Musi Rawas. Produksi benih padi yang dihasilkan Balai Benih Unggul (BBU) Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, saat ini mencapai 20 ton pertahun.

"Benih yang ditangkar kelompok pembibit dibawah naungan BBU Musi Rawas jenis Mikonga yang benih induknya berasal dari Suka Mandi, Jawa Barat, dimana pembenihannya dilaksanakan diatas lahan seluas 6,3 hektare," kata kepala BBU Musi Rawas, Gito Surono, Sabtu.

Produksi benih yang dihasilkan BBU daerah itu, kata dia, di jual kepada petani dalam 21 kecamatan di Musi Rawas, juga kepada petani dari daerah lainnya seperti kabupaten Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, Kota Lubuklinggau, serta ke Provinsi Jambi dan Bengkulu.

Sedangkan permintaan benih unggul untuk 21 kecamatan di Musi rawas dalam setiap musim tanam mencapai 1.250 ton.

Dari produksi benih tersebut, pihaknya dalam setiap tahunnya berhasil menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp50 juta.

Untuk memenuhi kebutuhan benih ini dalam setiap tahunnya, BBU daerah itu tambah dia, mengembangkannya melalui 14 kelompok tani binaan dengan luasan lahan pembenihan mencapai 174 hektare yang tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Beliti, Tugumulyo, Purwodadi, Megang Sakti, Sumber Harta dan Kecamatan Suku Kengah Lakitan Ulu Terawas.

Kelebihan benih unggulan jenis Mikonga, karena menghasilkan tekstur nasi yang pulen dengan potensi hasil 8,4 ton per hektare, serta lebih tahan terhadap serangan hama penyakit.

Selain itu pihaknya juga mengembangkan benih padi jenis Inpari 1 yang memiliki keunggulan tekstur nasi yang pulen dan potensi hasil panen bisa mencapai 10 ton per hektare dengan umur tanaman 108 hari. (ant)