Sabtu, 22 Oktober 2011

Penggiliran Varietas Padi Atasi Serangan Hama

















Medan
. Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Induk (UPT BBI) Padi Murni Tanjungmorawa, Fuad mengatakan, penggiliran varietas dapat memutus rantai hama yang sering menyerang tanaman padi sampai masa panen.

“Salah satu cara yang bisa dilakukan petani adalah dengan melakukan pengantian atau penggiliran varietas padi,” katanya, Jumat (21/10) saat ditemui di Kantor Dinas Pertanian Sumut di Jalan AH Nasution Medan.

Ia menjelaskan, beberapa varietas padi sawah yang banyak ditanam petani saat ini antara lain varietas Ciherang, Cibogo, Mekongga, Cigelis. Sedangkan varietas padi untuk padi tadah hujan antara lain Situ Parenggang dan Situ Bagandit. "Tentu saja penggantian varietas disesuaikan dengan daerahnya," ujarnya.

Ia mengungkapkan, produksi benih di UPT BBI Padi Murni Tanjungmorawa sebanyak 109.500 kg per tahun. “Sejak tahun 2008, UPT BBI Padi Murni Tanjungmorawa sudah mengembangkan benih padi hibrida. Padi hibrida lebih unggul dibandingkan dengan jenis padi lainnya karena volume yang bisa dipanen lebih banyak,” ujarnya.

Misalnya, kata dia, dalam se hektare padi hibrida, petani bisa memanen sebanyak 12 - 14 ton. "Sementara kalau padi jenis lainnya hanya 7 - 8 ton per hektare sekali panen," katanya.

Yang menjadi permasalah petani di kawasan Deli Serdang sekarang ini menurut Fuas, selain hama, adalah irigasi. Sumber air dari Sei Batu Gingging yang mengairi persawahan di desa Perdamaian, Wonosari, Punen Rejo saat ini mengalami sedimentasi yang mengakibatkan debit air berkurang.

"Kita meminta sedimentasinya dikeruk supaya airnya lancar dan bisa mengaliri persawahan petani," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar