TUNGKAL. Harga pinang di tingkat petani kembali naik signifikan. Dalam 10 hari terakhir, harganya mencapai Rp 8.000 per kilogram, setelah sebelumnya mengalami penurunan.
Menurut petani pinang, Ahmad (55), harga pinang sempat turun hingga Rp 5.500 per kilogram. Maka, dia pun menyambut gembira karena harganya menguat belakangan ini sehingga keuntungan yang didapat jadi berlipat.
Apalagi kenaikan harga tersebut bertepatan dengan terus meroketnya harga kebutuhan bahan pokok di pasaran. Dengan naiknya harga pinang, para petani merasa terbantu. Diperkirakan, harga pinang akan mengalami kenaikan secara terus menerus.
"Senanglah, harga pinang kembali mahal. Dapat membantu ekonomi keluarga. Apalagi sekarang kelapa belum panen," ucapnya.
Kenaikan harga pinang di kalangan petani berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kilogram. Harga pinang di penampung lebih tinggi yakni mencapai Rp 10.000 per kilogram dalam beberapa hari terakhir. Para penampung biasanya mengambil pinang dari petani untuk dijual kembali ke luar daerah karena harganya lebih mahal dibandingkan di Tanjabbar.
"Kalau harga di penampung jauh lebih tinggi karena pinang akan dikirim ke luar negeri seperti India dan Singapura," jelasnya.
Selain dari Kabupaten Tanjabbar, pinang-pinang tersebut juga berasal dari wilayah Tanjabtim, seperti Sabak, Nipah Panjang, Tembilahan, Kuala Enok, Sungai Penuh, dan wilayah lain di Provinsi Jambi juga dari Riau. Di Tanjabbar sendiri, terdapat puluhan penampung pinang dari skala menengah dan kecil. (JT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar