Jumat, 18 Februari 2011

BPS: Migor, Tahu-Tempe, Jadi Pemicu Inflasi Februari

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tiga kebutuhan masyarakat yang mengalami kenaikan harga signifikan di Februari 2011 adalah minyak goreng (migor), tahu-tempe, dan ikan laut. Komoditas-komoditas ini berpeluang memberikan inflasi di Februari 2011.

Direktur Statistik Harga BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, meski ada ancaman dari komoditas tadi, di Februari beras yang memiliki bobot sekitar 5% terhadap inflasi sudah menunjukan penurunan harga.

"Februari itu yang naik minyak goreng, kedelai tahu-tempe, ikan laut. Beras bahkan mendorong ke bawah (deflasi)," kata Sasmito di sela-sela acara panja inflasi Komisi XI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17-2).

Ia menjelaskan kenaikan harga minyak goreng terjadi pada jenis kemasan yang mengalami kenaikan 4% sementara migor kemasan relatif stabil. Harga tahu tempe rata-rata mengalami kenaikan 1-2% dan ikan laut mengalami kenaikan 5%.

"Ikan laut terutama ikan bandeng, yang naiknya tinggi, salah satunya permintaan yang tinggi saat Cap Go Meh," katanya.

Ia mengatakan selama ini bobot inflasi untuk ikan segar mencapai 2,5%, tahu tempe 1,2%. Menurutnya pada Februari angka inflasi relatif kecil dari Januari karena pada saat bersamaan harga kebutuhan pokok lainnya justru turun.

"Kemungkinan masih di bawah 0,5% (inflasi), beras turun, daging turun, cabai turun. Beras penurunannya 5%, jadi bisa ditutup sama beras," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar