Medan. Alumni FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU) yang tergabung dalam usaha D-Tik Pop berhasil mengembangbiakan mencit, hewan sejenis tikus yang berwarna putih.
Selain menyediakan mencit, Maimunnah juga menyediakan hamster, kandang, pakan, sekam hingga jasa konsultasi untuk perawatan ataupun penelitian mencit. Mencit ini mereka peroleh dari Universitas Indonesia(UI) yang dikirimkan ke USU.
“Awalnya penjualan mencit hanya untuk kalangan Mahasiswas USU saja, tapi lama-kelamaan berkembang hingga datang pesanan dari Universitas Syah Kuala di Banda Aceh dan Pekan Baru.
Tidak hanya itu, masyarakat juga bisa membeli untuk dipelihara. Pemasaran dilakukan secara delivery order atau pesan dahulu,” ujarnya.
Kesulitan dalam menjalankan bisnis ini menurut Maimunnah adalah saat pemesanan datang. Ada mencit yang bisa mati, dikarenakan hewan ini sangat sensitif. Kesulitan lainnya adalah meyakinkan dan menepis tanggapan masyarakat yang merasa aneh, kalau tikus diperjualbelikan.
Mencit yang dikembangbiakan Maimunnah dan rekan-rekannya sudah memiliki ijin dari Departemen Kesehatan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan kesehatan dan kebersihan mencit ini. “Dalam sebulan kami bias menjual mencit sekitar 300 ekor,” ungkapnya.
Mengenai pengembangbiakan mencit menurutnya sangatlah mudah. Sepasang ekor mencit yang sudah kawin bisa melahirkan 14 ekor anak mencit dalam kurun waktu dua bulan, dan sebulan kemudian akan lahir kembali.(MB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar