Polewali Mandar. Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan realisasi program gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao (gernas kakao) di Sulbar telah terealisasi 66 persen dari targer 157 ribu hektare.

"Kami akui program gernas kakao di Sulbar belum bisa dituntaskan 100 Persen. Hal tersebut berkaitan dengan anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat belum terealisasi 100 Persen," katanya di Polewali Mandar, Sabtu.

Ia mengaku, ada beberapa faktor yang menyebabkan anggaran program gernas kakao belum bisa mencapai 100 persen, di antaranya semakin bertambahnya jumlah provinsi yang mendapatkan anggaran tersebut.

Menurut dia, anggaran gernas kakao sejak dimulai 2009 baru untuk lima provinsi, salah satu penerimanya adalah Sulbar. Setelah dilakukan evaluasi, beberapa provinsi di Indonesia juga mengusulkan anggaran tersebut.

"Wajar jika untuk sementara anggaran yang harusnya dimaksimalkan di Sulbar belum bisa terealisasi 100 persen. Kita berharap pada 2012 anggaran tersebut bisa dimaksimalkan sehingga memenuhi kuota dan target yang ditetapkan," katanya.

Ia membantah jika belum terpenuhinya target gernas kakao ada penyelewengan anggaran, tetapi benar-benar akibat anggaran yang diterima hanya sesuai realisasi program yang dicapai saat ini.

Gubernur berharap pemerintah pusat tetap konsisten mengalokasikan anggaran sebesar 100 persen untuk Sulbar, sebab daerah ini memiliki komoditas dan hasil produksi kakao terbesar di Indonesia.

"Kami juga berharap dengan maksimalisasi anggaran yang dialokasikan di Sulbar akan mampu mendukung target pemerintah pusat mencapai produksi kakao terbesar di dunia melampaui Pantai Gading," ujarnya.

Anwar meminta seluruh petugas lapangan dan pelaksana program gernas kakao selalu konsentrasi mengembangkan program ini serta lebih maksimal mengelola anggaran agar tepat sasaran.