya benalu kopi bukan tumbuhan yang dikehendaki karena sosoknya yang dianggap parasit atau pengisap sari tumbuhan yang dipelihara.

Namun walau belum terpublikasi hasil penelitian para ahli kepada rakyat, tetapi etnis suku Batak di daerah ini sudah lama mengetahui bahwa benalu kopi adalah tumbuhan yang berkhasiat dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Khasiat

Menjadikan benalu kopi sebagai obat tentunya membubutuhkan pengolahan yang sempurna. Pengolahan tersebut memiliki tatacara tersendiri agar khasiatnya tidak terbuang percuma. Apabila salah dalam pengolahan bisa saja tidak ada artinya, sama dengan berbagai tumbuhan lainnya yang sama sekalai tidak ada khasiatnya.

Memanfaatkan obat-obat tradisional seperti itu hampir sebahagian besar dengan cara mengambil sarinya. Ada dengan cara ditumbuk sampai halus, baru diperas airnya. Adapula yang direbus, juga dengan mengambil sari dari air rebusan itu.

Demikian pula dengan mengolah benalu kopi boleh dilakukan dengan cara yang disebut infusa. Air sari tumbuhan obat yang dihasilkan dengan cara perebusan dengan air biasa dengan suhu 90 derjat celcius dilakukan selama 15-20 menit.

Mengambil sari tumbuhan dimaksud harus benar-benar memperhatikan komposisinya misalnya dalam 100 gram bahan tumbuhan obat direbus dengan segelas air, hasil yang diharapkan hanya sepertiga gelas.

Hasil akhir dari sari tumbuhan obat tersebut sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan wadah atau panci khusus.

Panci khusus tersebut disebut pula panci infus, yakni panci bersusun dua. Bahagian panci yang berada di bawah diisi dengan air sebagai pemanas.Sementara panci di atasnya berisi air penyari dan bahan obat. Cara lain adalah dengan menggunakan kaleng lapis dua yakni lapis pertama diisi dengan air dan lapisan kedua berbagai bahan baku obat yang tidak tersambung dengan air pemanas di lapis pertama.

Dengan cara demikian, panas air pada lapisan panci pertama dan kedua dapat dikontrol dan bahan obat tersaring secara benar. Lagi pula rancangan khusus yang dimiliki panci infus membuat zat kimia yang tercampur di dalamnya tidak tercampur dengan sari tanaman atau bahan obat.

Dalam memperoses benalu kopi menjadi obat jangan lupa terlebih dahulu membersihkannya, karena pada lembar benalu kopi tersebut bisa saja terdapat jamur yang membahayakan. Secara cepat dapat diperhatikan, pada lembar daun tumbuhan benalu itu terdapat jentik-jentik berwarna putih, bisa saja itu sejenis jamur.

Maka sebelum mengolahnya menjadi obat harus benar-benar diperhatikan.Salah-salah dalam pengolahan, bukan pengobatan yang dihasilkan tapi malapetaka yang datang. Suhu air yang berlebihan akan dapat merusak sari tumbuhan obat.

Selain dengan cara mengambil sari benalu kopi dengan cara merebusnya, cara lain dapat pula dilakukan dengan mengiris daun benalu kopi lalu dijemur hingga kering. Setelah kering, kapan saja digunakan tinggal menyeduhnya dengan air panas.

Kepada pengguna perlu diingatkan, apabila membeli benalu kopi di pasaran yang sudah berbentuk sachet harus diperha-tikan produsen yang memproduksinya tidak mencampurnya dengan bahan yang mengandung kimia.

Bahakan dalam bentuk kemasan juga harus terbebas dari bahan yang mengandung kimia apalagi untuk pengobatan penyakit kanker.

Penyajian obat-obat tradisional sebaiknya dilakukan dengan peralatan yang berbahan baku proselen atau periuk tanah agar terhindar dari bahan kimia termasuk gelas plastik, melamin dan peralatan lain yang mudah terkontaminasi dengan berbagai sumber beracun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar