SLEMAN. Pascaerupsi Gunung Merapi pasokan susu ke sejumlah perusahaan melalui Koperasi Usaha Peternakan dan Pemerahan Kaliurang macet akibat turunnya produksi susu sapi perah hasil budidaya warga lereng Gunung Merapi.
"Saat ini produksi susu tiap hari menurun tajam dari sebelum erupsi Merapi sebanyak 6.000 liter kini hanya mencapai 900 liter saja dan hanya dijual ke sesama koperasi susu," kata Ketua Koperasi Usaha Peternakan dan Pemerahan (UPP) Kaliurang Sokimun, Kamis (10/2/2011).
Menurunnya populasi sapi akibat mati terkena erupsi membuat usaha peternakan sapi perah sampai saat ini tidak dapat berjalan sebagaimana diharapkan.
"Hasil perahan susu dari anggota kelompok ternak yang akan disetor ke perusahaan sebelumnya melalui proses penampungan dan pendinginan menggunakan empat unit alat pendingin susu segar (Cooling Unit), karena produksi sekarang ini sangat minim, keempat alat tersebut tidak difungsikan dan susu perahan hanya dijual ke sesama koperasi," katanya.
Dengan kapasitas produksi yang minim jika diproses sendiri rugi, karena biaya operasional termasuk listrik dan lainnya cukup tinggi sehingga untuk sementara pasokan ke perusahaan dihentikan.
"Anggota koperasi yang sudah aktif kini hanya mampu memproduksi sekitar 900 liter per hari, padahal untuk menyetor ke perusahaan kapasitas produksi minimal harus memiliki stok pasokan 3.000 liter per hari," katanya.
Sokimun mengatakan, untuk mencapai 3.000 liter saat ini harus menunggu tiga hingga empat hari, padahal penundaan pengiriman dapat mengakibatkan penurunan kualitas susu.
"Sebagai antisipasi kerugian yang lebih besar, hasil perahan terpaksa dijual langsung meskipun harga tiap liter susu lebih murah dibanding harga bila dijual di perusahaan," katanya.
Ia mengatakan, selain itu dua unit mobil tangki yang sebelumnya untuk operasional juga tidak difungsikan karena keterbatasan produksi.
"Karena itu bantuan modal usaha dan penambahan populasi masih sangat dibutuhkan agar usaha budidaya sapi perah di lereng Gunung Merapi ini bisa kembali pulih," katanya. (kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar