Rabu, 16 Maret 2011

Berita Pertanian : Bangka Belitung Bergantung Pada Pasokan Pangan Dari Luar

Pangkal Pinang. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat menggantungkan pasokan dari luar untuk memenuhi kebutuhan pangan. Sampai sekarang, 86 persen bahan pangan provinsi kepulauan itu dipasok dari luar.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi (Bappeprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Nazalyus, di Pangkal Pinang, Selasa (15/3), mengatakan, ketergantungan daerahnya amat tinggi. Untuk beras, hingga tahun lalu Babel hanya mampu memproduksi 19 persen dari total kebutuhan. ”Bahan pangan lain juga tergantung dari luar. Secara umum, 86 persen bahan pangan masih bergantung pada pasokan luar,” ujarnya.

Data di Badan Pusat Statistik (BPS) Babel menyebutkan, sawah di provinsi itu pada tahun 2010 seluas 8.176 hektar. Pada tahun itu, total sawah tersebut memproduksi 22.250 ton gabah. Sementara 324 hektar lahan jagung menghasilkan 1.001 ton.

Nazalyus mengatakan, keterbatasan lahan pertanian dan tenaga kerja menjadi penyebab kekurangan pasokan itu. Saat ini Babel sedang menyiapkan pembukaan 15.000 hektar sawah baru. Di Bangka Selatan akan dibuat 10.000 hektar sawah, sedangkan di Belitung Timur akan dibuka 5.000 hektar.

Selain itu akan didorong peningkatan produktivitas lahan. Saat ini rata-rata sawah di Babel menghasilkan 2,6 ton gabah per hektar per sekali panen. Diharapkan ke depan setiap hektar menghasilkan lima ton gabah per hektar sekali panen. ”Kami mendorong pembangunan dan perawatan jaringan irigasi,” ujarnya.

Hama

Sementara Babel masih menggantungkan sebagian besar pasokan bahan pangan dari luar, salah satu daerah penghasil pangan, sekarang menghadapi masalah hama. Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, wereng batang coklat menyerang tanaman yang baru saja ditanam petani. Akibatnya, sebagian petani terpaksa harus menanam ulang.

Serangan wereng terparah terjadi di Kecamatan Rogojampi, Singojuruh, Kabat, dan Srono. Wereng tak hanya menyerang padi yang hampir panen, tetapi juga menyerang tanaman yang baru berumur tiga pekan.

Makrufat (45), petani yang mempunyai lahan di Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, misalnya, terpaksa harus menanam ulang tanaman padi karena diserang wereng sejak umur tiga pekan. Kini ia mulai menyemai lagi bibit padi baru guna menggantikan tanaman padi.

Daerah penghasil bahan pangan lainnya, yakni Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, saat ini juga menghadapi masalah. Akibat pengaruh cuaca ekstrem, luas tanaman jagung di daerah itu berkurang. Petani lebih memilih menanam padi karena ketersediaan air melimpah. Luas tanaman jagung pada 2010 sekitar 24.385 hektar, atau menurun sekitar 21,66 persen dibandingkan dengan 2009, seluas 24.385 hektar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar