Tanjungbalai. Lahan pertanian di Kota Tanjungbalai dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini kian menciut. Kondisi itu diakibatkan terjadinya perluasan wilayah perkotaan dan permukiman.
Keterangan yang dihimpun, Minggu (3/4), saat ini luas areal pertanian yang tersisa di Tanjungbalai sekitar 600 hektare lebih dan hanya terdapat di wilayah Kecamatan Datuk Bandar, Datuk Bandar Timur dan Sungai Tualang Raso. Lahan itupun sebagian besar milik perorangan yang disewa serta dipinjam petani untuk bercocok tanam untuk tanaman padi dan tanaman lainnya.
Suwardi, salah seorang petani mengatakan, kehidupan masyarakat petani di Tanjungbalai akan terancam akibat semakin berkurangnya lahan pertanian. "Saya khawatir, jika kehilangan mata pencaharian sebagai petani tentunya sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang lain, apalagi pekerjaan baru itu tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki," keluhnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peranian dan Peternakan (Distanak) Tanjungbalai Ahmad Safii mengakui, luas lahan petanian di Tanjungbalai semakin menciut dan tersisa hanya berkisar 600 hektare lebih dan itu pun yang dipinjam kalangan petani untuk bercocok tanam. (MB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar