Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Batang, Singgih, di Batang, Kamis (10/2) mengatakan, organisme pengganggu tanaman itu (OPT) yang menyerang tanaman padi itu, antara lain tikus sebanyak 10 hektar, keong emas 158 hektar, penyakit tanaman 52 hektar dan kresek 82 hektar. "Intensitas serangan OPT itu masih ringan sehingga dampaknya belum sampai menimbulkan ancaman tanaman padi rusak dan puso," katanya.
Ia mengatakan, meskipun serangan organisme pengganggu tanaman masih relatif ringan, Dinas Pertanian meminta para petani tetap waspada meluasnya serangan hama dan penyakit itu dengan melakukan pengendalian dan pemberantasan. "Pemberantasan hama dan penyakit perlu dilakukan petani secepat mungkin agar tidak menjalar ke tanaman padi lainnya," katanya.
Suwandi, petani setempat mengatakan, serangan hama tikus dan penyakit tanaman padi kini makin menjalar padahal petani sudah berusaha melakukan pemberantasan, seperti menyemprotan cairan pestisida dan pengasapan ke lubang tanah tempat persembunyian hewan itu.
Namun, katanya, upaya pembasmian terhadap serangan hama dan penyakit ini yang dilakukan para petani belum membuahkan hasil maksimal, karena sebagian tanaman padi masih banyak yang rusak. "Saat ini, kami sudah hampir kewalahan mengatasi serangan hama dan penyakit itu sehingga para petani khawatir gagal panen," katanya. (ant)
Ia mengatakan, meskipun serangan organisme pengganggu tanaman masih relatif ringan, Dinas Pertanian meminta para petani tetap waspada meluasnya serangan hama dan penyakit itu dengan melakukan pengendalian dan pemberantasan. "Pemberantasan hama dan penyakit perlu dilakukan petani secepat mungkin agar tidak menjalar ke tanaman padi lainnya," katanya.
Suwandi, petani setempat mengatakan, serangan hama tikus dan penyakit tanaman padi kini makin menjalar padahal petani sudah berusaha melakukan pemberantasan, seperti menyemprotan cairan pestisida dan pengasapan ke lubang tanah tempat persembunyian hewan itu.
Namun, katanya, upaya pembasmian terhadap serangan hama dan penyakit ini yang dilakukan para petani belum membuahkan hasil maksimal, karena sebagian tanaman padi masih banyak yang rusak. "Saat ini, kami sudah hampir kewalahan mengatasi serangan hama dan penyakit itu sehingga para petani khawatir gagal panen," katanya. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar