Gorontalo. Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menyatakan pemerintah akan segera menstabilkan harga jagung setelah anjloknya harga komoditi tersebut di pasaran.

"Kami akan lakukan standarisasi harga jagung di tingkat petani untuk melindungi mereka dari keterpurukan," ujarnya saat meninjau gudang jagung PT Sinar Pangan Abadi di Desa Bhakti Kabupaten Gorontalo, Rabu.

Dalam kunjungannya itu, wagub menerima keluhan dari sejumlah petani yang mengatakan harga jual jagung di tingkat petani hanya berkisar Rp1.300 per kilogram.

Salah seorang petani, Mansur Akune mengungkapkan anjloknya harga jagung disebabkan oleh kondisi cuaca, yang tidak memungkinkan para petani untuk mengeringkan jagung yang akan dijual.

"Harga jagung kering bisa lebih mahal Rp1.700 per kilogram, tapi musim hujan seperti ini sulit dan beresiko mengeringkan sehingga kami memilih menjual jagung basah," katanya.

Hal yang sama juga dialami para distributor jagung yang mengaku mengalami kerugian pada musim panen kali ini.

Tie Wijaya, distributor jagung di Gorontalo menjelaskan saat ini pasaran harga di pulau Jawa relatif lebih murah dari permintaan tahun sebelumnya.

Hal tersebut juga disebabkan musim panen jagung yang hampir serentak di semua daerah.

" Biasanya kami menjual jagung kering ke Jakarta, Surabaya dan Lampung dengan harga Rp2.450 per kilo tapi sekarang harga hanya Rp2.150," tambahnya.

Jika dikalkulasi dengan biaya produksi dan distribusi, lanjutnya, maka pihak distributor pun mengalami kerugian yang cukup besar.