Kamis, 15 September 2011

Peluang Usaha Pertanian : Bisnis es krim jamur di Malang tumbuh bak jamur di musim hujan







Ternyata jamur tak hanya untuk sayur, tetapi juga bisa dijadikan es krim. Bisnis es krim yang memakai jamur merang dan jamur kuping sebagai bahan baku ini ternyata sedang menjamur di Malang, Jawa Timur. Dengan proses pembuatan yang mudah dan murah, pebisnis es krim jamur mampu mengantongi omzet hingga Rp 22 juta per bulan.

Jamur ternyata tidak hanya bisa menjadi bahan baku masakan atau bahan gorengan yang lezat. Di Malang, Jawa Timur, jamur telah dijadikan sebagai salah satu bahan pembuatan es krim. Di Kota Apel tersebut, bisnis es krim jamur mulai menjamur sejak 2008 lalu.

Bisnis es krim jamur terus berkembang karena harganya yang murah. Setiap cup es krim jamur dijual dengan harga antara Rp 2.500 untuk cup ukuran kecil dan Rp 3.000 untuk cup besar.

Tak hanya murah, es krim jamur dipercaya lebih menyehatkan karena tidak banyak mengandung lemak. Kadar lemak yang rendah dan kandungan gizi nan tinggi membuat konsumen tidak perlu takut gemuk saat menyantap es krim jamur.

Salah satu produsen es krim jamur di Malang adalah Astri Sumiati. Pemilik Mico Es Krim Jamur ini mengaku mulai berbisnis es krim jamur sejak 2008 lalu. Menyasar segmen pelajar dan mahasiswa, Astri menjajakan es krim jamurnya ke banyak kantin sekolah dan universitas. Saat ini dia mampu menjual 300 cup es krim jamur per hari. Bahkan penjualan bisa meningkat menjadi 500 cup di akhir pekan.

Di saat akhir pekan itu, Astri menjual es krim jamur di berbagai tempat yang banyak digunakan orang untuk berolah raga. Dengan harga per cup Rp 2.500, dia mengaku mampu mengantongi omzet hingga Rp 22 juta per bulan.

Namun, omzet yang didapat Astri bisa saja terus menurun. Sebab, ia mengaku persaingan usaha es krim jamur di Malang semakin ketat tiap harinya. Mudahnya pembuatan es krim jamur membuat penjual es krim jamur semakin banyak.

Karena itu, Astri kini sedang menjajaki kemungkinan menawarkan kemitraan usaha es krim jamur di Bekasi. Ia memakai jaringan kekerabatan untuk membawa es krim jamur buatannya hingga masuk ke pinggiran ibu kota.

Selain Astri, ada juga Arif Sudarsono yang berbisnis es krim jamur di Malang. Pemilik Jaicream ini mengaku berbisnis es krim jamur sejak 2010 lalu.

Saban bulan, Arif mampu menjual es krim jamur sebanyak 6.000 cup es krim jamur seharga Rp 2.500 sampai Rp 3.000 per cup. Dari usaha es krim jamur, lelaki berusia 24 tahun ini mengaku berhasil mengantongi omzet Rp 15 juta sampai Rp 18 juta per bulan. Ada empat macam varian rasa es krim jamur yang ditawarkan Arief, yaitu pandan, cokelat, vanila, dan stroberi.

Arif memakai banyak strategi untuk menjual produk es krim jamurnya ke konsumen. Selain menitipkan ke berbagai katering dan hotel di Malang, Arif juga menjual langsung dengan menggunakan gerobak.

Menurut Arif, es krim jamur akan terus berkembang. Es krim ini lebih menyehatkan karena lebih banyak mengandalkan susu. "Jamur banyak mengandung serat sehingga bagus untuk pencernaan, dan cocok untuk yang mau diet," ujar lulusan ilmu gizi salah satu universitas negeri di Malang ini.

Astri dan Arif mengaku membuat sendiri es krim jamurnya. Untuk membuat 300 cup es krim jamur, dibutuhkan sekitar 2 kilogram (kg) sampai 3 kg jamur kuping atau jamur tiram. Selain jamur, membuat es krim jamur juga butuh susu rendah lemak, gula, dan pewarna makanan.

Kedua pebisnis es krim jamur ini memilih jamur tiram atau jamur kuping karena mudah didapat dan harganya pun lebih murah dibanding jenis jamur lain.

Untuk membuat es krim jamur, susu cair yang sudah dingin dicampur dengan jamur rebus yang telah dipotong-potong kecil. Potongan jamur dan susu lalu dimasukkan ke dalam mixer sampai kental. Setelah adonan di-mixer lalu dimasukkan ke lemari es sampai dingin dan menggumpal menjadi es krim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar