Tegal. Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre VI Pekalongan, Jawa Tengah pada 2011 menargetkan mampu menyerap 17.442 ton beras dari petani sebagai upaya mempertahankan kebutuhan pangan di daerah setempat.
Kepala Bulog Subdivre VI Pekalongan, Ahmad Makmun di Tegal, Kamis (17/3) mengatakan, rata-rata penyerapan beras dari petani mampu mencapai 300 ton per hari sehingga Bulog optimistis target 17.442 ton beras akan terlampaui. "Hingga kini, penyerapan beras beras petani yang tersimpan di gudang Bulog sudah mencapai 14 persen dari target yang ditentukan," katanya.
Menurut Makmun, kemungkinan kendala yang harus dihadapi Bulog dalam penyerapan beras, antara lain faktor cuaca, kondisi jalan, dan serapan beras dari luar daerah. Kerusakan jalan di Ciregol, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes yang menghubungkan ke daerah Banyumas dan Purbalingga, diakuinya, cukup mempengaruhi penyaluran beras ke Bulog karena saat ini di kedua daerah tersebut sedang memasuki masa panen.
"Namun, kami tetap optimistis pencapaian penyerapan beras pada 2011 yang ditargetkan sebesar 17.442 ton beras akan terlampaui karena akhir Maret 2011 dan awal April mendatang petani di wilayah Tegal dan sekitarnya sudah memasuki masa panen raya," katanya.
Ia mengatakan, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering giling (GKG) dengan kadar air 10% dan hampa kotoran 3% sebesar Rp3.345 per kg sedangkan gabah dari sawah dengan kadar air 20% dan hampa kotoran 10% sebesar Rp2.640 per kg. "Saat ini, kami sudah menerjunkan petugas mitra Bulog untuk menyerap gabah dari petani di wilayah Batang hingga Brebes," katanya.(ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar