Jambi. Indonesia pada 2014 ditargetkan bisa menjadi negara produsen perikanan terbesar dunia, mengingat besarnya potensi yang dimiliki.
Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Herman Suherman ketika dihubungi, Senin (25/4) mengatakan, Indonesia memiliki potensi perikanan cukup besar, baik di laut maupun air tawar. “Ke depan KKP akan melakukan revitalisasi penyuluhan di semua Dinas Kalautan dan Perikanan seluruh propinsi di Indonesia,” katanya.
Semua lini sektor perikanan akan dikembangkan, untuk itu kualitas petani, nelayan dan pengolah juga akan ditingkatkan. Diakui hingga saat ini tenaga penyuluh perikanan di seluruh propinsi di Indonesia sangat minim untuk muningkatkan kemampuan nelayan, pembudidaya dan pengolah perikanan.
Dikatakan Herman, Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2012 akan mengucurkan dana penyuluhan pada semua propinsi untuk melakukan revitalisasi penyuluhan sesuai potensi yang ada. “Untuk mewujudkan target menjadi produsen perikanan terbesar di dunia, kualitas para nelayan, pembudidaya dan pengolah perikanan harus ditingkatkan lewat penyuluhan yang intensif,” kata Herman Suherman.
Pengucuran dana tersebut dengan pertimbangan bahwa peran penyuluhan ke depan sangat penting untuk meningkatkan kualitas nelayan, pembudidaya dan pong-olah sektor perikanan. “Dana penyuluhan perikanan itu bersumber dari Dana Alokasi khusus (DAK) dan dana lain yang dianggarkan untuk memacu potensi perikanan di Indonesia,” jelasnya.
Propinsi Jambi kata dia, memiliki potensi sangat luas sektor perikanan, baik di perairan umum maupun di laut. Untuk mengoptimalkan potensi perikanan itu, nelayan, pembudidaya serta pengolah harus memiliki kemampuan dan keahlian di bidangnya. "Untuk itu peran tenaga penyuluh ke depan sangat membantu dan menentukan menjadikan nelayan, pembudidaya dan pengolah yang handal," katanya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jambi, Herman Rahim mengatakan, Jambi memiliki potensi perikanan meliputi penangkapan di perairan umum, laut, lahan tambak, perairan umum dan kolam air tawar.
Potensi penangkapan laut sebesar 114.036 ton per tahun, baru dimanfaatkan 39% dan di perairan umum sebesar 34 ton per tahun namun baru dimanfaatkan 17,8%. Potensi lain yakni tambak air payau 18.000 hektare, baru dimanfaatkan 8,3%, lahan budidaya perairan umum 115.000 hektare dan baru dimanfaatkan 7,8% serta lahan kolam air tawar 100.000 hektare baru dimanfaatkan 23%.
"Untuk mengoptimalkan potensi itu dibutuhkan nelayan, pembudidaya dan pengolah yang terampil. Oleh karena itu kita sangat mendukung program Kementerian kelautan dan perikanan yang mengucurkan dana penyuluhan," kata Herman Rahim. (ant)
Semua lini sektor perikanan akan dikembangkan, untuk itu kualitas petani, nelayan dan pengolah juga akan ditingkatkan. Diakui hingga saat ini tenaga penyuluh perikanan di seluruh propinsi di Indonesia sangat minim untuk muningkatkan kemampuan nelayan, pembudidaya dan pengolah perikanan.
Dikatakan Herman, Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2012 akan mengucurkan dana penyuluhan pada semua propinsi untuk melakukan revitalisasi penyuluhan sesuai potensi yang ada. “Untuk mewujudkan target menjadi produsen perikanan terbesar di dunia, kualitas para nelayan, pembudidaya dan pengolah perikanan harus ditingkatkan lewat penyuluhan yang intensif,” kata Herman Suherman.
Pengucuran dana tersebut dengan pertimbangan bahwa peran penyuluhan ke depan sangat penting untuk meningkatkan kualitas nelayan, pembudidaya dan pong-olah sektor perikanan. “Dana penyuluhan perikanan itu bersumber dari Dana Alokasi khusus (DAK) dan dana lain yang dianggarkan untuk memacu potensi perikanan di Indonesia,” jelasnya.
Propinsi Jambi kata dia, memiliki potensi sangat luas sektor perikanan, baik di perairan umum maupun di laut. Untuk mengoptimalkan potensi perikanan itu, nelayan, pembudidaya serta pengolah harus memiliki kemampuan dan keahlian di bidangnya. "Untuk itu peran tenaga penyuluh ke depan sangat membantu dan menentukan menjadikan nelayan, pembudidaya dan pengolah yang handal," katanya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jambi, Herman Rahim mengatakan, Jambi memiliki potensi perikanan meliputi penangkapan di perairan umum, laut, lahan tambak, perairan umum dan kolam air tawar.
Potensi penangkapan laut sebesar 114.036 ton per tahun, baru dimanfaatkan 39% dan di perairan umum sebesar 34 ton per tahun namun baru dimanfaatkan 17,8%. Potensi lain yakni tambak air payau 18.000 hektare, baru dimanfaatkan 8,3%, lahan budidaya perairan umum 115.000 hektare dan baru dimanfaatkan 7,8% serta lahan kolam air tawar 100.000 hektare baru dimanfaatkan 23%.
"Untuk mengoptimalkan potensi itu dibutuhkan nelayan, pembudidaya dan pengolah yang terampil. Oleh karena itu kita sangat mendukung program Kementerian kelautan dan perikanan yang mengucurkan dana penyuluhan," kata Herman Rahim. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar