Cilacap. Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), kembangkan penanaman jabon melalui pola kemitraan dengan masyarakat. "Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Dishutbun dengan PT Raja Jabon Indonesia dan PT Sumber Tani Agro. Pendanaan untuk kegiatan ini 100 persen dari dua perusahaan tersebut," kata Kepala Dishutbun Kabupaten Cilacap, Sudjiman, di Cilacap, Kamis (17/3).
Pernyataan tersebut disampaikan Sudjiman saat peluncuran program kemitraan penanaman jabon di Balai Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.
Menurut dia, jabon merupakan tanaman keras yang dapat tumbuh cepat sehingga diharapkan dapat memenuhi standar kayu nasional. Ia mengatakan, pihaknya menargetkan lahan kritis maupun terlantar di luar hutan seluas 1.500 hektar di Kabupaten Cilacap dapat ditanami pohon jabon. "Saat ini baru 650 hektar yang telah ditanami jabon. Hingga akhir bulan Maret ditargetkan 50 hektar lagi dan setelah itu, untuk sementara tidak ada penanaman lagi dengan pertimbangan cuaca yang diperkirakan akan segera memasuki musim kemarau," katanya.
Menurut Sudjiman, lahan seluas 650 hektar yang telah ditanami jabon tersebut dikelola oleh PT Raja Jabon Indonesia, PT Sumber Tani Agro, dan PT Saham Jabon Indonesia. Dalam hal ini, kata dia, PT Raja Jabon Indonesia mengelola lahan seluas 250 hektar di Kecamatan Kesugihan yang tersebar di Desa Mandala (50 hektar), Sawangan (50 hektar), Tritih Lor (50 hektar), dan Jeruklegi Kulon (100 hektar).
Selain itu, lanjutnya, lahan seluas 100 hektar di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kesugihan, dan lahan 50 hektar di Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten.
Dikatakan, PT Sumber Tani Agro mengelola lahan seluas 200 hektar di Desa Karangkemiri serta PT Saham Jabon Indonesia mengelola 75 hektar lahan di Kecamatan Cimanggu, 50 hektar di Kecamatan Majenang, dan 50 hektare di Kecamatan Bantarsari.
"Masyarakat yang dilibatkan dalam kemitraan ini akan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil pengelolaan tanaman jabon. Bagi hasil yang diperoleh warga sekitar 60:40 hingga 70:30, tergantung investasi yang ditanam investor," katanya.
Sementara itu, Manager PT Raja Jabon Indonesia, Kuswadi Purwojatmiko mengatakan, kerja sama ini menerapkan prinsip keadilan dan demokratis, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, kejelasan hak dan kewajiban, perusahaan sebagai pemodal, terjaminnya keamanan aset investasi, serta pemerintah sebagai fasilitator.
Digulirkannya program ini, respons masyarakat sungguh luar biasa. "Mereka sangat berharap program ini bisa berkembang dan berjalan baik, karena kegiatan pertanian dan perkebunan yang selama ini mereka lakukan masih sangat sederhana lantaran terbatasnya biaya," katanya.
Terbit Terang Menyediakan Benih dan Bibit JABON UNGGUL Dengan segala Ukuran, Harga Jelas Nego Sampai Habis.
BalasHapusHub, Bpk Suprianto di Nomer 082140151008
lihat contoh bibit di http://jabonwajak.blogspot.com/