Bojonegoro. Ratusan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Dander, Kalitidu, Trucuk dan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Senin (2/5) terendam air akibat meluapnya Bengawan Solo.
Seorang petani Desa Ngablak, Kecamata Dander, Maryono (51), mengatakan, tanaman padinya yang terendam air banjir berusia sekitar 55 hari, luasnya mencapai 0,5 hektare, separuhnya sudah ditenggelamkan air luapan sungai terpanjang di Jawa. "Terpaksa saya panen, sebab air terus meninggi," katanya, ketika ditemui di tepi jalan raya di desa setempat dengan tiga tenaga kerja pemanen.Dengan memafaatkan sebuah perahu tembo, Maryono mengangkut tanaman padinya yang sudah dipanen, menuju tepi jalan raya, sekaligus merontokkan tanaman padinya itu.
Ditanya hasilnya, Maryono, mengaku, karena dipanen dini, jelas produksinya turun.
"Hasilnya pun hitam, tapi mau bagaimana lagi, lebih baik begini dari pada semuanya rusak terendam air banjir," katanya.
Selain Maryono, sejumlah petani di desa setempat juga memanen paksa tanaman padinya. Pantauan Antara, ratusan hektare tanaman padi yang terendam air banjir di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu, Trucuk dan Kota Bojonegoro, rata-rata masih hijau, belum mengeluarkan buah. "Kalau tanaman padi yang hijau itu, usianya sekitar sebulan," kata Maryono menjelaskan.
Diperkirakan, kalau genangan air Bengawan Solo semakin meninggi tanaman padi yang terendam air banjir akan semakin meluas. Sementara itu, petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumberdaya Air Bengawan Solo di Bojonegoro, Dimas menjelaskan, air Bengawan Solo di Bojonegoro, masuk siaga II dengan ketinggian air mencapai 14, 62 pukul 18.00 WIB.
Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro itu, satu jam sebelumnya 14,59 meter. Sedangkan ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, juga masih naik menjadi 28,28 meter pukul 18.00 WIB. "Air Bengawan Solo di Ngawi, juga masuk siaga banjir," katanya menambahkan.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bojonegoro, Soehadi Moelyono meminta masyarakat di sepanjang bantaran Bengawan Solo di wilayahnya waspada, karena air Bengawan Solo masih akan terus merangkak naik. "Seluruh jajaran instansi terkait, sudah kami instruksikan untuk waspada, apalagi baru saja ada kejadian perahu dengan penumpangnya tenggelam," katanya menegaskan. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar