Rabu, 27 April 2011

Berita Pertanian : Harga jagung di Medan mahal karena panen usai










MEDAN
. Produksi jagung di Sumatera Utara semakin seret karena masa panen yang mulai akhir tahun 2010 sudah berakhir dan itu membuat harga komoditas itu tren mahal diatas Rp3.000 per kg.

"Panen raya jagung sudah berakhir. Kalau-pun ada petani yang panen, itu hanya di sentra produksi seperti Dairi, Deli Serdang dan Serdang Bedagai dengan volume yang kecil," kata Ketua Himpunan Petani Jagung Indonesia, Jemaat Sebayang.

Karena masa panen sudah berakhir itulah, kata dia, harga jagung bertahan dan bahkan tren menguat di kisaran Rp3.000an per kg dari sebelumnya sekitar Rp2.900 per kg.

"Tidak heran kalau pedagang atau pengusaha pabrik pakan ternak berebut mendapatkan jagung karena memang produksi lagi seret, apalagi pasokan jagung dari luar negeri juga sedang berkurang ,"katanya.

Menurut Jemaat, produksi jagung di Sumut baru kembali ada mulai Mei. Dia berharap harga tidak jatuh saat masa panen dan pemerintah harus melarang impor.

Dia menyebutkan, ada kemungkinan panen jagung di Sumut yang mulai Mei itu, tidak terlalu besar yang diakibatkan serangan penyakit daun merah yang menyerang tanaman petani sebelumnya.

Jemaat mengungkapkan, kasus penyakit daun merah itu, tahun lalu ditemukan di Tanah Karo, Langkat dan Dairi.

Penyait itu terjadi ketika mau memasuki masa panen tanpa diketahui petani.

"Kondisi tanaman bagus, tetapi ketika mau dipanen, ternyata tidak ada buahnya," katanya.

Senior Purchasing Cargill Animal Nutrition PT Cargill Indonesia, Wong Bun Cai menyebutkan, harga pakan ternak sulit turun karena harga bahan bakunya khusus jagung mahal. Harga jagung yang Rp3.000-an per kg dewasa ini, naik tajam dari harga tahun lalu yang masih dikisaran Rp2.600 - Rp2.700 per kg.

Tahun lalu, ketika harga jagung naik menjadi Rp2.600 - Rp2.700 per kg, kata dia, membuat sejumlah produsen pakan ternak menaikkan harga jual pakan itu sekitar lima persen.

"Tahun ini, bukan saja, harga jagung naik, tetapi komponen lain juga naik sehingga wajar saja harga pakan susah turun," kata Wong Bun Cai.

Bahan baku lain seperti tepung daging, tepung ikan dan bungkil kedelai yang merupakan produk impor juga naik.

Pedagang penjual pakan ternak dan bibit ayam (DOC), di Jalan Sisingamangaraja, Medan, E.Simbolon, mengatakan, harga pakan ternak masih berada dikisaran Rp262.500 - Rp272.500 per 50 kg atau rata-rata Rp5.250 - Rp.5450 per kg.

Harga itu memang sedikit turun, tetapi yah masih dinilai mahal dibandingkan tahun lalu, katanya.

Kabid Bina Tanaman Pangan Dinas Pertanian Sumut, Bonar Sirait, mengatakan, tahun ini, produksi jagung Sumut ditargetkan bisa mencapai 1,5 juta ton dari perolehan tanaman seluas 269.000 hektar.

Dia mengakui, dengan jumlah produksi sebanyak itu, Sumut masih harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhannya apalagi permintaan pabrik pakan terus naik. Untuk bisa mendapatkan produksi sebanyak itu, kata dia, pemerintah memberi benih gratis untuk luasan 13.258 hektare yang berada di 18 kabupaten

1 komentar:

  1. mohon info petani jagung di deli serdang dan serdang bedagai. contant us: http://www.facebook.com/pages/TOKO-MAJU-BERSAMA-Pakan-dan-Alat-Ternak-Serdang-Bedagai/206350232755789

    BalasHapus