Sleman. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan para petani tembakau tidak trauma dengan kejadian gagal panen akibat pengaruh cuaca pada 2010.
"Kami berharap komoditas tembakau dari Sleman bisa pulih pada tahun ini, dan para petani tembakau kami imbau untuk tidak trauma dengan cuaca, serta tetap menanam tembakau," kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sleman Suwarji, di Sleman, Rabu (16/3).
Menurut dia, untuk membangkitkan kembali semangat para petani tembakau di Kabupaten Sleman, pihaknya telah berupaya mencari bantuan untuk permodalan tanpa agunan pada masa tanam 2011.
"Pinjaman tanpa jaminan tersebut diberikan oleh salah satu bank swasta bekerja sama dengan produsen rokok. Saat ini sudah ada sekitar 50 petani yang mengajukan pinjaman dengan besaran masing-masing Rp25 juta," katanya.
Ia mengatakan akibat gagal panen pada 2010, para petani tembakau kondisinya sangat terpuruk, dan mereka tidak memiliki modal untuk kembali menanam tembakau, karena biayanya tinggi.
"Pinjaman tanpa jaminan ini menjadi angin segar bagi kami, setelah tahun lalu kami semua gagal panen akibat cuaca, dimana hujan terus-menerus turun hampir sepanjang tahun, dan mengakibatkan tanaman tembakau rusak," katanya.
Suwarji mengatakan selain pinjaman modal tanpa jaminan dan bisa langsung cair itu, juga ada kerja sama pemasaran hasil panen tembakau. "Pengembalian pinjaman modal tersebut tidak dengan uang tunai, tetapi saat petani menjual hasil panen. Misalnya saat menjual hasil panen ke pabrik, uang yang diterima sudah dipotong untuk membayar pinjaman," katanya.
Ia mengatakan diharapkan dengan pinjaman tersebut petani tembakau bisa bangkit lagi semangatnya, apalagi jika seandainya pada 2011 kembali gagal panen karena cuaca, maka tetap tidak akan ada penagihan. "Jika tahun ini kembali gagal panen, maka tidak akan ada penagihan, dan justru akan dikuatkan lagi untuk masa tanam selanjutnya," katanya.
Suwarji juga berharap hasil tanam tembakau pada 2011 akan lebih baik karena sesuai prediksi musim kemarau akan lebih lama karena pengaruh El Nino. "Dua tahun kemarin musim hujannya lama, dan tahun ini gantian kemaraunya akan panjang, sehingga pasti harga tembakau di Sleman akan tinggi. Dalam waktu dekat kami akan mengundang BMKG Yogyakarta untuk pemaparan prakiraan cuaca, dan semoga pada April sudah mulai pembibitan, dan awal Juni sudah bisa tanam," katanya. (ant)
Menurut dia, untuk membangkitkan kembali semangat para petani tembakau di Kabupaten Sleman, pihaknya telah berupaya mencari bantuan untuk permodalan tanpa agunan pada masa tanam 2011.
"Pinjaman tanpa jaminan tersebut diberikan oleh salah satu bank swasta bekerja sama dengan produsen rokok. Saat ini sudah ada sekitar 50 petani yang mengajukan pinjaman dengan besaran masing-masing Rp25 juta," katanya.
Ia mengatakan akibat gagal panen pada 2010, para petani tembakau kondisinya sangat terpuruk, dan mereka tidak memiliki modal untuk kembali menanam tembakau, karena biayanya tinggi.
"Pinjaman tanpa jaminan ini menjadi angin segar bagi kami, setelah tahun lalu kami semua gagal panen akibat cuaca, dimana hujan terus-menerus turun hampir sepanjang tahun, dan mengakibatkan tanaman tembakau rusak," katanya.
Suwarji mengatakan selain pinjaman modal tanpa jaminan dan bisa langsung cair itu, juga ada kerja sama pemasaran hasil panen tembakau. "Pengembalian pinjaman modal tersebut tidak dengan uang tunai, tetapi saat petani menjual hasil panen. Misalnya saat menjual hasil panen ke pabrik, uang yang diterima sudah dipotong untuk membayar pinjaman," katanya.
Ia mengatakan diharapkan dengan pinjaman tersebut petani tembakau bisa bangkit lagi semangatnya, apalagi jika seandainya pada 2011 kembali gagal panen karena cuaca, maka tetap tidak akan ada penagihan. "Jika tahun ini kembali gagal panen, maka tidak akan ada penagihan, dan justru akan dikuatkan lagi untuk masa tanam selanjutnya," katanya.
Suwarji juga berharap hasil tanam tembakau pada 2011 akan lebih baik karena sesuai prediksi musim kemarau akan lebih lama karena pengaruh El Nino. "Dua tahun kemarin musim hujannya lama, dan tahun ini gantian kemaraunya akan panjang, sehingga pasti harga tembakau di Sleman akan tinggi. Dalam waktu dekat kami akan mengundang BMKG Yogyakarta untuk pemaparan prakiraan cuaca, dan semoga pada April sudah mulai pembibitan, dan awal Juni sudah bisa tanam," katanya. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar