MUARA ENIM. Banyaknya perubahan fungsi lahan pertanian mendapat sorotan Menteri Pertanian RI Dr Ir H Suswono MMA. Suswono mengingatkan gubernur dan bupati untuk tidak mengeksploitasi dan mengubah lahan pertanian serta mengalihfungsikan lahan pertanian. ’’Secara nasional setiap tahunnya diperkirakan pengalihan fungsi lahan pertanian mencapai 100 ribu hektare. Kondisi ini dapat mengancam ketahanan pangan nasional,’’ ujar Suswono yang meminta gubernur dan bupati menata kembali tata ruang pertanian.
Dikatakan Suswono yang sedang panen raya padi pola SRI di Desa Embawang Muara Enim ini menambahkan, pengalihan fungsi lahan juga mengancam perubahan iklim global sehingga membuat petani sulit menanam padi. ’’Terkait ancaman ketahanan pangan, Departemen Pertanian telah menyiapkan dana Rp2,5 juta per ha untuk membantu masyarakat yang lahan pertaniannya mengalami fuso dan gagal panen,’’ ujarnya.
Selain itu, juga telah menyiapkan kalender musim tanam masing-masing provinsi dan kabupaten. ’’Sehingga jika petani hendak menanam padi dapat mengikuti kalender musim tanam yang telah disiapkan. Disamping menyiapkan beberapa varietas padi unggul untuk petani,’’ ujarnya.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengaku bangga melihat padi pola SRI yang diterapkan di Muara Enim. Muara Enim memiliki penduduk 638.752 jiwa, sebanyak 69,85 persen mata pencarian sektor pertanian. Program budidaya padi pola System of Rice Intensification (SRI) organik dikembangkan di Desa Embawang dan Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Tanjung Agung seluas 38,5 hektare.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar