Kamis, 19 Mei 2011

Tips Ampuh : Agar Taman Bebas dari Nyamuk











Memiliki
taman di rumah ada plus minusnya. Pagi sampai sore, taman bisa menjadi tempat untuk rileks. Namun jika malam sudah datang, taman bisa jadi bukan tempat yang menyenangkan. Nyamuk jadi masalahnya.

Banyak orang mengaitkan taman di rumahnya dengan keberadaan nyamuk. Sebenarnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Faktanya, kondisi iklim saat ini memang sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk.

Ketika musim hujan datang, genangan air dalam wadah dapat menjadi tempat bersarangnya lava Nyamuk Aides Aigepty. Pada musim kemarau, suhu yang cenderung hangat akan mempercepat perkembangbiakan nyamuk jenis lain. Jadi musim hujan mau pun kemarau, nyamuk tak ada matinya.

Lalu, mengapa taman dikaitkan dengan nyamuk? Dikutip dari berbagai sumber di internet, keberadaan nyamuk di taman sebenarnya mengindikasikan adanya sumber nyamuk di sekitar taman tersebut. Boleh jadi, sumber tersebut bisa berupa genangan air yang luput dari perhatian pemilik rumah. Kalau masalahnya seperti ini, penanganannya biasanya cukup mudah. Cukup mencari di mana genangan air itu lalu melenyapkannya.

Bisa juga, ada tetangga yang gaya hidupnya kurang bersih. Sampah atau wadah-wadah yang menampung air dibiarkan. Atau memang di sekitar rumah Anda ada sumber air yang tidak mudah terserap atau menguap. Ini bisa menjadi masalah.

Untuk mengatasi serangan nyamuk ini, ada dua cara yang bisa ditempuh, yaitu :
  • Cara pertama adalah menggunakan benda anti nyamuk. Seperti semprot, lotion atau yang dibakar. Hanya saja dari segi kesehatan, cara ini cukup berisiko. Di satu sisi memang bisa menghilangkan nyamuk, tetapi di sisi lain zat-zat kimia yang terkandung dalam benda-benda tersebut berpotensi membahayakan tubuh.
  • Cara kedua adalah cara yang alami dengan memanfaatkan tanaman tertentu. Ada jenis tanaman tertentu yang memang terbukti dapat menolak nyamuk. Beberapa jenis tanaman mengeluarkan bau yang tidak disukai oleh nyamuk. Misalnya, zodiac, selasih, geranium, lavender, sereh, dan akar wangi.
Untungnya, beberapa di antara tanaman yang memiliki aroma penghalau nyamuk juga berfungsi sebagai tanaman hias. Jadi taman tidak saja asri, tetapi sekaligus berfungsi sebagai penangkal serangan nyamuk.

Namun yang perlu diingat, adanya tanaman pengusir nyamuk tersebut bukan berarti nyamuk bisa langsung hilang. Sebab, jika tidak diselingi dengan penataan tanaman yang baik dan benar, bukan tidak mungkin nyamuk tetap akan bersarang di taman dan sekitar rumah.

Untuk itu, sebelum mengaplikasikan tanaman-tanaman tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terdapat cara yang bisa ditempuh melalui desain arsitektur rumah yang memperhatikan bukaan-bukaan di atas taman dalam rumah.

Seperti kita ketahui, taman dalam rumah biasanya memiliki lubang udara di bagian atas untuk memasukkan cahaya dan hawa alami. Pada area di atas taman yang terbuka ini, Anda dapat mengombinasikan antara struktur atap dan bukaan bebas yang ditutup dengan kasa nyamuk. Misalnya, menutup sebagian atap taman dengan polykarbonat (lebih baik kaca karena tembus cahaya matahari), dan menutup sisa lubang dengan kasa nyamuk dengan menggunakan struktur besi atau bahan lain.

Dengan demikian, Anda akan menahan nyamuk masuk sejak dari taman, dengan memperlakukan taman sebagai bagian dari ruang dalam. Yang perlu diperhatikan pada desain semacam ini adalah, penghawaan alami harus tetap lancar. Demikian pula dengan penyelesaian teknis bangunan dan pekerjaan plumbing untuk mencegah air tergenang di bagian rumah. Hal ini juga berkaitan dengan sistem sanitasi dan drainase rumah, yaitu sistem dalam rumah untuk mengalirkan limbah dan mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh pembuangan limbah sampah rumah.

Guna memaksimalkan pengurangan nyamuk yang masuk ke dalam rumah, Anda bisa memanfaatkan kasa dengan memasangnya di beberapa bagian rumah yang terbuka. Misalkan jendela, ventilasi, bahkan pintu di mana bentuk dan variasinya dapat disesuaikan dengan tema rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar