Manado. Pembeli Davao, Filipina memborong 100 ton arang tempurung produksi pabrik pengolah produk turunan kelapa Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada pekan kedua Februari 2011.

"Jumlah yang dikirim ke Davao sebanyak 100 ton dengan nilai 43 ribu dolar AS, dan masih ada tambahan pesanan untuk pekan-pekan mendatang dari negara tetangga tersebut," kata Manager Pemasaran PT Serimpi Asli Wenang, Debby Pamikiran, eksportir arang tempurung di Manado, Jumat.

Debby mengatakan, permintaan arang tempurung oleh pembeli Davao menunjukkan peningkatan dalam tahun ini, menyusul banyaknya kebutuhan industri di negara tersebut yang memanfaatkan arang tempurung sebagai salah satu bahan baku.

Permintaan arang tempurung berbagai negara yang terus meningkat, kata Debby, menjadi peluang bagi industri produk turunan kelapa di Provinsi Sulut.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Hanny Wajong, mengatakan arang tempurung merupakan salah satu komoditas unggulan daerah ini yang diminati beberapa negara Eropa dan Asia.

"Perancis merupakan salah satu pasar potensial arang tempurung, sedangkan di kawasan Asia terutama China dan Korea, dan sekarang Filipina, memang masih ada beberapa negara lainnya yang membutuhkan komoditas unggulan ini," kata Hanny.

Menyusul permintaan Filipina yang terus meningkat, maka harga beli arang tempurung di tingkat petani di Kota Manado meningkat menjadi Rp1.600 per kilogram. (ant)