Rantauprapat. Pascabanjir yang terjadi di Aek Paing Bawah II Kecamatan Rantau Utara pekan ini, menyebabkan ratusan hektare padi sawah yang baru ditanam diserang hama ulat dan keong emas.
Menurut sejumlah petani, padi yang baru 20 hari ditanam banyak yang mati akibat dimakan hama ulat dan keong emas. “Hama keong emas terparah menyerang, daun padi habis dimakan bahkan banyak tanaman yang hancur,” kata para petani.Sementara serangan hama ulat masih bisa diatasi dengan membasmi hama. “Dari data kelompok tani di lingkungan tersebut, terdapat 150 hektare lahan sawah yang terancam gagal panen akibat serangan hama tersebut,” kata mereka.
Sebelumnya, hama keong emas menyerang tanaman petani pasca terjadinya banjir, sehingga hama tersebut dengan leluasa naik ke pucuk batang dan menggerogoti daun padi hingga habis.
Kejadian itu, mengakibatkan barisan tanaman padi yang ada di petak sawah tumbuh tidak merata. Hingga kini petani kesulitan mengendalikan hama keong emas dan ulat tersebut, khususnya untuk keong emas petani belum menemukan obat mujarab sebagai pembasminya. Sedangkan untuk hama ulat dapat ditanggulangi penggunaan insektisida (racun serangga).
Ketua Aliansi Solidaritas Tani, Transporter dan Nelayan (ASTRAN) Labuhanbatu Zulfan Ajhari Siregar mengatakan hama keong emas memang tergolong hama yang sulit untuk dibasmi mengingat penyebaran dan populasi keong emas sangat cepat. Bahkan, keong emas dapat menghasilkan telur sebanyak 200-an telur berwarna merah. “Memang penyebarannya sangat cepat dan sulit dikontrol,” kata Zulfan, Rabu (13/4).
Dia berharap, kondisi itu segera disikapi Dinas Pertanian Labuhanbatu guna mengantisipasi terjadinya gagal panen. Akibat kejadian itu sendiri, petani terpaksa menanam ulang tanaman padi yang sudah rusak diserang hama dengan cara menyisip tanaman baru. (MB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar