Senin, 12 Maret 2012

Berita Umum : Tak Diberi Subsidi BBM, Ribuan Angkutan Umum Bakal Mati

JAKARTA. Ribuan angkutan umum bisa menjadi korban seiring dengan rencana pemerintah menaikkan harga bahan minyak minyak bersubsidi pada April mendatang. Angkutan umum terancam merugi, bahkan bangkrut, jika pemerintah tidak memberikan subsidi untuk angkutan umum.

"Jika sungguh-sungguh pemerintah tak memberikan subsidi BBM buat angkutan umum perkotaan, puluhan ribu angkutan umum akan mati di seluruh Indonesia," ujar pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno, dalam pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (11/3/2012).

Jika angkutan umum merugi, bahkan mati, angka pengangguran pun akan meningkat. Begitu pula dengan angka kemiskinan. Ini bisa terjadi karena subsidi BBM cukup memberikan andil besar dalam biaya operasi kendaraan.

Djoko menyebutkan, subsidi BBM mempengaruhi 25-30 persen biaya operasi kendaraan, khususnya untuk besaran tarif dan suku cadang. Sementara itu, komponen fiskal, seperti pajak, sangat kecil pengaruhnya bagi biaya operasi kendaraan.

Oleh sebab itu, Djoko menegaskan, angkutan umum harus mendapatkan subsidi BBM jika harga BBM bersubsidi nanti naik. Subsidi juga harus diberikan bagi angkutan barang untuk mengantisipasi kenaikan harga barang. "Belum lagi sejumlah angkutan barang yang mengangkut komoditas sembako yang juga tak dapat subsidi, dipastikan ongkos barang naik, harga barang meningkat sehingga menurunkan daya beli masyarakat," papar Djoko.

Sebelumnya telah diwartakan, pemerintah berjanji akan memberikan kompensasi bagi angkutan umum agar tarif angkutan tidak naik jika harga BBM dinaikkan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, di Jakarta, Kamis (8/3/2012 ), mengatakan, pemerintah mengalokasikan kompensasi sebesar Rp 5 triliun. Ini semacam pagu kompensasi yang dialokasikan pemerintah khusus untuk angkutan umum. "Begitu harga BBM akan dinaikkan, diperlakukan itu (kompensasi)," ujar Armida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar