Jumat, 04 Februari 2011

Berita Pertanian : Petani Butuhkan Mesin Perontok Padi

BENGKULU– Minimnya peralatan yang dimiliki petani dalam proses panen menyebabkan kehilangan hasil panen sekitar 10 persen. Ini terjadi karena petani di Provinsi Bengkulu masih menggunakan cara-cara tradisional, salah satunya dengan cara memukul untuk merontokkan padi.

“Di sini lah terjadinya kehilangan hasil panen sekitar 10 persen tersebut,” kata Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu Ir Trismantono, Rabu (2/2).
Menurut dia, dengan terjadinya kehilangan sekitar 10 persen hasil panen itu, jika 1 hektar sawah menghasilkan 4 ton gabah, maka kehilangan diprediksikan sekitar 400 kg gabah. Tentunya kehilangan hasil panen ini sangat mempengaruhi produksi beras di Provinsi Bengkulu.

Selain mulai dari proses perontokkan padi, cara tradisional petani dengan menggunakan sabit untuk menebas batang padi, juga sangat berpotensi mengurangi hasil panen. Belum lagi cara petani menjemur hasil panen tanpa menggunakan alas. ” Kita lihat didusun-dusun masih banyak kita temui para petani kita yang menjemur hasil panennya dijalan. Ini bisa mengurangi hasil panen, karena padi tersebut akan terinjak oleh kendaraan yang lewat,” terangnya.

Untuk itu, mengantisipasi hal ini, pemerintah provinsi Bengkulu akan memberikan alat perontok padi bagi kelompok tani. Ini upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan mekanisasi dibidang pertanian selain pembagian handtraktor. ” Untuk tahun ini kita mungkin tidak memberikan secara keseluruhan anggaran untuk handtraktor. Tapi sebagian dana akan kita pergunakan untuk melakukan pengadaan alat perontok padi,” kata dia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar