Rabu, 23 Maret 2011

Peluang Usaha Pertanian : Bisnis Saus Sambal Rumahan

Saus sambal jadi salah satu komoditas yang banyak dicari. Sambal yang meluas untuk aneka kebutuhan sehari-hari menjadikan pasar sambal siap saji meningkat.

Oleh: Yuyun Anwar
Konsultan dan Penulis Buku Kuliner Indonesia

siapa sebenarnya pengguna saus terbesar, sehingga potensi pasarnya semakin meningkat? Yang paling banyak adalah kelompok rumah tangga, hotel, catering, atau resto. Pasar lain yang cukup besar adalah pedagang bakso, siomay, mi ayam, dan pedagang gorengan lainnya.

Untuk memulai usaha saus dari rumahan dengan biaya relatif murah (pakai peralatan dapur) bisa menggunakan saus kemasan botol PET atau kemasan botol kaca. Untuk membuat saus sachet diperlukan mesin pengisi saus yang stabil dan cepat. Itu tentu memerlukan investasi cukup besar.

Mulailah dengan menetapkan salah satu jenis sambal yang akan dijual di pasaran lalu melakukan riset atau penelitian masa simpan dan rasa yang dikehendaki.

Yang perlu diperhatikan agar saus sambal awet :

  1. Bahan baku yang segar, bagus dan bersih dari kotoran.
  2. Sanitasi peralatan dan wadah kemas.
  3. Sanitasi dan kebersihan karyawan pelaksana.
  4. Penambahan bahan pengawet sesuai dengan standar.
  5. Menghindari kontaminasi silang dari bahan yang kotor/mentah ke bahan matang.
  6. Suhu penyimpanan harus tepat.

Salah satu usaha saus sambal dengan modal terbatas adalah menggunakan kemasan botol sekali pakai (PET) dan botol kaca. Untuk botol kaca harus pakai mesin penutup botol yang bisa mengikat tutup sehingga benar-benar rapat.

Cara Pembuatan (lihat resep pada analisis usaha).

Cabai rawit dibersihkan tangkainya, bawang dan tomat dibersihkan lalu dipotong-potong. Kukus selama 1-2 menit pada suhu 100 derajat Celcius dan diblender (jika kapasitas besar menggunakan mesin khusus) sampai halus (jadi bubur).

Campurkan air, gula, garam, cmc benzoate, dan bubur cabai dan bumbu. Masak sampai benar benar matang dan tercampur rata. Kecilkan api, masukkan cuka lalu aduk dan angkat.

Cuci botol PET dengan mengunakan air klorin lalu tiriskan. Masukkan saus cabai dalam kondisi panas (suhu 70 derajat C). Jika terlalu panas akan membuat botol lumer. Masukkan sampai semua adonan habis. Tutup dan tekan sampai terdengar bunyi klik, pertanda tutup benar-benar rapat.

Tepung jagung dapat digantikan dengan tepung modifikasi jagung atau tapioka untuk hasil terbaik. CMC menjadikan saus lebih kental dan stabil (adonan tidak turun). Untuk pewarna bisa ditambahkan jenis carmoisine atau sun set yellow yang food grade agar lebih menarik.

Amati ketahanan masa simpan saus cabai sebelum dipasarkan dengan meletakkan saus di beberapa ruang (ruang biasa, dingin, sejuk atau yang sangat panas dan terkena matahari). Buka tutup botol sesuai dengan waktu yang ditentukan, cicipi. Tanda saus basi adalah berjamur, bau amoniak kecut, bau yang tidak sedap, dan penampilan kurang bagus (terpencar, tidak stabil).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar