Jumat, 01 Juli 2011

Berita Pertanian : Pemberhentian Impor Sapi Australia Langkah Positif

Padang. Mantan Menteri Pertanian RI Anton Apriantono menilai kebijakan embargo atau penghetian impor sapi oleh Australia merupakan langkah dan peluang positif bagi pemerintah Indonesia dalam mendorong peningkatan produksi ternak dalam negeri.
Menurut Anton, di Padang, Jumat (1/7), adanya embargo impor sapi itu,
harus dijalankan secara intensif dengan program-program yang sudah ada
dalam meningkatkan produksi ternak lokal.

Hal ini disampaikan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, seusai menghadiri peresmian Masjid Asy-Syahidin yang rusak berat akibat gempa bumi 2009, di Jalan Veteran Padang, Jumat.

Selain itu, bagaimana membangun jaminan pasar bagi produksi peternak-peternak lokal, sehingga semakin bergairah dalam pengembangan usahanya. "Ini kan ada hikmahnya dibalik sikap negara eksportir sapi itu, makanya harus diciptakan harga dalam negeri lebih baik supaya peternak akan bisa lebih konpetitif dalam mengembangkan usahanya," kata Anton.

Di samping itu, pentingnya kebijakan untuk mendukung pengembangan usaha peternakan dengan memberi kemudahan-kemudahan peluang permodalan bagi peternak. “Jadi, yang tak kalah pentingnya lagi harus ada ketersedian lahan yang cukup untuk pengembangan, guna mendorong peternakan lebih banyak tumbuh sehingga sehingga pencapaian peningkatan produksi terwujud,” jelasnya.

Asosiasi peternakan atau NGOs Australia memprotes Indonesia karena menilai tidak memperlakukan sapi potong asal negara konguru itu, sesuai standar. Protes itu, berujung pada penghentian terhadap impor sapi dan daging dari Austalia sejak beberapa lalu ke Indonesia.

Pemerintah Indonesia mendapat dukungan kalangan peternak dalam negeri untuk menghentikan impor sapi dan ternak itu. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar