Jakarta. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo mengatakan, Badan Usaha Logistik (Bulog) telah sepakat bahwa mulai tahun ini tidak akan melakukan impor beras lagi.

Selain itu, Bulog juga akan bersinergi terkait penyerapan beras dalam negeri sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat.

"Bulog telah menargetkan pengadaan beras dalam negeri tahun 2012 sebesar 4.1 juta ton, yang berarti Bulog tidak akan melakukan impor beras lagi, kecuali dari carry over tahun 2011 impor sebesar 560.000 ton," kata Firman usai bertemu dengan tujuh gubernur di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Pada kesempatan yang sama, politikus dari Fraksi Partai Golkar ini juga mengapresiasi realisasi produksi beras untuk Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 10 juta ton atau 15 persen dari produksi nasional.

Oleh karena itu, Komisi IV DPR RI mendukung sepenuhnya agar produksi padi di masing-masing provinsi dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan.

"Tapi yang lebih penting lagi, para Gubernur harus bisa mencegah masuknya beras impor ke wilayahnya, dan bisa mengutamakan produksi beras nasional dengan melakukan koordinasi antar Kepala Daerah Tingkat I dan II," tegas Firman.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo mengungkapkan bahwa selama ini pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) tidak mampu menyerap beras petani di Jawa Tengah, meskipun daerah yang dipimpinnya berhasil surplus beras.

Oleh karena itu, dia meminta agar seluruh stakeholder jika membicarakan persoalan pangan tidak hanya membahas soal harga secara secara ekonomi, tapi juga soal kehidupan.

"Jadi, surplus beras itu juga harus menyejahterakan petani," kata Bibit.

Bibit menyarankan, Bulog harus menyerap beras dari petani dengan cara mengubah HPP (harga pembelian pemerintah) sesuai pasaran. Sebab, dengan menyerap beras petani, maka pemerintah tidak perlu impor, termasuk untuk beras miskin (raskin).

"Persoalan pemenuhan kebutuhan dan ketahanan pangan, tidak bisa hanya jadi wacana tapi butuh komitmen kuat dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah," tukasnya. (ant)