Selasa, 05 April 2011

Berita Pertanian : Ribuan Ikan Mati di Danau Ranau









MUARADUA - Masyarakat di sekitar Danau Ranau digemparkan dengan peristiwa langka, yakni perubahan geologias danau. Peristiwa ini ditandai ribuan ikan berbagai jenis yang mati. Bahkan warga sekitar ada yang menemukan ikan “semah” dalam bobot lebih dari 40 kg.

Menurut warga, penyebab matinya ikan diduga akibat keracunan air danau yang dicemari belerang dampak perubahan geologis danau. Bahkan naiknya belerang mengubah pola warna air danau dari yang biasanya biru jernih kini menjadi hitam kemerah-merahan. Bau khas belerang pun cukup menyengat.

Samsudin, warga Bandar Agung mengatakan, jenis ikan yang paling banyak keracunan yakni jenis ikan yang memiliki gelembung udara di dalam tubuhnya seperti ikan mas, mujair, nila, semah, dan jengkak. ‘’Hingga kemarin, ikan yang mati mencapai 2 ton lebih,’’ ujarnya yang menyebutkan peristiwa banyaknya ikan mati disebut bentilihan.

Dikatakannya, ada empat lokasi ikan yang mengalami keracunan, yakni Haniarong, Way Hening, Batu Anda dan Nehara. “Dari keempat lokasi ini terparah (ikan paling banyak mati) di dua lokasi, Batu Anda dan Nehara. Lokasi ini masuk kawasan Danau Ranau,” ujarnya.
Peristiwa bentilihan ini, lanjutnya, pertama kali diketahui nelayan yang mencari ikan di Ranau pada malam hari. “Dari situlah nelayan beramai-ramai menangkapnya dengan sauk, ada juga yang dipanah, ”katanya.

Peristiwa luar biasa ini menjadi berkah bagi nelayan dan warga sekitar. “Ikan dijual ekoran dan rantaian, bukan dijual kiloan harganya pun murah untuk satu ekor ukuran 2 kg dijual Rp20 ribu,” kata Ijah, guru SD di Bandar Agung.

Kadis Perikanan OKUS Ir Sarmadi Ilyas tak berhasil dihubungi. Sementara, Kadinkes Ismail MO SK Mkes mengatakan, terkait masalah yang menyangkut gejala perubahan geologis danau hingga menyebabkan banyak ikan mati tak berdampak dan mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar. ‘’Sebagai antisipasi melalui Puskesmas Banding Agung kita menyiagakan petugas medis bila ada dampak dari perubahan geologis danau dengan ikan yang mati setelah dikonsumsi warga,’’ ujarnya yang mengimbau warga tak mengonsumsi air danau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar