Selasa, 05 April 2011

Tips Ampuh : Cara Jitu Tanaman Cabai Bebas Penyakit



KEBUTUHAN cabai merah di Indonesia meningkat 7,5% setiap tahun. Sayangnya hal itu tidak diimbangi laju produktivitas yang tinggi. Saat ini produksi per ha berkisar 6—7 ton dari semestinya 12—15 ton. Banyak sebab yang membuat produktivitas anjlok: pengolahan lahan yang tidak tepat, pemakaian benih rentan hama penyakit, serta perawatan yang kurang pas.

Di sisi lain penanaman cabai pada hamparan luas dan waktu tidak serempak rentan menuai masalah. Tanaman yang ditanam terus-menerus membuat keragaman komponen biotik pada ekosistem alami di lokasi budi daya menjadi rendah. Alhasil, organisme pengganggu cabai leluasa berkembang dan merugikan pekebun. Supaya pekebun terhindar dari beragam masalah, perlu melakukan berbagai tindakan mulai dari pemilihan benih, persemaian, pengolahan lahan, hingga panen.

Berawal dari Benih

Untuk benih, misalnya, pilih varietas yang cocok dengan lokasi setempat. Para pekebun di Pantai Utara, Jawa Tengah, sebagai contoh bisa menggunakan varietas Tanjung. Varietas ini selain cocok tumbuh di dataran rendah juga tahan terhadap penyakit virus kuning. Sementara itu, di dataran tinggi, pilih cabai hibrida bersertifikat yang terjamin kualitasnya, sebagai contoh Lembang-1.

Ketika benih disemai, gunakan media campuran 1 bagian pupuk kandang matang dan 1 bagian tanah subsoil yang diambil dari tanah sedalam 20 cm. Sebelum biji disebar, tanah disiram air hingga rata terlebih dulu. Untuk menghindari penyakit yang terbawa dalam benih, rendam dalam air panas bersuhu 50 derajat Celsius hingga air dingin. Bisa pula merendam dalam fungisida berbahan aktif propamokarb hidroklorida dosis 1 ml/1 liter air. Setelah direndam selama 1 jam, benih ditiriskan.

Lahan persemaian sebaiknya diberi naungan plastik tembus cahaya atau naungan atap permanen dengan ketinggian 1,5 m agar sinar matahari bisa menerobos masuk. Untuk menghindari infeksi virus pada bibit di persemaian, tutup persemaian dengan kasa agar serangga vektor tidak bisa masuk. Kasa berkerapatan 50 mesh dapat menahan kutu daun dan kutu kebul.

Sebelum dipindahtanamkan, olah tanah dengan dicangkul sedalam 30—35 cm dan di balik 2—3 kali. Setiap pembalikan tanah biarkan selama 1 minggu. Tujuannya agar mikroba patogen tanah terbunuh sinar matahari. Serasah dari pertanaman sebelumnya harus dikumpulkan dan dimusnahkan dengan jalan dibakar karena menjadi sarang ulat tanah.

Pemberian nematisida berbahan aktif karbofuran dosis 1—3 kg/ha mutlak jika ditemukan akar gulma membengkak akibat serangan nematoda atau ditemukan 300 ekor nematoda puru akar dalam 1 kg tanah. Nematisida diberikan berbarengan dengan aplikasi pupuk kandang.

Agar cabai tahan terhadap serangan virus gemini, bibit di persemaian disemprot ekstrak bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) berkadar 25%. Lakukan 5 hari sebelum bibit dipindah ke lahan. Untuk virus mosaik dapat diinduksi vaksin carna-5 10% dengan jalan dioleskan pada daun saat umur 14 hari sebelum tanam. Tujuan induksi merangsang cabai untuk membentuk ketahanan sistemik terhadap virus.

Setelah cabai ditanam di lahan, gangguan hama, dan penyakit tetap mengancam, contohnya hama pengisap daun. Untuk mengatasinya gunakan perangkap berupa kertas kuning berukuran 20 cm x 30 cm, dibungkus kantung plastik bening. Bagian terbuka menghadap ke bawah. Olesi bagian luar kantung plastik dengan minyak atau oli bekas agar hama pengisap daun menempel. Perangkap ini diganti setiap 10—14 hari.

Sementara itu, untuk menahan atau mengurangi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dari luar kebun bisa dimanfaatkan tanaman jagung. Tanam jagung di sekeliling kebun 3—4 minggu sebelum bibit cabai dipindahtanamkan. Jagung ditanam 6 baris dengan jarak rapat 30 cm x 15 cm. Masukkan benih jagung 1 butir per lubang tanam. Jika jarak tanam 30 cm x 20 cm, setiap lubang diisi 2 butir benih jagung. Sebaiknya pilih jagung manis yang bernilai ekonomi tinggi supaya bisa menambah pendapatan.

Selain jagung, tanaman sela lain yang bisa dimanfaatkan mengurangi serangan OPT adalah tomat dan kubis. Kedua tanaman itu bisa ditanam di antara cabai atau di pinggir bedengan. Tomat ditanam 2 minggu setelah cabai, kubis sebulan pascatanam cabai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar