JAMBI. Kasus flu burung (H5N1) di Kabupaten Kerinci, Jambi muncul lagi setelah sebelumnya mewabah di lima desa dalam dua kecamatan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Kabupaten Kerinci, Ariyan di Jambi, Rabu (23/3) mengatakan bulan sebelumnya wabah flu burung menyerang lima desa pada dua kecamatan yang menyebabkan lebih 4.164 ekor ayam mati.
"Kondisi lima desa itu sudah mulai aman dari serangan wabah flu burung, kendati masih diisolasi, namun muncul kasus baru atau ditemukan ayam mati di Desa Koto Tuo, Kecamatan Keliling Danau," katanya.
Ia mengakui, kasus baru atau ayam yang mati di Desa koto Tuo itu jumlahnya relatif kecil, atau tidak mencapai puluhan ekor, namun dikhawatirkan bila tidak segara diatasi akan meluas. Hasil pemeriksaan, ayam yang mati itu positif terkena flu burung, dan merupakan ayam kampung yang berkeliaran bebas.
Guna mencegah jangan sampai kasus yang baru muncul itu meluas, penuyuluhan kesehatan hewan gencar melakukan sosialisasi pada warga setempat. Dua hari sekali warga diberi penyuluhan supaya segera melaporkan dan memusnahkan ayam yang mati, serta hindari bersentuhan dengan ayam tersebut.
Selain secepatnya melapor pada petugas Dinas Peternakan setempat, warga juga diimbau giat melakukan pembersihan dan penyemrotan kandang. Ia mengatakan, Kabupaten Kerinci merupakan daerah pertama kali terserang flu burung awal 2011, dan kini juga berjangkit ke Kota sungai Penuh dan kabupaten tetangga.
Dua kecamatan dan lima desa yang terserang wabah flu burung sebelumnya meliputi, desa Sleman di Kecamtan Danau Kerinci, serta desa Sebukar, Semerah, Tanjung Muda, Koto Baru Hiang dan Pendung Tengah di kecamatan Sitinjau Laut. "Kerja keras berbagai pihak untuk mengatasi wabah flu burung itu terus dilakukan, dan jangan sampai menulas atau menyerang manusia, yang juga bisa menimbulkan kematian," kata Ariyan. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar