Padang
. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat menerjunkan sebanyak 1.600 petugas untuk menyensus sapi dan kerbau pada 1-30 Juni 2011.

"Pendataan dilakukan sebagai dasar kebijakan peternakan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan peternak yang lebih baik," kata Kepala BPS Sumbar, Muchsin Ayub, di Padang, Selasa.

Ia menjelaskan tentang perlunya data dasar jumlah sapi potong, sapi perah, dan kerbau pada 2011.

Pemerintah telah menetapkan target swasembada daging sapi dan kerbau sebesar 420 ribu ton pada 2014.

"Namun selama ini pemerintah belum memiliki data dasar yang memadai tentang jumlah ternak sehingga perencanaan pengembangan kesejahteraan peternak masih terkendala," katanya.

Ia mengatakan, pada sensus tersebut akan diperoleh jumlah ternak sapi potong menurut umur, jenis kelamin, dan rumpun ternak.

Selain itu, katanya, diketahui posisi stok sapi potong, sapi perah, dan kerbau dalam negeri untuk mengurangi impor, serta terdata seluruh rumah tangga atau unit usaha pemeliharaan sapi dan kerbau, termasuk ternak di tingkat pedagang.

"Pada akhirnya terbangunnya data dasar berdasar nama dan alamat peternak sapi dan kerbau yang lengkap, akurat dan mutakhir," katanya.

Ia mengatakan, sensus tersebut dilakukan petugas secara gratis.

Ia menjelaskan tentang pendataan yang mencakup pemeliharaan sapi potong, sapi perah, dan kerbau untuk pengembangbiakan, penggemukkan, dan pembibitan ternak itu.

Selain itu, katanya, usaha perdagangan sapi potong atau kerbau baik oleh kalangan rumah tangga, perusahaan, maupun unit usaha lain seperti rumah potong hewan, asrama, pesantren, dan unit pelaksana teknis terkait lainnya.