KUALA LUMPUR. Pupuk organik dari lidah buaya (aloevera) dalam bentuk cair buatan Indonesia menembus pasar Malaysia. Rencananya pupuk ini juga akan diedarkan ke Thailand, Myanmar dan Kamboja setelah ditandatanganinya kerja sama penjualan produk tersebut di Malaysia.
"Pada Jumat (25/3), telah ditandatangani kerja sama penjualan produk tersebut antara perusahaan Indonesia dan Malaysia untuk pasar di negara ini dan sekitarnya, " kata Kepala Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia, Widyarka Ryananta di Kuala Lumpur, Minggu (27/3).
Widyarka mengatakan kerja sama seperti ini harus dibangun dengan semangat kepercayaan untuk berbagi keuntungan bersama dan diharapkan ke depan akan terus bertambah kemitraan yang terjalin antara pengusaha kedua negara serumpun ini. "Dalam hal ini, KBRI tentunya akan memfasilitasinya agar kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik," ungkapnya.
Dijelaskannya, pihak Indonesia yang menandatangani kerja sama tersebut yaitu Ida Bagus Purwana, mewakili PT Tri Indah Mandiri dari Yogyakarta selaku produsen pupuk organik, sedangkan mitranya dari Malaysia adalah Taha Kassim, mewakili KNVC Corp Sdn Berhad, selaku pihak yang memasarkannya.
"Pupuk cair tersebut diproduksi di Yogyakarta dan Bali. Sedangkan proses pencampuran, pengemasan, pemberian label serta promosi dan distribusinya dilakukan oleh perusahaan Malaysia tersebut yang lokasinya terletak di Rawang," kata Widyarka.
Menurut dia, pupuk organik yang terbuat dari lidah buaya sangat ramah dengan lingkungan serta ekonomis dan sudah dipakai di Indonesia.
Untuk memperluas pemasaran produk tersebut, juga direncanakan pembangunan pabrik di Sabah, Serawak dan Kelantan. Untuk pengembangan produk tersebut telah dianggarkan senilai 50 juta Ringgit Malaysia atau setara Rp150 miliar. Sedangkan untuk perluasan ke pasar Thailand, Myanmar, ataupun Kamboja juga telah dipersiapkan dan rencananya dilakukan sekitar dua bulan lagi. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar