Agam, Sumbar. Tim Ekspedisi Bukit Barisan (EBB) menemukan beberapa spesies hewan langka yang hidup di sepanjang hutan Bukit Barisan.

"Tim Ekspedisi yang melakukan penelitian dan penjelajahan sepanjang hutan Bukit Barisan menemukan beberapa hewan langka," kata Wakasad TNI-AD, Letjen TNI-AD, Budiman Sudarsono di Agam, Jumat.

Menurutnya, spesies hewan langka yang ditemukan oleh Tim EBB yakni sepasang burung Ciung-Mungkal Sumatera alias Cochoa Beccani Salvadori 1879 pada kawasan Gunung Singgalang serta Kucing Golden Cat atau Kucing Emas di pada kawasan hutan di sekitar Lampung.

"Selanjutnya penemuan cacing merah di kawasan hutan Bengkulu dimana dalam satu hari bisa menyuburkan tanah, masih banyak lagi hewan langka yang belum diketahui nama,"katanya.

Dia menambahkan, Tim EBB selaian menemukan spesies hewan langka juga menemukan flora langka di sepanjang hutan kawasan Bukit Barisan.

Di antara yang ditemukan itu adalah Begonia Hirtellia (tumbuhan herba berukuran kecil yang daunnya dapat dimakan), Begonia Multangula (tumbuhan herba yang memiliki batang bertubuh halus), Bulbophyillium SP (sejenis anggrek tropis yang langka)," katanya.

"Tim EBB juga menemukan flora-fauna unik lainnya seperti Macodes Jamaica, Macodes Petola, Melastoma Velutinosum, Melhotoria Marginata, Nepenthes Singalana, Nephelium Tenuifolium, Paphiopedilum, Spathoglottis, Urophyllum, Abroscopus Superciliaris atau sejenis burung berbulu kekuningan," katanya.

Dia mengatakan, kondisi hutan perbukitan Bukit Barisan rawan terhadap bencana alam, yakni tanah longsor, serta banjir,

"Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Ekpedisi Bukit Barisan, kondisi hutan sudah banyak yang gundul akibat pembalakan liar," katanya.

Menurutnya, khusus untuk di Sumbar, Tim Ekspedisi Bukit Barisan ada beberapa kawasan hutan yang ditemukan bekas pembalakan liar.

"Untuk di Sumbar daerah yang paling banyak aksi pembalakan liar yakni di Solok, Agam dan Padang Pariaman," katanya.

Dia menambahkan, untuk mencegah terjadinya bencana alam di sepanjang Bukit Barisan, pihaknya telah melakukan penanam pohon.

"Pohon yang ditanam oleh Tim Ekspedisi Bukit Barisan yakni pohon mahoni di sepanjang hutan Bukit Barisan," katanya.

Tim Ekspedisi Bukit Barisan melakukan penjelajahan di Gunung Leuser (Aceh), Sinabung (Sumut), Singgalang (Sumbar), Kerinci (Jambi), Seublat (Bengkulu), Dempo (Sulsel) dan Tanggamus (Lampung).

Para peneliti berasal dari LIPI, ITB, UI, Undip dan UGM. Selain itu dilibatkan juga organisasi pecinta alam Wanadri dan PMI. Sedangkan personel TNI yang dilibatkan berasal dari Kopassus dan Kostrad sejumlah 447 orang. Total ada 762 orang yang mengikuti ekspedisi selama 6 bulan ini.

Komandan Sub Korwil Tim Ekspedisi Bukit Barisan, Sumbar dibawah Komando Mayor Inf Benny Rahadian Chaniago. Tim Ekspedisi telah melakukan penelitian di daerah Agam, Solok, Padangpanjang dan Kabupaten Padangpariaman.