MAKASSAR . Imbas anomali cuaca mulai terasa sepanjang Januari 2010. Harga barang khususnya bahan pangan empat kota di Sulsel yang diservei Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami lonjakan dan memberikan andil 4,41 persen terhadap inflasi Sulsel yang mencapai 1,29 persen.
Kepala BPS Sulsel, Bambang Suprijanto, kepada wartawan, kemarin, menjelaskan, pada Januari 2011, harga berbagai komoditas di Makassar, Watampone, Parepare, dan Palopo, secara umum meningkat. Pada Desember 2010, indeks harga barang masih di level 126,74, naik 1,29 persen pada Januari 2011. Sementara laju inflasi year on year (Januari 2011 terhadap Januari 2010) sebesar 6,59 persen.
Menurut Bambang, penyebab utama inflasi, didorong oleh naiknya indeks harga komoditas. Kelompok bahan makanan menyumbang 4,41 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21 persen.
Harga komoditas lainnya yang menyebabkan inflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,19 persen; kelompok sandang sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan 0,76 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.
Dari empat kota di Sulsel yang disurvei BPS Makassar mengalami inflasi terbesar, 1,42 persen, disusul Parepare 0,98 persen, Watampone 0,94 persen, Palopo sebesar 0,42 persen. "Laju inflasi tertinggi berdasarkan hitungan year on year terjadi di Makassar 6,94 persen, diikuti Watampone 6,26 persen, Parepare 5,48 persen dan terendah kota Palopo 3,77 persen," jelas Bambang.(fajar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar