Koba. Petani di Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan penurunan drastis harga getah karet selama Maret 2011. Penurunan bisa sampai 50 persen dari harga Februari 2011.
Para petani di Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah, menyatakan harga turun hingga Rp 4.000 per kilogram. Saat ini harga di kebun antara Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogram. Selama Februari, petani masih bisa menikmati harga Rp 16.000 per kilogram. ”Pembeli datang ke kebun. Katanya harga di mana-mana sudah turun,” ujar salah seorang petani, Sape’i, di Bangka Tengah, Senin (14/3).
Petani mau menerima tawaran pembelian di kebun untuk menekan biaya. Dengan menjual di kebun, petani tidak perlu mengeluarkan biaya angkut. ”Cuma harga sekarang tidak mengenakkan. Kami tidak tahu kenapa bisa turun serendah ini,” ujarnya.
Adapun petani di Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, menyatakan sudah ada pembeli menawar Rp 8.000 per kilogram. Namun, mereka masih bisa menolak penawaran itu karena masih ada pembeli mau membayar Rp 12.000 per kilogram. Namun, petani tidak yakin sampai berapa lama harga Rp 12.000 per kilogram bisa bertahan. ”Harga Rp 12.000 sebenarnya sudah memberatkan. Bulan lalu masih dapat Rp 16.000 per kilogram,” ujar Tugimin, salah seorang petani.
Dari Sambas, Kalimantan Barat, juga dilaporkan harga karet basah di tempat itu tinggal Rp 8.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 22.000 per kilogram atau turun Rp 14.000 per kilogram. Penurunan harga dipengaruhi oleh turunnya harga karet dunia.
Seorang pengumpul karet di Desa Tanjam Tebas Sungai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Icuk Supriadi, mengatakan, penurunan terjadi dalam dua pekan terakhir ini. ”Harga karet kering yang semula Rp 24.000 per kilogram, kini harganya hanya Rp 12.000 per kilogram,” kata Icuk. (kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar