Makassar
. Kopi Arabika asli Toraja Sulawesi Selatan harus segera dipatenkan dalam produk kemasan skala besar agar keasliannya tidak diklaim oleh daerah atau pihak-pihak lain, kata Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu`mang, usai membuka seminar sehari manfaat kerja sama ASEAN bagi pemasaran kopi Indonesia, di Makassar, Kamis.

Menurutnya, komoditas yang spesifik seperti Kopi Toraja menjadi satu-satunya keunggulan Sulsel dalam persaingan di era perdagangan bebas. "Kita harus punya komoditas spesifik seperti Kopi Arabika Toraja yang benar-benar asli dari Toraja dan ini pekerjaan rumah kita untuk segera mempatenkannya dalam sebuah produk kemasan," jelasnya.

Ia mengatakan, selama ini upaya mempatenkan Kopi Toraja dalam sebuah produk kemasan telah berjalan di Toraja, namun belum dalam skala besar.

Dukungan modal kerja dalam bentuk skim kredit khusus untuk para pedagang lokal juga perlu disiapkan agar para pedagang lokal mampu bersaing dengan para pedagang di luar dan menjadi pengendali pasar. "Kalau perdagangan dan industrinya kita perbaiki, bahan bakunya kita punya kita akan kendalikan pasar," ujarnya.

Secara nasional, jumlah produksi kopi Sulsel berada pada urutan teratas dengan luas lahan 70 hektar dan produksi 33 ribu ton per tahun. Namun, secara kualitas Sulsel bukan produsen teratas karena produktivitasnya hanya 700 kg per tahun, mutunya pun belum bisa bersaing dengan daerah lain.

Ia meminta para pelaku langsung agribisnis kopi agar berada dalam satu visi yang sama dalam memandang bisnis perkopian di Sulsel. Satuan Kerja Perangkat Dinas terkait juga diminta menetapkan program terpadu mendukung usaha agribisnis berkelanjutan sesuai tatanan perdagangan Internasional dari hulu hingga ke hilir.