LIWA. Produksi kopi di Kabupaten Lampung Barat pada 2011 diprediksi turun hingga 59% lebih dibandingkan dengan realisasi produksi 2010 yang mencapai 60.446,6 ton dari luasan areal 60.399,5 hektare.
Kabid Produksi Dinas Perkebunan Lampung Barat Agus Basmar mendampingi Kadis Perkebunan Rusdi, Minggu (27-3), menjelaskan menurunnya produksi kopi di Lambar pada 2011 karena cuaca ekstrem. "Bahkan, penurunan diperkirakan lebih dari 59%. Prediksi menurun hinggga 59% itu sifatnya masih minimal, penurunan bisa mencapai lebih dari jumlah itu," kata dia.
Agus menambahkan hal itu dapat dilihat dari perkembangan kondisi tanaman kopi yang ada saat ini. Banyak petani kopi yang mengeluhkan dan melaporkan soal bunga kopinya banyak rontok akibat cuaca ekstrem.
Selain laporan dari petani, banyaknya bunga kopi yang rontok itu juga dapat dilihat saat petugas melakukan peninjauan langsung di lokasi.
"Apabila melihat kondisi tanaman kopi memasuki musim bunga pada awal tahun 2011 ini, pihaknya memastikan produksi kopi pada 2011 akan mengalami penurunan secara drastis," ujarnya.
Agus juga menjelaskan tidak ada upaya untuk mengatasi hal itu karena semuanya terjadi secara alami. Meskipun demikian, kata dia, pihaknya telah mengimbau petani agar tetap merawat tanaman kopinya dengan baik.
Sebab, jika tanaman itu tetap dirawat, produksi yang akan dihasilkan pada 2012 mendatang diharapkan lebih baik. "Perawatan sangat penting untuk menghasilkan produksi lebih baik ke depannya," kata Agus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar