Klaten. Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menengarai padi varietas bestari dan cimelati sebagai penyebab munculnya kembali wereng batang cokelat (WBC) setelah pada September lalu tingkat serangan hama tersebut nihil.

Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian Klaten yang bertugas di Kecamatan Juwiring, Dalitining, Rabu, mengatakan bahwa di wilayahnya sudah ada sedikitnya 12 hektare lahan pertanian yang terkena serangan WBC, namun sudah berhasil dikendalikan.

"Pemicu munculnya WBC adalah varietas padi bestari dan cimelati, karena keduanya tidak tahan serangan wereng. Sejak terdeteksi mulai ada serangan setelah sebelumnya nihil, kami melakukan penyemprotan massal sebanyak tiga kali," katanya.

Hasil penyemprotan massal tersebut, kata ia, cukup efektif karena mampu menurunkan angka serangan secara signifikan.

"Kini di setiap rumpun padi hanya tinggal satu dua ekor wereng, dan itu masih bisa dikendalikan agar serangan tak kembali meluas," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan, serangan hama wereng kali ini terjadi memasuki musim tanam pada triwulan ke empat Oktober lalu, seiring datangnya musim hujan yang memicu perkembangbiakan hama tersebut.

Sebelumnya Dinas Pertanian Klaten telah mencanangkan penanaman serentak padi varietas Inpari 13 yang dinilai tahan serangan wereng untuk menekan populasi hama yang mengancam tanaman padi petani tersebut.

Seluruh petani di Klaten diimbau melakukan penanaman padi jenis tersebut karena sudah terbukti ketahanannya terhadap serangan wereng sehingga hama yang dapat membuat tanaman padi menjadi puso itu tidak dapat leluasa berkembang biak.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Klaten Wahyu Prasetyo mengatakan penanaman serentak padi Inpari 13 dilakukan di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Karangdowo, Cawas, Ceper, Pedan, Juwiring, Karanganom, Delanggu, dan Wonosari.

"Benih padi Inpari 13 telah disebar di delapan kecamatan tersebut, dengan total luas lahan 6.593 hektare," katanya.

Rincian luasan lahan di tiap kecamatan yang akan ditanami Inpari 13, yakni di Kecamatan Karangdowo, Cawas, Ceper, Pedan, dan Juwiring masing-masing 525 hektare, dan di Wonosari 1.400 hektare, Karanganom 1.457 hektare, serta Delanggu 1.116 hektare.

Selain ditanam secara serentak di delapan kecamatan tersebut, kata dia, petani di wilayah lain juga diimbau menanam padi varietas Inpari 13 agar upaya menekan serangan wereng di Klaten dapat optimal.(ant)