Minggu, 15 Mei 2011

Berita Pertanian : Kubis Dibiarkan Membusuk











PAGARALAM
. Nasib petani kubis sungguh menyedihkan. Harga sayuran kubis semakin lama semakin anjlok. Kalau sebelumnya dihargai Rp500, kini hanya dihargai Rp200 per kg. Anjloknya harga kubis ini membuat petani resah. Mereka membiarkan tanaman kubis yang siap panen tak dipetik. Puluhan hektare tanaman kubis dibiarkan membusuk.

“Untuk apa saya petik, dipetik pun kerugian akan mendera. Jika dihitung secara rinci dengan harga Rp200/kg tak akan ada keuntungan yang bisa diambil. Besarlah biaya ongkos daripada harga jual,” ujar Entis (38), petani kubis di talang dengan nada kesal.

Diakuinya, bukan hanya dibiarkan membusuk tanaman kubis miliknya juga diracun. Saking kesalnya, dia nekat memancung kubis-kubis dengan cara membabi-buta. “Dengan kondisi seperti ini, saya sempat pusing tujuh keliling. Sempat terpikir oleh saya ingin mencari pekerjaan lain. Namun, tidak ada pekerjaan lain bagi saya,” bebernya sambil tertunduk lesu.

Walaupun begitu, ia bersama-sama dengan petani sayuran lainnya harus bersabar. Seraya berharap-harap cemas kalau-kalau harga bisa naik kembali. “Sudah semestinya hal ini menjadi perhatian serius dari pihak terkait. Saya ingin bertanya ke pemerintah, mengapa petani yang selalu menderita,’’ ujarnya.

Ketua Rw 1 dusun setempat Tedi (35) menambahkan, fenomena ini sering terjadi jika harga sayuran menjadi anjlok. Sementara itu, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Dempo Utara Darsipa SP mengatakan, dalam menyikapi permasalahan harga ini, petani harus menerapkan pola tanam yang baru. “Misalnya dengan sistem tumpang sari. Artinya, dalam satu lahan tak hanya menanam satu jenis sayuran, melainkan beberapa jenis tanaman,” pungkasnya.

1 komentar:

  1. Ayo segera daftar dan aktifasi di http://kerjacopaslegowo.blogspot.co.id bisnis online yg terbukti menghasilkan dan sangat mudah dijalankan, sudah banyak yg membuktikannya

    BalasHapus