Sleman. Menteri Pertanian, Suswono, menyatakan bahwa pemerintah siap menyalurkan dana susulan untuk penggantian ternak sapi milik warga yang mati akibat bencana erupsi Gunung Merapi yang selama ini belum terdata dan mendapatkan ganti.

"Ternak sapi yang mati akibat bencana Merapi yang belum terdata dan diganti, bisa disusulkan untuk mendapat ganti karena saat ini dana pengganti sapi korban erupsi Merapi masih tersisa Rp5 miliar," kata Suswono saat menyerahkan bantuan sapi perah di Dusun Ngipiksari, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Minggu.

Menurut dia, pemerintah sebenarnya menyiapkan dana penggatian ternak sapi tersebut sebesar Rp100 miliar, tetapi, Kementrian Pertanian hanya mengajukan Rp35 miliar.

"Dana yang diajukan tersebut hingga saat ini telah terpakai untuk mengganti sapi sebesar Rp30 miliar sehingga masih ada sisa Rp5 miliar," katanya.

Ia mengatakan, para peternak yang sapinya mati namun belum terdata bisa segera membuat laporan dan akan segera diproses.

"Jika proses selesai, maka kami akan langsung membuat rekening tambahan untuk penggantian ternak sapi. Namun, saya tanya terus ke Bupati Sleman, ternyata tidak ada data susulan," katanya.

Sedangkan, ia mengemukakan, bantuan sapi perah yang disalurkan ini merupakan sapi milik warga lereng Merapi yang dibeli pemerintah.

"Setelah dipelihara dengan baik, ternyata sapi yang sempat stres sudah bisa pulih kembali. Sapi ini dulu waktu dievakuasi masih hidup. Ada 291 ekor yang kami beli dan sehat semuanya. Makanya, banyak peternak Merapi yang tidak menjual sapinya dan ingin dipelihara sendiri," katanya.

Ia mengatakan, diharapkan para peternak agar membuat kandang sapi komunal karena akan sangat menguntungkan bagi peternak itu sendiri.

"Jika sewaktu-waktu Merapi kembali erupsi, maka akan mudah dievakuasi dan dipelihara kembali. Meskipun semua tidak berharap adanya erupsi namun semua juga perlu waspada dan mengantisipasi sebaik mungkin," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, selain Menteri Pertanian, hadir juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menkokesra Agung Laksono, Mensos Salim Segaf Aljufri dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum. (ant)