Jakarta. Kementerian Pertanian pada tahun ini akan mengembangkan Rumah Pangan dengan melibatkan 100 ribu kepala keluarga (KK).

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Minggu mengatakan, Rumah Pangan merupakan konsep pemanfaatan lahan pekarangan baik di perdesaan maupun perkotaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal.

"Pengembangan Rumah Pangan merupakan arahan Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono, red) yang ditindaklanjuti Kementerian Pertanian dengan mengembangkan model Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)," kata Suswono.

Menurut dia, pada November 2010 hingga kini model KRPL dikembangkan di Dusun Jelok, Desa Kayen Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan Jawa Timur yang merupakan percontohan dan selanjutnya akan dikembangkan di seluruh Indonesia.

Penataan tanaman pada KRPL, lanjut Suswono , didasarkan pada prinsip konservasi dan diversifikasi pangan, terutama untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan dipasarkan jika terdapat hasil lebih.

Suswono menyatakan, tujuan pengembangan Rumah Pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, mengembangkan ekonomi produktif dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat.

Oleh karena itu, tambahnya, prkarangan dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran, tanaman obat keluarga (TOGA), pemeliharaan ternak dan ikan serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos..

"Setelah kebutuhan rumah tangga terpenuhi, selanjutnya dapat dikembangkan pengolahan hasil dan pemasarannya untuk meningkatkan pendapatan keluarga," katanya.

KRPL yang dibangun di Dusun Jelok Desa Kayen, selain untuk model tanaman juga dikembangkan ternak berupa ayam dan kambing serta perikanan lele.

Percontohan model KRPL yang rencananya akan ditinjau Presiden tersebut saat ini telah berkembang menjadi 63 unit rumah pangan lestari dari sebelumnya hanya 35 unit.

Mentan menyatakan pada Mei 2011 direncanakan juga akan dilakukan pencanangan Gerakan Perempuan Optimalisasi Pekarangan (GPOP) dengan melibatkan PKK di 18 kota seluruh Indonesia.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Haryono mengatakan, melalui pengembangan KRPL tersebut ditargetkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) masyarakat meningkat dari 65,6 persen menjadi lebih dari 90 persen, selain itu, pengeluaran pangan keluara menurun menjadi 50-55 persen.

Seorang warga Dusun Jelok,Prapti yang mengembangkan rumah pangan lestari mengakui mendapatkan manfaat dari program tersebut terutama hasil dari budidaya tanaman sayuran, obat-obatan maupun ternak lele.

Selain itu, lanjut ibu lima orang anak itu, pengeluaran rumah tanggannya untuk kebutuhan sehari-hari menurun dari sebelumnya Rp25.000 per hari kini menjadi Rp18.000 per hari.

Menurut dia, selain mendapatkan bantuan benih tanaman sayuran, buah-buahan, obat, umbi-umbian pihaknya juga memperoleh 1000 ekor benih ikan lele.