JAKARTA - Melonjaknya harga cabai belakangan ini berefek pada tingginya inflasi Januari yang mencapai 0,89 persen karena adanya faktor psikologis membuat petani trauma.
"Ada semacam trauma dari kalangan petani. Pengalaman tahun sebelumnya, harga cabai mencapai Rp3.000 per kilogram (kg). Sedangkan break event point-nya Rp8.000. Ada dampak psikologis terhadap petani, mereka trauma dan juga tidak punya modal lagi untuk menanam cabai, sehingga ada pengurangan lahan cabai," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, di Kantornya, Jakarta, Selasa (1/2/2011).
Rusman menambahkan, di sisi lain, adanya anomali musim juga menjadi pemicu sehingga panen cabai pun banyak yang tidak berhasil. "Anomali musim bikin produktivitas sangat menurun. Lalu kurang matahari ketika cabai mau di panen, kemudian busuk," tambahnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan jika harga cabai mencapai Rp40 ribu per kg atau lebih, juga membuat petani tidak senang menjualnya. Sedangkan harga stabil yang diinginkan petani sekira Rp15 ribu per kg.
"Petani juga sekarang merasa enggak enak harga cabai Rp40 ribu. Idealnya harga cabai ditingkat petani yang aman itu Rp15 ribu per kg. Petani juga enggak ingin Rp40 ribu (jenis cabai merah kriting). Rp15 ribu sudah sejahtera bagi mereka karena mereka juga mau stabilitas harga cabai," bebernya. (Okezone)
BLOG Ricky Untuk Pertanian. Blog ini memuat tentang pertanian secara umum dan ada tambahan dari berita pertanian, tips ampuh berhubungan dengan pertanian, lowongan kerja bidang pertanian dan resep makanan-minuman dari hasil pertanian. Yang pasti Pertanian Untuk Negeriku Tercinta Indonesia.
Selasa, 01 Februari 2011
Berita Pertanian : Petani Trauma Harga Cabai Meroket
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar