SIDOARJO. Lahan pertanian di Sidoarjo dalam waktu 10 tahun mendatang diperkirakan susut lebih dari 50 persen. Ini akibat maraknya pengembangan perumahan, pabrik, dan perkantoran.
Sekarang ini, lahan sawah di Sidoarjo masih ada sekitar 36.000 ha dan masuk kategori produktif. Namun, 10 tahun mendatang sawah di Sidoarjo diperkirakan tinggal sekitar 15.000 ha saja. Sidoarjo yang dikenal sebagai lumbung padi secara perlahan bakal terkikis karena lahan makin menyempit.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DPPP) Pemkab Sidoarjo, Ir Handajani mengakui bahwa perkembangan Sidoarjo tidak bisa ditampik lagi. Namun, untuk mengantisipasi terkikisnya sawah menjadi permukiman atau yang lainnya maka diatur dalam Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Dalam perda itu diatur lahan mana saja yang diperuntukkan permukiman dan lahan mana yang tidak.
“Jika tidak dibatasi, sawah di Sidoarjo bisa habis untuk pembangunan perumahan, pabrik atau yang lainnya. Dalam suatu daerah perlu lahan hijau terbuka,” tutur Handajani, Jumat (22/4).
Menurutnya, lahan seluas 36.000 ha itu sebagian sudah banyak dibeli pengembang tapi belum dibangun. Seperti di daerah Sukodono, Buduran, dan Gedangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar