| |
|
JAKARTA. Cuaca ekstrem telah mengubah pola produksi pertanian termasuk perkebunan di Tanah Air. Musim buah-buahan seperti musim rambutan, durian, bahkan mangga, yang biasanya muncul setiap tahun, setahun terakhir ini tak tampak.
“Tahun 2010 iklim begitu merugikan petani, di samping padi yang banyak rusak terkena hujan dan penyakit, buah-buahan juga nggak ada yang tampil. Dulu rambutan menggunung-gunung, sekarang mana? Juga durian,” kata Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir dalam acara diskusi Bulog di Jakarta, Kamis (10/3)
Ia menambahkan secara pribadi ia sudah merasa tak menemukan mangga lokal beredar di pasar dalam negeri. Justru yang banyak muncul saat ini adalah buah-buah impor. “Kalau mangga, ketika sudah berbunga terus kena hujan siang, jadi rontok dan nggak bisa berbuah deh,” katanya.
Winarno menuturkan pada 2010 tidak ada sama sekali musim kemarau, yang ada hanya kemarau basah. Hal ini karena adanya fenomena iklim El Nino yang terjadi begitu sering dalam tempo waktu yang lama sehingga mempersulit siklus produksi pangan yang membawa penyakit “Apa pun tanamannya, kalau kurang penyinaran, produksi turun,” katanya.
Menurut Winarno, sektor pertanian dan perkebunan sangat tergantung pada musim, sehingga jika musim sulit diprediksi, dipastikan akan menggangu produksi pertanian khususnya pangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar