Selasa, 05 April 2011

Peluang Usaha Pertanian : Memetik Uang dari Investasi Pohon Jabon







Pilihan investasi sektor kehutanan belum banyak dilirik masyarakat luas. Termasuk investasi menanam pohon jabon. Padahal jika ditekuni, hasil investasi jabon ini tak kalah menggiurkan.

Istilah jabon mulai familiar di kalangan masyarakat beberapa tahun terakhir. Kepopuleran jabon seakan menenggelamkan pohon sengon yang sebelumnya sudah banyak dikembangkan.

Jabon sering dipelesetkan dengan istilah jati bongsor (jabon), yaitu jenis pohon yang mirip jati dengan kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Tak heran jenis pohon ini cocok sebagai pohon yang kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kayu seperti plywood maupun industri pulp maupun kertas.

Kemasyuran pohon jabon sebagai salah satu pohon yang bernilai ekonomis tinggi, juga telah diakui Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Zulkifli mengatakan harga jual kayu jabon bernilai tinggi sehingga cocok untuk investasi masyarakat.

"Satu kubik pohon jabon sekarang harganya Rp1,6 juta, kalau harga beberapa tahun lagi, pasti lebih mahal," kata Zulkifli akhir pekan lalu.

Zulkifli mengatakan panen jabon bisa dipetik dalam waktu hanya 6—7 tahun paling lama. Selain untuk investasi, menanam jabon juga bisa menjadi saran menyukseskan program menanam 1 miliar pohon.

"Pohon jabon ini pionir, di mana-mana banyak, terutama di Sulawesi, sebagai tanaman endemik," kata Zulkifli.

Sementara itu, Pemimpin Pelaksana Balai Pemeliharaan Tanaman Hutan Jawa-Madura Acad Sudrajat mengatakan gambaran kasar investasi pohon jabon sangat menggiurkan.

Ia menuturkan modal bibit jabon siap tanam hanya Rp2.000—

Rp2.500. Sementara itu, dengan perhitungan harga satu kubik pohon jabon Rp1,6 juta dengan setiap pohon jabon umur 6 tahun bisa diperoleh dua kubik, sudah terbayang berapa margin yang diperoleh si investor.

"Bayangkan saja keuntunganya luar biasa dari modal Rp2.500 per pohon menjadi Rp3 juta," kata Acad.

Hal ini pun diakui Direktur Pembibitan Kementerian Kehutanan Bejo Santoso. Menurut dia, setiap panen, dalam satu ha bisa diperoleh perputaran uang hingga Rp500 juta. Tawaran investasi jabon, menurut dia, kini sudah menjadi primadona baru untuk investasi.

"Yang menarik, dari hasil tulisan yang ada hingga kini jabon belum ada penyakitnya. Di Jawa sudah banyak penampungnya untuk industri plywood," kata Bejo.

Acad menjelaskan dengan perhitungan jarak penanaman 3 meter x 3 meter, setiap hektarenya bisa ditanam 400 pohon. Ia menghitung, nilai ekonomis penanaman jabon bisa diperoleh dari penanaman pohon sedikitnya 0,5 ha.

"Lahan tergantung milik sendiri, setengah hektare lumayan 200 pohon pun bisa," kata dia.

Berkarakter Baik

Dia mengatakan pohon jabon memiliki karakteristik tumbuh baik di ketinggian 0—700 meter di atas permukaan laut. Bahkan, kata dia, lokasi yang baik untuk jabon di kawasan lembah.

Menurut dia, jabon memiliki dua jenis, yaitu jabon merah dan jabon putih. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya jabon merah memiliki karakter kayu yang keras sedangkan jabon putih sebaliknya.

Untuk urusan bibit, Acad menuturkan informasi soal bibit bisa diperoleh di pusat-pusat persemaian yang dibangun Kementerian Kehutanan. Misalnya pusat persemaian Cimanggis, Depok, yang berlokasi di Jalan Raya Bogor.

Acad menambahkan harga bibit saat ini untuk yang sudah disertifikasi (teruji) Rp14 juta/kg, sedangkan untuk yang belum bersertifikat hanya Rp3—4 juta/kg. Biasanya dari 1 kg bibit jabon bisa didapat 20 juta benih, tapi jika sudah disemai biasanya akan efektif tumbuh hanya kurang lebih 2 juta bibit siap tanam.

Ia menghitung dari 1 kg bibit yang mencapai 2 juta benih siap tanam, maka setidaknya bisa ditampung untuk luasan lahan 5.000 ha. Dengan perhitungan setiap 1 ha bisa ditanam 400 pohon jabon.

Soal pemasaran, menurut Acad, penanaman jabon di wilayah Jawa masih menjanjikan juga wilayah lainnya. Hal ini karena di Jawa banyak bertebaran industri-industri kayu maupun kertas.

"Sekarang di Jawa sudah banyak, musalnya di Jawa Tengah, Jawa Timur. Bahkan pembeli banyak yang langsung ke kebon dari pihak pabrik maupun bandar kayu. Jabon bisa dipakai untuk bahan baku pabrik kertas, plywood, bahan pertukangan," kata dia.

1 komentar:

  1. pohon jabon yang dimaksud apakah tumbuh di Tanah Karo? apakah tumbuh dengan baik di perbukitan? tks. joss sembiring

    BalasHapus